Legal Interpretation of Terms, Phrases, and Clauses in the Notarial Deeds

Authors

  • Suryadi Suryadi Universitas Ahmad Dahlan
  • Triwati Rahayu Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.26555/novelty.v14i2.a25751

Keywords:

Notary, Deed, Legal, Interpretation

Abstract

Introduction to The Problem: A notarial deed is an authentic deed containing various legal relationships or events with specific characteristics drafted by or attested by a notary. Its peculiarities vary based on the form, structure, and legal language that are not easily understood by other legal practitioners or the public. To avoid a dispute between the parties, an interpretation of the terms of the legal language used in the deed is required. Based on the literature review, previous studies have yet to discuss the legal interpretation of the deeds made by a notary.

Purpose/Objective Study: The research aims to identify and describe the legal interpretation of the terms, phrases, and clauses used in notarial deeds.

Design/Methodology/Approach: This research is normative-empiric research. Data consists of primary and secondary data. There are 20 deeds of Islamic financing contracts and ten various deeds such as co-operation agreements, repurchase agreements, bank loans, and so on. The deeds were drafted and/or attested by Sari Darmawati, S.E., S.H. notary in Semarang. 

Findings: The legal interpretation of notarial deeds is pivotal for ensuring the enforceability of agreements, drawing on legal sources like laws and judicial decisions. Standardized terms form a foundational framework, although their unique meanings may be complex for the public. Gender-based designations and clauses regarding breach of contract and force majeure define legal consequences. In Islamic finance, specific definitions are introduced. Emphasizing jurisdiction and legal principles in agreements, parties' intention prevails in case of ambiguity. Progressive law advocates for a functional interpretation, considering social realities. Interpreting notarial deeds demands a nuanced understanding of language and party intentions, requiring adherence to legal principles amid evolving societal dynamics.

Paper Type: Research Article

 

Author Biographies

Suryadi Suryadi, Universitas Ahmad Dahlan

Faculty of Law

Triwati Rahayu, Universitas Ahmad Dahlan

Faculty of Teacher Training and Education

References

Abdullah, N. (2017). Kedudukan Dan Kewenangan Notaris Dalam Membuat Akta Otentik. Jurnal Akta, 4(4), 655-664.

Afifah, K. (2017). Pertanggungjawaban dan Perlindungan Hukum bagi Notaris secara Perdata terhadap Akta yang dibuatnya. Universitas Islam Indonesia.

Ardhiwisastra, Y. B. (2000). Penafsiran dan Konstruksi Hukum. Alumni.

Cecep Cahya Supena. (2022) Manfaat Penafsiran Hukum Dalam Rangka Penemuan Hukum. Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 8(2), 427-435. https://doi.org/10.25157/moderat.v8i2.2714

Darusman, Y. M. (2016). Kedudukan notaris sebagai pejabat pembuat akta otentik dan sebagai pejabat pembuat akta tanah. ADIL: Jurnal Hukum, 7(1), 36-56.

Hadiati, M., & Tampi, M. M. (2017). Efektivitas Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di DKI Jakarta. Jurnal Hukum Prioris, 6(1).

Hajati, S., Sekarmadji, A., & Winarsih, S. (2014). Model Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Mediasi Dalam Mewujudkan Penyelesaian Yang Efisiensi Dan Berkepastian Hukum. Jurnal Dinamika Hukum, 14(1), 36-48.

Halim, C. (2014). Analisis Penerapan Pasal 31 Undang-undang No. 24 Tahun 2009 Tentang Kewajiban Menggunakan Bahasa Indonesia Terhadap Kontrak Internasional Yang Berpedoman pada asas-asas dalam Hukum Kontrak (Studi Kasus Putusan Perkara No.451/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Bar).

Hartoyo, E. (2022). Penegakan Hukum dalam Putusan Hakim pada Perkara Pidana yang Berkeadilan Berbasis Hukum Progresif. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Imron, A. (2016). Transformasi Hukum Islam Ke Dalam Hukum Nasional Indonesia. Jurnal Ilmiah Hukum Dan Dinamika Masyarakat, 5(2).

Iryadi, I. (2018). Kedudukan Akta Otentik dalam Hubungannya dengan Hak Konstitusional Warga Negara. Jurnal Konstitusi, 15(4), 796-815.

Isharyanto, & Abdurrachman. (2016). Penafsiran Hukum Hakim Konstitusi: studi terhadap Pengujian UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Halaman Moeka Publishing.

Kimbal, L. G., Negara, T. A. S., & Susilo, H. (2022). Autentisitas Akta Notaris yang Dibuat Secara Elektronik pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 6(2), 417-426.

Lutfi, C. (2021). Penemuan Dan Penafsiran Hukum Hakim Mahkamah Agung Tentang Penyelesaian Sengketa Pembiayaan Akad Musyarakah. Syar’ie: Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam, 4(1), 67-94.

Mantili, R. (2021). Konsep penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara serikat pekerja dengan perusahaan melalui Combined Process (Med-Arbitrase). Jurnal Bina Mulia Hukum, 6(1), 47-65.

Mertokusumo, S. (1992). Hukum Acara Perdata Indonesia. Liberty.

Muda, I. (2016). Penafsiran Hukum yang Membentuk Keadilan Legal dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah (Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012). Jurnal Yudisial, 9(1), 37-50. https://jurnal.komisiyudisial.go.id/index.php/jy/article/viewFile/30/28

Mulkan, H. (2021). Peranan Hakim Dalam Persidangan Perkara Pidana Sebagai Upaya Penegakan Hukum Pidana. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 16(2), 305-319.

Pasaribu, H. J. (2018). Politik Hukum Terhadap Dinamika Kewenangan Lembaga Peradilan Dan Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Perdagangan Antara Ny. Siti Hardiyanti Rukmana Dengan Pt. Berkah Karya Bersama Dan Pt. Cipta Televisi Republik Indonesia. UAJY.

Putuhena, M. I. F. (2013). Politik Hukum Perundang-undangan: Mempertegas Reformasi Legislasi yang Progresif. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 2(3), 375-395.

Ridwan, M. (2018). Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Indonesia. MALIA: Journal of Islamic Banking and Finance, 1(1).

Rismawati, S. D. (2015). Menebarkan keadilan sosial dengan hukum progresif di era komodifikasi hukum. Jurnal Hukum Islam, 1-12.

Riza, F., & Abduh, R. (2018). Penyelesaian Sengketa Secara Arbitrase Untuk Melindungi Konsumen Melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 4(1).

Sasangka, H. (2005). Hukum Pembuktian dalam Perkara Perdata untuk Mahasiswa dan Praktisi. Mandar Maju.

Soepadmo, D., & Surabaya, E. N. (1994). Teknik Pembuatan Akta Seri B-1. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Tjukup, I. K., Layang, I. W. B. S., Nyoman, A. M., Markeling, I. K., Dananjaya, N. S., Putra, I., & Tribuana, P. A. R. (2016). Akta Notaris (Akta Otentik) Sebagai Alat Bukti Dalam Peristiwa Hukum Perdata. Acta Comitas, 2, 180-188.

Utama, A. S., & Arben, A. (2021). Kedudukan Akta Notaris sebagai Akta Autentik. Recital Review, 3(1), 75-88.

Wijaya, P. A. P. D., & Prajitno, A. A. A. (2018). Tanggung Jawab Notaris Terhadap Kesalahan Dalam Pembuatan Akta Yang Dilakukan Oleh Notaris Penggantinya. Perspektif, 23(2), 112-120.

Wiranata, A. R. (2021). Analisis Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik. Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Keagamaan, 19(1), 408-421.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Suryadi, S., & Rahayu, T. (2023). Legal Interpretation of Terms, Phrases, and Clauses in the Notarial Deeds. Jurnal Hukum Novelty, 14(2), 304–316. https://doi.org/10.26555/novelty.v14i2.a25751

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.