Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Konteks dan Kreativitas untuk Melatihkan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar

Authors

  • Sistiana Windyariani Universitas Muhamamdiyah Sukabumi
  • Setiono setiono Universitas Muhamamdiyah Sukabumi
  • Astri Sutisnawati Universitas Muhamamdiyah Sukabumi

DOI:

https://doi.org/10.26555/bioedukatika.v4i2.5326

Keywords:

Bahan ajar berbasis konteks dan kreativitas, kemampuan literasi sains

Abstract

Tujuan penelitian ini mengembangkan bahan ajar berbasis konteks dan kreativitas untuk meningkatkan literasi sains siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Penelitian dan Pengembangan) yang meliputi tiga tahap penelitian yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2) Pengembangan bahan ajar, dan 3) Uji coba bahan ajar. Studi pendahuluan dilakukan dengan studi kurikulum IPA di SD dan survey lapangan terhadap guru-guru kelas 4 dan 5 SD di kota sukabumi sebanyak 16 orang. Pengembangan model berupa penyusunan bahan ajar serta validasi oleh expert judgement dan peer reviewer. Uji coba terbatas dan uji coba lebih luas bahan ajar. Tanggapan dari guru dilakukan dengan memberikan kuosioner kepada 3 orang guru. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, berdasarkan analisis kurikulum pembelajaran IPA di SD menuntut adanya pembelajaran kontekstual yang terintegrasi dengan praktikum untuk menanamkan konsep/konten yang selaras dengan kemampuan literasi sains, 2) telah dihasilkan 3 buah bahan ajar dengan konteks: a) Kemanakah Perginya Capung?, b) Mengapa Hujan Turun?, c) Mengapa gigi kita bisa sakit?. 3) Hasil uji coba terbatas dan lebih luas dijadikan pijakan untuk pengembangan bahan ajar, 4) umumnya guru memberikan respon yang baik terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan.

Author Biographies

Sistiana Windyariani, Universitas Muhamamdiyah Sukabumi

Pendidikan Biologi

Setiono setiono, Universitas Muhamamdiyah Sukabumi

pendidikan biologi

References

Aikenhead, G (2006). Science Education for Everyday Life. New York: Teachers College Press.

Anwar, S (2010). Pengolahan Bahan Ajar. Bandung. Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Arwita Widya (2013). Pemberdayaan Keterampilan Berfikir Kreatif Ilmiah Siswa melalui pembelajaran

Bioteknologi Berbasis Scientific, Technology, and

information Literacy. Tersedia https://www.academia.edu/4535288/. (15 Maret

Barker, V., & Millar, R. (1999). Students reasoning about

basic chemical reactions: What changes occur during a context-based post-16 chemistry course? International Journal Science Education, 21(6), 645-665.

Bennett, J., & Lubben, F. & Hogarth, S. (2006). Bringing science to life: A synthesis of the research evidence on the effects of context-based and sts approaches to science teaching. Science Education, 91(3), 347-370.

Depdiknas. (2006). Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Dirjen Dikdasmen (2003). Pembelajaran Kontekstual. Proyek peningkatan Mutu SLTP Jakarta.

Holbrook, J. (2005). Making Chemistry Teaching Relevant.Chemical Education International, 6 (1), 1-12.

Knap N. F dan J. W Schell. (2001). Pshychological and Sosiological Foundations of CTL. Paper presented at the 2001 annual meeting of the American Education Research Association Seatle WA.

Kase, E., & Tosun, F. (2011). Effect of context based learning in students achievement about nervous system. Journal of Turkish Science Education, 8(2), 91-106.

Norris, S. P., & Phillips, L. M. (2003). How literacy in its

fundamental sense is central to scientific literacy. Science Education, 87, 224-240.

OECD (2009). PISA 2009 Assessment Framework. Key Competencies in Reading, Mathematics.and Science. Organisation for Economic Co-operation & Development &Unesco Institute for Statistics.

OECD (2009). PISA 2009 Result.Executive Summary.

Organisation for Economic Co-operation & Development &Unesco Institute for Statistics.

OECD (2013).PISA 2009 Result.Executive Summary.

Organisation for Economic Co-operation & Development &Unesco Institute for Statistics.

Phearson, P.T.; Pollack, G.R.; and Sable, J.E. 2008. Increasing scientific literacy in undergraduate education: A case study from “frontiers of science at Columbia University.

Ramsden, M. J. (1997). How does a context based approach influence understanding of key chemical ideas at 16+?.International Journal of Science Education, 19(6), 697-710.

Rustaman, N. (2004). Literasi Sains Anak Indonesia 2000,2003. [Online]: Tersedia: literasi_sains%20anak%20Indonesia%20 (5 Jan

.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Suratno, Tatang (2009). Pengembangan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar.

Tjalla, A (2009). Potret Mutu PendidikanIndonesia ditinjau dari Hasil-Hasil Studi Internasional. [Online].

http://pustaka.ut.ac.id/pdfartikel/TIG601.pdf (11 Agustus 2016).

Toharudin, U. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta

Didik. Bandung: Humaniora.

Yusuf (2003). Literasi Peserta Didik Indonesia. Laporan

PISA 2003. Pusat Penilaian Pendidikan Nasional.

Downloads

Published

2016-12-30

Issue

Section

Articles