Pengaruh Penambahan Air Lindi terhadap Laju Dekomposisi Sampah Daun yang dikomposkan dalam Vessel

Yahya Hanafi, Bernadetta Ocatvia

Abstract


Sampah merupakan barang atau segala sesuatu yang dianggap sudah tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi dan tidak dapat dipergunakan (tidak fungsional lagi). Sampah daun merupakan sampah organik terbanyak di lingkungan kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pengomposan secara alami berlangsung cukup lama, dengan penambahan aktivator dapat mempercepat proses pengomposan. Alternatif aktivator yang dapat digunakan yaitu air lindi dari hasil proses pengomposan sampah daun di rumah Kompos UNY. Melalui penelitian ini akan diungkap kemampuan mikroorganisme di dalam air lindi untuk mempercepat laju dekomposisi sampah daun dan mengetahui dinamika densitas bakteri-fungi.
Bahan utama penelitian yaitu sampah daun kelengkeng (Euphoria longana), daun ketepeng (Cassia tora L.), dan air lindi dari pengomposan di rumah kompos UNY. Penelitian ini memakai 6 taraf perlakuan air lindi, yaitu perlakuan A = kontrol (tanpa air lindi) ; B = 2,2 liter ; C = 3,2 liter ; D = 4,2 liter ; E = 5,2 liter ; F = 6,2 liter, jumlah volume sampah daun 8 kg setiap perlakuan. Penelitian dilakukan dengan skala kecil dalam vessel (ember) berukuran 8 liter selama 70 hari di rumah kompos UNY. Laju dekomposisi sampah daun ditentukan dari besarnya penurunan rasio C/N pada akhir pengomposan.
Penambahan air lindi sebesar 5,2 liter dalam 8 kg sampah daun paling optimum menurunkan rasio C/N sebesar 43,18% dengan lama waktu pengomposan selama 70 hari. Dinamika densitas bakteri- fungi berkaitan dengan penurunan rasio C/N, kadar Karbon (C), kadar Bahan Organik (BO), kadar air, bobot kompos dan peningkatan kadar Nitrogen (N), kadar Phospor (P), kadar Kalium (K), dan pH kompos.


Full Text:

PDF

References


Anonim. 2001. Compost Microbiologyand the Soil Food Web. Diakses Selasa, 03 November 2009 jam13.33 WIB. www.ciwmb.ca.gov/publications/organics/44200013.

Anonim. 2005. pendahuluan kms. Diakases Senin, 20 oktober 2008 jam 16.58 WIB. www.ipb.ac.id/userspace/download.php?id=s/e/setyo/8e3e441.

Ansori, T. 2005. Bahan Organik Tanah. Diakses Senin, 16 November 2009 jam 14.11 WIB.elisa.ugm.ac.id/files/cahyonoagus/hDXa17zE/tugas%20ith%20kul.doc.

Atlas, R.M., dan Bartha, R. 1987. Microbial Ecology : Fundamentals and Applications. Second Edition. California : The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.

Deacon, J.W. 1984. Modern Mycology. Third Edition. Edinburg : Blackwell Science Ltd.

Dindal, D.L. 1982. Compost Ecology and Management. A Journal of Organic and Sustainable Agriculture. V.8, No. 1 & 21982. New York : Community Relations Office. Hal : 1-5.

Grahayanti,Y.A.,Purwanti, I.P. 2006. Pengaruh Penambahan Kotorana Ayam dan Mikroorganisme M-16 Dalam Pengomposan Sampah Kota Secara Semi An aerobik. Diakases Rabu, 25 Februari 2009 jam 11.00 WIB. mmt.its.ac.id/library/wpcontent/uploads/2008/11/prosiding-yuniar-mtl.pdf.

Hadiwiyoto. S, 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta : Yayasan Idayu.

Isroi. 2005. Pengomposan Limbah Padat Organik. Bogor : Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.

Kanti, A. 2007. Penapisan Khamir Selulolitik Cryptococcus Sp. Yang Diisolasi Dari Tanah Kebun Biologi Wamena, Jaya Wijaya, Propinsi Papua. Diakses Senin, 16 November 2009 jam 14.52 WIB. ejournal.unud.ac.id/abstrak/naskah%20atit%20kamir%20_4_rtf.pdf.

Kutzner, J.H. Microbiology of Composting. Diakses Selasa, 03 November 2009 jam 13.26 WIB. www.wileyvch.de/books/biotech/pdf/v11c_comp.pdf.

Outerbridge, O. 1991. Limbah Padat di Indonesia : Masalah atau Sumber Daya Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Prasetyo, W.A. 2008. Uji Mikrobiologis Kompos Organik(Hasil Pengomposan Dengan Penambahan Limbah Tomat). Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rizaldi, R. 2008. Pengelolaan Sampah Secara Terpadu di Perumahan Dayu Permai. Yogyakarta : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia.

Rochaeni, A., Rusmaya, D., dan Hartini, K.P. 2003. Pengaruh Agitasi Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik. INFOMATEK. Volume 5 Nomor 4 Desember 2003. Bandung : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik -Universitas Pasundan . Hal : 177-186.

Saraswati, R dan Husen, E. Prospek Penggunaan Pupuk Hayati Pada Sawah Bukaan Baru. Diakses Senin, 16 November 2009 jam 15.07 WIB. balittanah.litbang.deptan.go.id/sawah%20bukaan%20baru%2008.pdf.

Saraswati R., Santosa, E., dan Yuniarti, E. Organisme Perombak Bahan Organik. Diakses Senin, 16 November 2009 jam 14.27 WIB. balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/pupuk/pupuk10.pdf.

Saraswati, R dan Sumarno.2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi Pertanian. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. Vol. 3 No.1 2008. Hal : 41-58.

Schmidt, K. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Keenam. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Siburian, R. 2007. Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Inkubasi Em4 Terhadap Kualitas Kimia Kompos. Diakses hari Senin, 23 Februari 2009 jam 14.08. ejournal.unud.ac.id/abstrak/pengaruhlkp.pdf.




DOI: http://dx.doi.org/10.26555/bioedukatika.v2i2.4125

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View J.Bioedukatika Stats

JURNAL BIOEDUKATIKA
ISSN 2338-6630 (Print) | ISSN 2541-5646 (Online)
Organized by Department of Biology Education
Published by Universitas Ahmad Dahlan
Jl.Ringroad Selatan, dk Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia