Rancang Bangun Penyemprot Pestisida untuk Pertanian Padi Berbasis Quadcopter
DOI:
https://doi.org/10.26555/jiteki.v3i2.7479Abstract
Quadcopter adalah pengembangan dari helikopter yang hanya memiliki sebuah rotor. Quadcopter banyak menjadi objek penelitian salah satunya dalam bidang pertanian. Quadcopter dapat digunakan untuk melakukan survei lahan, pemantauan jarak jauh maupun lainnya untuk mempermudah aktivitas pertanian terutama untuk penyemprotan hama dan pemupukan. Di masa mendatang teknologi ini layak untuk dimanfaatkan dan dikembangkan guna membantu kegiatan pertanian yang tepat guna dan efisien. Pestisida berbahaya tidak boleh terkena kulit secara langsung, terhirup atau mengenai mata. Kecelakaan akibat pestisida dialami petani terutama yang menggunakan penyemprotan secara manual pump. Untuk meminimalisir resiko penyemprotan maka dirancang quadcopter remote control khusus untuk menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman padi. Quadcopter yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis quadccopter tipe X dengan dimensi 650mm yang dibuat oleh tarot. Quadcopter bergerak menggunakan 4 buah baling-baling (propeller) dengan ukuran 13x5,5-inch yang dipasang pada motor brushless 700KV. Quadcopter pada saat penyiraman cairan pestisida melakukan take off menggunakan 2 cara, yaitu penyemprotan dengan mode terbang GPS-hold dan penyemprotan mode terbang secara otomatis diatur melalui Mission Planner software. Penyemprotan pestisida menggunakan quadcopter menghasilkan penyemprotan yang sempurna apabila penyemprotan dilakukan dengan ketinggian 3m dengan menggunakan persentase nozzle holder 75%.
References
F. R. Abadi, “Penggunaan Quadcopter di Bidang Pertanian, Terobosan Tepat Guna dan Efisien untuk Pertanian Modern.,†2014. [Online]. Available: http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=566:penggunaan-quadcopter-di-bidang-pertanian-terobosan-tepat-guna-dan-efisien-untuk-pertanian-modern-&catid=26:lain&Itemid=59. [Accessed: 16-Sep-2017].
S. C. D. Sulistyoningrum, “Gangguan Kesehatan Akut Petani Pekerja Akibat Pestisida Di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang,†p. 94, 2008.
Gilang (2015), “Cara Menerbangkan Quadcopter bagi Pemulaâ€. Available at: https://www.gilangajip.com/cara-menerbangkan-quadcopter-pemula/ (Accessed: 3 November 2016).
Guntara, I. (2013), “Pengertian Layanan Waypoint dalam Sistem GPSâ€. Available at: http://www.guntara.com/2013/10/pengertian-layanan-waypoint-dalam.html (Accessed: 3 November 2015).
Hamdani, C. N. (2013) ‘Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter dengan Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control’, Jurnal Teknik POMITS, 2(2), pp. 63–68.
untuk Menjaga Kestabilan Hover pada Quadcopter’, Jurnal Teknik ITS, 1(1), pp. 7–13.
Lema, R. A. N. (2016) ‘Flight Controller Pada Sistem Quadcopter Menggunakan Sensor Imu (Inertial Measurement Unit) Berbasis Mikrokontroller Atmega 2560’, Tugas Akhir, 116, p. 116.
Multazam (2016) ‘Pengaplikasian Autopilot Pada Pesawat Uav Sky King Untuk Misi Monitoring’, p. 67.
Ramadhan, B. (2015) ‘Realisasi quadcopter yang dikendalikan dari pc dengan komunikasi data melalui frekuensi radio pada band frekuensi uhf (sisi penerima)’, p. 78.
Taufik, I. (2011) ‘Pencemaran Pestisida pada Perairan Perikanan di Sukabumi- Jawa Barat’, Media Akuakultur, 6(1), pp. 69–75.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with JITEKI agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License