Analisis kelayakan kearifan lokal ikan larangan sebagai sumber belajar IPA

Authors

DOI:

https://doi.org/10.26555/bioedukatika.v6i1.9564

Keywords:

Science Learning, Ikan Larangan, Local Wisdom, Source Learning, Kearifan lokal, Sumber belajar, Pembelajaran IPA

Abstract

Pembelajaran IPA tidak dapat dipisahkan dengan konteks lingkungan termasuk di antaranya kearifan lokal. Kawasan ikan larangan merupakan salah satu kearifan lokal yang terletak di Sumatera Barat yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kawasan ikan larangan sebagai sumber belajar IPA. Populasi penelitian adalah siswa dan guru di SMPN 2 Gunung Omeh, Kabupaten Lima puluh Kota. Sampel penelitian berjumlah 27 orang siswa dan 3 orang guru IPA. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal ikan larangan. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket. Angket terdiri dari lima aspek di antaranya kemudahan akses, keamanan, efisiensi waktu, biaya dan kesesuaian dengan materi ajar. Data dianalisis dengan menghitung jawaban angket responden kemudian dipersentasekan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan ikan larangan memiliki persentase aspek kemudahan akses sebesar 71%, keamanan sebesar 75%, efisiensi waktu sebesar 50%, biaya sebesar 75% dan kesesuaian dengan materi ajar sebesar 89%. Simpulan penelitian bahwa kawasan ikan larangan tergolong kategori layak sebagai sumber belajar IPA. Rekomendasi penelitian ini adalah agar guru IPA dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut untuk pembelajaran IPA supaya lebih bermakna bagi siswa.

Feasibility analysis of local wisdom ikan larangan as a science learning source. Science learning cannot be separated with the environmental context including local wisdom. Ikan larangan is one of the local wisdom located in West Sumatra related to environmental conservation. The purpose of this study is to determine the feasibility of Ikan larangan area as a source of science learning. The population and sample of the study were students and teachers at SMPN 2 Gunung Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. The sample selection used purposive sampling technique which is the students followed the science learning based on the local wisdom of the Ikan larangan which numbered 27 students and 3 science teachers. The data collection instrument used a questionnaire. The questionnaire consisted of five aspects such as ease of access, security, time efficiency, cost and conformity with teaching materials. The data were analyzed by calculating of responden answers and then they were converted to percentage. The results showed that the Ikan larangan area has percentage of accessibility aspect 71%, security 75%, time efficiency50%, cost 75% and suitability with teaching materials 89%. The conclusion of this researchis the ikan larangan area was suitable for science learning. The implication of this research is that the science teacher can utilize the local wisdomfor science learning to create meaningful learning for the students.

Author Biographies

Aldeva Ilhami, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana

Riandi Riandi, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana

Siti Sriyati, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana

References

Apriana, E. (2012). Pengintegrasian konsep biokonservasi dalam pembelajaran biologi sebagai upaya menumbuhkan literasi dan kesadaran lingkungan di kalangan siswa. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, 12(1), 1-6. Diambil dari www.serambimekkah.ac.id/download/juli-2012.pdf

Firdaus, M., & Huda, M. (2015). Pengelolaan sumberdaya ikan di sungai (studi kasus: di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat). Buletin Ilmiah MARINA Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 1(1), 41-47. https://doi.org/10.15578/marina.v1i1.1026

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to design and evaluate research in education (8 ed.). New York: Mc. Graw-Hill.

Haqiqi, N. A. (2017). Pemanfaatan lahan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap siswa pada konsep klasifikasi makhluk hidup. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Theories of learning (7 ed.). Jakarta: Kencana.

Hidayat, A., Surtikanti, H. A., & Hernani. (2017). The utilization of bagendit lake in learning to measure the environmental literacy junior high school students. In Proceeding International Conference on Mathematic s and Science Education (hal. 1066-1070). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Diambil dari http://science.conference.upi.edu/icmsce2017/download

Ilhami, A., & Riandi. (2017). Inventory of ikan larangan: local wisdom from west sumatra supporting contextual science learning in Indonesia. In Prosiding International Conference on Education and Learning (hal. 17-21). Tokyo: Waseda University.

Ilhami, A., & Riandi. (2018). Management of aquatic ecosystem based local society knowledge : A case study of ikan larangan in pandam gadang , west sumatera. People: International Journal of Social Science, 4(1), 405-414. Diambil dari https://grdspublishing.org/index.php/people/article/view/1248

Kemendikbud. (2016). Silabus mata pelajaran IPA. Jakarta.

Khusniati, M. (2014). Model pembelajaran sains berbasis kearifan lokal dalam menumbuhkan karakter konservasi. Indonesian Journal of Conservation, 3(1), 67-74. Diambil dari https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/3091/3102

Mukhyati. (2015). Pegembangan bahan ajar perubahan lingkungan berbasis realitas lokal pulau bangka untuk meningkatkan literasi lingkungan siswa. Universitas Pendidikan Indonesia. Diambil dari http://repository.upi.edu/19223/

Najmulmunir, N. (2010). Memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah sebagai pusat sumber belajar. Region, 2(4), 1-9.

NGSS. (2013). Understanding the scientific enterprise: The nature of science in the Next Generation Science Standards. Diambil 31 Maret 2018, dari www.nextgenscience.org

Parmin. (2015). Potensi kearifan lokal dalam pembelajaran IPA di SMP. In Prosiding Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (hal. 278-282).

Pawarti, A., Purnaweni, H., & Anggoro, D. D. (2012). Nilai pelestarian lingkungan dalam kearifan lokal lubuk larangan ngalau agung di kampuang surau kabupaten dharmasraya provinsi sumatera barat. In Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (hal. 98-103). Semarang: Universitas Diponegoro. Diambil dari http://eprints.undip.ac.id/37597/1/017-Amin_Pawarti_edited.pdf

Pieter, J. (2016). Pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal sebagai solusi pengajaran IPA di daerah pedalaman provinsi papua. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan UNCEN Tahun 2016 (hal. 44-54).

Riduwan. (2011). Skala pengukuran variabel variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, & Sunarto. (2013). Pengantar statistika (6 ed.). Bandung: Alfabeta.

Schunk, D. H. (2012). Learning theories: an educational perspective (6 ed.). Boston: Pearson Education.

Snively, G., & Corsiglia, J. (2001). Discovering indigenous science: Implications for science education. National Association of Research in Science Teaching.

Suastra, I. W., & Tika, K. (2011). Efektivitas model pembelajaran sains berbasis budaya lokal untuk mengembangkan kompetensi dasar sains dan nilai kearifan lokal di SMP. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 5(3), 258-273.

Subhan, A. (2017). Pengembangan bahan ajar berbasis nilai-nilai kearifan lokal pertanian padi di cirebon untuk meningkatkan literasi lingkungan siswa SMP (Thesis). Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N., & Rivai, A. (2007). Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukmadinata, N. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparmini, Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2013). Pelestarian lingkungan masyarakat baduy berbasis kearifan lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1), 8-22. Diambil dari https://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora/article/view/3180

Susilowati, I. (2000). An Analysis of Co-Management Fisheries in West Sumatra Province , Indonesia: a Case Study of Ikan Larangan. In Proceeding of International Workshop on Fisheries Co-management.

Susilowati, I. (2001). An application of fisheries co-management approach of ikan larangan in west sumatra, Indonesia: the features and attributes. Journal of Coastal Development, 4(2), 107-117. Diambil dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/coastdev/article/view/5184

Tillery, B., Enger, E. D., & Ross, F. C. (2011). Integrated science. New York: McGraw-Hill.

Wijana, N. (2015). Pengaruh pengintegrasian pendidikan karakter berorientasi kearifan lokal ke dalam materi ajar mata kuliah ilmu lingkungan untuk meningkatkan soft skill mahasiswa jurusan pendidikan biologi FMIPA UNDIKSHA. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 4(2), 647-657. https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v4i2.6061

Wiraguna, I. M., Sulastri, M., & Wibawa, C. I. (2014). Pengaruh pendekatan CTL berbasis kearifan lokal terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Gugus IV kecamatan buleleng. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Indonesia, 2(1). Diambil dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/2435

Yuliaty, C., & Priyatna, F. (2014). Lubuk Larangan: Dinamika Pengetahuan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Perairan Sungai Di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Sosek KP, 9(1), 115-125.

Zanzibar, M. (2015). Pemanfaatan Bangka Botanical Garden (BBG) Melalui Kegiatan Field Trip Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Ekosistem Terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia.

Downloads

Published

2018-06-30

Issue

Section

Articles