ANALISIS VEGETASI STRATA SEMAK DI PLAWANGAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI PASCA ERUPSI MERAPI 2010

Authors

  • Dyna Natalia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
  • Trikinasih Handayani Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.26555/bioedukatika.v1i1.4095

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis vegetasi strata semak yang memiliki peranan paling besar berdasarkan Indeks Nilai Pentingnya, Indeks diversitas jenis strata semak dan pengaruh lingkungan abiotik yang meliputi (suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara, pH tanah, kandungan besi (Fe), kadar silika (Si), kadar mangan (Mn) dan kapasitas pertukaran kation (KPK) dalam tanah) yang terdapat di daerah Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta. Pada penelitian ini digunakan tiga area kajian yaitu area kajian A (dekat dengan erupsi merapi), area kajian B (agak jauh dengan erupsi merapi) dan area kajian C (jauh dengan erupsi merapi). Adapun metode yang digunakan adalah metode Point Centered Quarter (PCQ). Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pola pengelompokan stand vegetasi strata semak terhadap faktor abiotik yang terukur adalah cluster dengan menggunakan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian di Palawangan Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta diperoleh 12 jenis vegetasi strata semak. Vegetasi strata semak yang memiliki rerata INP tertinggi pada area kajian A (dekat dengan erupsi merapi) yaitu Chromolaena odorata (80.071 4%), Eupatorium riparium (41.7777 5%), dan Crotalaria striata (33 .84885%). Area kajian B (agak jauh dengan erupsi merapi) yaitu Chromolaena odorata (82.17 01%), Lantana camara (55.68935%), dan Eupatorium riparium (51.53475%). Dan pada area kajian C (jauh dengan erupsi merapi) yaitu Chromolaena odorata (78.4494%), Bambusa Sp (61.029%), dan Clidemia hirta D.Don. (35.8157%). Rerata Indeks Diversitas pada Area kajian A (1.73 ), area kajian B (1.64) dan Area kajian C (1.7). Faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap pola pengelompokan stand vegetasi strata semak adalah Si, Fe dan Mn. Adapun kelembapan udara, suhu udara, suhu tanah, pH tanah, KPK tanah merupakan faktor abiotik yang tidak mempengaruhi pola pengelompokan stand. Melalui metode pengkajian, hasil penelitian yang dilakukuan di daerah Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar Biologi siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran struktur dan fungsi ekosistem terestrial dalam bentuk CD pembelajaran.

Kata kunci: Analisis vegetasi, Strata semak, Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi

Author Biographies

Dyna Natalia, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Pendidikan Biologi FKIP UAD

Trikinasih Handayani, Universitas Ahmad Dahlan

Pendidikan Biologi FKIP UAD

References

Arrijani, 2006. “Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas. Vol. 7. No. 2. Halaman:147-153. Kampus Universitas Negeri Manado. biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0702/ D070212. pdf di akses pada tanggal 03 April 2011.

Departemen Kehutanan. 2011. Survei kondisi Tumbuhan dan Satwa Liar Taman Nasional Gunung Merapi Pasca Erupsi Tahun 2010. Yogyakarta : DIPA BA 029 BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI TA. 2011.

Fachrul, M, F. 2007. Teknik Sampling Bioekologi. Jakarta: BumiAksara.

Handayani, T . 2010 . Hand Out Ekologi. Program Study Pendidikan Biologi. JPMIPA. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.

Indriyanto, 2010. Ekologi Hutan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sakura, 2008. Analisis Cluster. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugasmakalah/tugas-kuliah-lainnya/analisis-cluster.

Soemarwoto, Otto. 1986. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Bandung.

Susantyo, Junef Murtri. 2011. Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Departemen Konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata Fakultas

kehutanan Institut pertanian bogor.

Diakses tanggal 15 Juli 2012.

Odum, E, P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Downloads

Published

2013-05-09

Issue

Section

Articles