UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP NEGERI 10 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan karena kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII E SMP Negeri 10 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 dalam mata pelajaran matematika masih rendah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) siswa kelas VII E SMP SMP Negeri 10 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VII E SMP Negeri 10 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020. Objek penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi dan tes. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis hasil wawancara, analisis observasi dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII E SMP Negeri 10 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II setelah dilaksanakan pembelajaran problem based learning (PBL). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah ditunjukkan oleh peningkatan setiap aspek kemampuan pemecahan masalah serta nilai rata-rata kelas. Aspek menuliskan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 57,07% naik menjadi  71,71% pada siklus II. Aspek menuliskan salah satu strategi dan menyusun model matematika terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 42,42% naik menjadi  91,41% pada siklus II. Aspek melakukan perhitungan sesuai dengan strategi dan pemodelan yang telah direncanakan terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 59,59 % naik menjadi  86,6% pada siklus II. Aspek menuliskan kesimpulan dan melakukan pengecekan kembali terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 47,22% naik menjadi  86,36% pada siklus II.