Hubungan kualitas hidup dan persepsi pasien tentang penyakit diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi

Authors

  • Setiyo Budi Santoso Universitas Ahmad Dahlan
  • Dyah Aryani Perwitasari
  • Imaniar Noor Faridah
  • A.A Kaptein

DOI:

https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v7i1.4699

Abstract

Kualitas hidup merupakan acuan penilaian outcome pasien diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Kualitas hidup pasien DMT2 dapat semakin menurun akibat komplikasi yang menyertainya. Aspek penting dalam pertimbangan intervensi peningkatan kualitas hidup adalah persepsi tentang penyakit. Tujuan penelitian ini untuk pengaruh persepsi tentang penyakit terhadap kualitas hidup pasien DMT2 dengan komplikasi.

Studi potong lintang terhadap populasi terjangkau berlangsung selama Juli-September 2015 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Kuesioner Short Form-36  digunakan untuk mengukur kualitas hidup dan Brief-Illness Perceptions Questionnaire untuk persepsi tentang penyakit. Analisis uji T dan Anova satu jalan dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup dan persepsi tentang penyakit berdasarkan karakteristik dasar pasien (jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kadar gula darah sewaktu, tekanan darah, dan durasi diabetes), dan pengaruh persepsi tentang penyakit terhadap kualitas hidup.

Penelitian melibatkan 51 pasien DMT2 dengan komplikasi. Subyek dengan tingkat pendidikan rendah memiliki peran fisik yang lebih buruk daripada subyek dengan pendidikan menengah dan tinggi (p=0,049). Persepsi subyek yang positif dapat meningkatkan kualitas hidup pada aspek; peran fisik (p=0,032), vitalitas (p=0,032), kesehatan mental (p=0,001), dan fungsi sosial (p=0,037).

            Kualitas hidup pasien DMT2 dengan komplikasi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan persepsi tentang penyakit.

Downloads

Published

2017-05-08

Issue

Section

Clinical and Community Pharmacy