FORMULASI DAN KARAKTERISASI SEDIAAN HIDROGEL MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum) BERBASIS KITOSAN

Authors

  • Deasy Vanda Pertiwi Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
  • Azis Ikhsanudin Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
  • Nining Sugihartini Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v14i1.9831

Keywords:

hidrogel, minyak cengkeh, kitosan, antiinflamasi

Abstract

Eugenol merupakan kandungan utama minyak cengkeh yang memiliki potensi sebagai anti inflamasi. Bentuk sediaan yang berupa cairan berminyak menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak bertahan lama untuk kontak dengan kulit sehingga efikasi yang diharapkan tidak tercapai jika digunakan langsung pada permukaan kulit. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem sediaan yang dapat menghantarkan obat menembus kulit dengan lebih baik. Hidrogel adalah sediaan semipadat yang diharapkan dapat  diaplikasikan sebagai pembawa minyak cengkeh, sehingga akan meningkatkan kenyamanan dan efikasinya. Pembuatan hidrogel minyak cengkeh dilakukan dengan memformulasikan minyak cengkeh, surfaktan tween 80 dan propilen glikol (PG) menjadi emulsi. Desain formula dibuat menggunakan Design Expert 10 trial. Formula emulsi yang optimum selanjutnya diformulasikan dengan basis gel kitosan konsentrasi 4% dan 5%. Hidrogel minyak cengkeh diformulasikan menjadi emulsi yang selanjutnya ditambahkan ke dalam basis gel berupa kitosan. Dari hasil uji karakterisasi gel diperoleh bentuk emulgel berwarna putih kekuningan dengan pH 6. Uji daya sebar menunjukkan formula 1 dengan basis kitosan 5% memiliki daya sebar yang paling baik, yaitu 5,1 cm. Hasil uji daya lekat menunjukkan bahwa keempat formula memenuhi syarat uji daya lekat, yaitu tidak kurang dari 4 detik. Dari uji karakteristik, formula F1 5% merupakan formula yang optimal karena memenuhi semua persyaratan sifat fisik. Hal tersebut menunjukkan bahwa minyak cengkeh dapat menghasilkan sediaan gel yang baik dengan basis kitosan.

References

Bachiega, T.F., de Sousa, J.P.B., Bastos, J.K., dan Sforcin, J.M., 2012, Clove and Eugenol in Noncytotoxic Concentrations Exert Immunomodulatory/anti-inflammatory Action on Cytokine Production by Murine Macrophages, Journal of Pharmacy and Pharmacology, 64: 610–616.

Chen, H., Khemtong, C., Yang, X., Chang, X., dan Gao, J., 2011, Nanonization Strategies for Poorly Water-Soluble Drugs, Drug discovery today, 16: 354–360.

Daniel, A.N., Sartoretto, S.M., Schmidt, G., Caparroz-Assef, S.M., Bersani-Amado, C.A., dan Cuman, R.K.N., 2009, Anti-inflammatory and Antinociceptive Activities A of Eugenol Essential Oil in Experimental Animal Models. Revista Brasileira de Farmacognosia, 19: 212–217.

Naibaho, D.H., Yamkan, V,Y., Weni, W., 2013, Pengaruh Basis Salep Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum sanchum L.) pada Kulit Punggung Kelinci yang dibuat Infeksi Staphylococcus aureus, Jurnal ilmiah Farmasi – UNSRAT, (2) 2.

Peppas, N.A., Bures, P., Leobandung, W., dan Ichikawa, H., 2000, Hydrogels in pharmaceutical formulations, European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics, 50: 27–46.

Pratimasari, D., Sugihartini, N., dan Yuwono, T., 2016, Evaluasi Sifat Fisik dan Uji Iritasi Sediaan Salep Minyak Atsiri Bunga Cengkeh dalam Basis Larut Air, Jurnal Ilmiah Farmasi, 11: 9–15.

Sun, G., Zhang, X.-Z., dan Chu, C.-C., 2007, Formulation and characterization of chitosan-based hydrogel films having both temperature and pH sensitivity, Journal of Materials Science: Materials in Medicine, 18: 1563–1577.

Ulaen, Selfie P.J., Banne, Yos Suatan & Ririn A., 2012, Pembuatan Salep Anti Jerawat dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2), 45-49.

Zhu, W., Guo, C., Yu, A., Gao, Y., Cao, F., dan Zhai, G., 2009, Microemulsion-Based Hydrogel Formulation of Penciclovir for Topical Delivery, International Journal of Pharmaceutics, 378: 152–158.

Downloads

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology