UJI AKTIVITAS INHIBITOR XANTIN OKSIDASE DARI EKSTRAK POLISAKARIDA JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm) DAN JAMUR KANCING (Agaricus bisporus (J.E.Lange) Imbach) SECARA IN VITRO

Authors

  • Priyo Wahyudi Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhamadiyah Prof. DR.HAMKA
  • Bohir Abdul Qodir Zaelani Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhamadiyah Prof. DR.HAMKA
  • Dwitiyanti Dwitiyanti Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhamadiyah Prof. DR.HAMKA
  • Nursyifa Maharani Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhamadiyah Prof. DR.HAMKA

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v14i1.9827

Keywords:

jamur, polisakarida, xantin oksidase, asam urat

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm dan jamur kancing (Agaricus bisporus (J.E. Lange) Imbach) merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan digunakan sebagai obat. Jamur tiram putih dan jamur kancing mengandung berbagai senyawa berkhasiat, salah satunya polisakarida yang memiliki aktivitas antioksidan dan inhibitor xantin oksidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas inhibitor xantin oksidase pada pembentukan asam urat secara in vitro dari ekstrak polisakarida jamur tiram putih dan jamur kancing . Jamur diekstraksi menggunakan air pada suhu 100oC selama 3 jam dan diperoleh rendemen ekstrak polisakarida jamur tiram putih sebesar 1,79%. Metode congo-red digunakan untuk identifikasi polisakarida. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi ekstrak polisakarida jamur tiram putih yaitu 1, 10, 100, 1000, dan 10.000 µg/mL. Pembacaan absorbansi aktivitas xantin oksidase menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 570 nm. Nilai absorbansi yang didapat menunjukkan banyaknya hidrogen peroksida yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 10.000 µg/mL ekstrak polisakarida jamur tiram putih dan jamur kancing  memiliki persentase penghambatan xantin oksidase sebesar 24,24% dan 45,36%. Pada penelitian ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar persentase penghambatan xantin oksidase.

References

Ahmad AR,2012, Isolasi dan Elusidasi Struktur Antioksidan dan Penghambatan Enzim Xantin Oksidase Ekstrak Daun Peletekan (Ruelia tuberose T), Tesis. Depok: Universitas Indonesia,16.

Aldrich S, 2016, Xanthine Oxidase Activity Assay Kit, MAK078 : 1-4.

Bustanji Y. Hudaib M, Tahawa K, Mohammad KH, Almasri I, Hamed S, Oran S, 2011, In Vitro Xanthine Oxidase Inhibition by Selected Jordanian Medicinal Plants, Jordan Journal of Pharmaceutical Sciences. 4(1): 49-55.

Chan GC, Chan WK, Sze DM. 2009. Review the Effect of β-glucan on Human Immune and Cancer Cells. Journal of Hematology & Oncology. 2(25):1-11.

Hendra A, 2005, Analisis Pendahuluan dan Uji Aktivitas Crude B-Glukan Hasil Isolasi dari Saccharomyces Cerevisiae dan Agrobacerium sp., Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia. Jakarta.

Jaelani, 2008, Jamur Berkhasiat Obat, Penerbit Pustaka Obor Populer. Jakarta. Hlm. 43-44.

Kostić DA, Dimitrijević DS, Stojanović GS, Palić IR, YorZević AS, Ickovski JD, 2015, Review Article Xanthine Oxidase: Isolation, Assays of Activity, and Inhibition. Hindawi Journal of Chemistry, 1 – 10.

Mayes PA., 2003.Oksidasi Biologi, Dalam: Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW .Biokimia Harper. Edisi 25. Terjemahan: Hartono A. EGC. Jakarta : 120.

Ngili Y., 2013., Biokimia Dasar. Penerbit Rekayasa Sains. Bandung: 351-354.

Piryadi TU. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Penerbit Agro Media Pustaka. Jakarta: 9-11.

Putri NE, Rissyelly, Mauldina MG, 2016, Uji Penghambatan Xantin Oksidase secara In Vitro Ekstrak Kulit Rambutan.Pharm Sci Res ISSN 2407-2354. 3(1): 12-20.

Rodwell VW, 2009, Metabolisme Nukleotida Purin & Pirimidin. Dalam: Murray RK, Granner DK, Rodwell VW .Biokimia Harper. Edisi 27. Terjemahan: Brahm U. EGC. Jakarta: 317.

Saskiawan I , Hasanah N, 2015, Aktivitas antimikroba dan antioksidan senyawa polisakarida jamurtiram putih (Pleurotus ostreatus), Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(5): 1105-1109.

Sholihah FM, 2014, Diagnosis and Treatment Gout Artritis, Journal Majority, 3(7): 39-45.

Siswoyo R, 2009, Kimia Organik, Erlangga. Jakarta, 382-383.

Smith JG, 2008, Organic Chemistry, Edisi 2. McGraw-Hill. New York, 555.

Song YS, Kim SH, Sa JH, Jin C, Lim CJ, Park EH. 2003. Anti-Angiogenic, Antioxidant And Xanthine Oxidase Inhibition Activities Of The Mushroom Phellinus Linteus.Journal of Ethnopharmacology. 88: 113–116.

Stryer L, 2000, Biosintesis Nukleotida, Dalam: Soebianto SZ, Setiadi E. Biokimia. 4(2). Terjemahan: Soewoto H. EGC. Jakarta: 756.

Sumarsih S, 2010, Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram., Penebar Swadaya. Depok: 9-10.

Unno T, Sigimoto A, Kakuda T, 2004, Xanthine Oxidace Inhibitors From the Leaves of Langerstroemia Speciosa (L.) Pers. Journal of Ethnopharmacology, 93: 391-395.

Voet D, Voet JG, Pratt CW. 2008. Fundamentals of Biochemistry. Edisi 4. John Wiley and Sons. New York.

Wahyudi P, Priyanto, Chanani RM, Sam’i RM, 2010, Uji Aktivitas Imunomodulator Polisakarida Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dan Jamur Shiitake (Lentinus edodes) Berdasarkan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag Peritonium Mencit Secara In Vitro, Farmasains, 1(1): 7-13.

Wang J, Hu S, Nie S, Yu Q, Xi M, 2016, Review Article Mechanisms of In Vitro Antioxidant Activity of Polysaccharides. Journal Hindawi Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 1-14.

Winarsi H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Penerbit Kansius.Yogyakarta : 20.

Yanti RA, Rahayu TS, Syachfitri DR, 2016., Uji Aktivitas Penghambatan Xantin Oksidase Secara In Vitro oleh Isolat 6,4’-Dihidroksil 4Metoksibenzofenon-2-O-β-DGlukopiranosida (C20H22O10) yang diisolasi dari Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl), Farmasi, 1(3):7-8.

Downloads

Issue

Section

Chemistry