ISOLASI PEKTIN DARI KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENGIKAT PADA SEDIAAN PASTA GIGI

Authors

  • Kori Yati Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
  • Vera Ladeska Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
  • Adi Putra Wirawan Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v14i1.9824

Keywords:

isolasi pektin, kulit buah naga, pengikat, pasta gigi

Abstract

Buah naga selain dikonsumsi dalam bentuk segar juga diolah menjadi beberapa produk olahan. Kulit buah naga mengandung pektin ±10,8%. Pada industri farmasi dan makanan, pektin digunakan sebagai pengikat, pembentuk gel, penstabil, dan pengental. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi pektin, mengkarakterisasi pektin dan mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pektin sebagai bahan pengikat terhadap viskositas yang dihasilkan pada sediaan pasta gigi. Pektin yang dihasilkan dianalisa secara kualitatif menggunakan FTIR dan memenuhi persyaratan JEFCA ( Joint Expert Committee for Food Additives (FAO/WHO)) dengan nilai susut pengeringan 11,03%, kadar abu 0,41 %, berat ekivalen 617,29 mg dan kadar metoksi 6,50% . Pektin yang sudah dikarakterisasi dibuat pasta gigi dalam 4 formula dengan konsentrasi pektin  sebesar 3%, 3,5%, 4% dan 4,5%, kemudian dievaluasi sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas dan sifat alir. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi penggunaan pektin kulit buah naga maka semakin besar pula viskositas yang dihasilkan.

References

Agoes, G., 2012, Sediaan Farmasi Likuida-Semi Solida (SFI-7), Penerbit ITB Bandung, 176, 418.

Budiyanto A., 2008, Pengaruh Waktu dan Suhu Ekstraksi Terhadap Karakterisitik Pektin dari Ampas Jeruk Siam (Citrus nobilis L.). Dalam: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.Bogor.

Constenla, D. and J. E. Lozano, 2003, Kinetic Model of Pectin Demethylation, Latin American Applied Research, 33: 91-96.

Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Ismail, N.S.M., Nazaruddin, R., Norziah, M.H, dan Zainudin, M., 2012, Extraction and Characterization of Pectin from Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) using Various Extraction Conditions, Jurnal Sains Malaysiana, Malaysia.

Lestari, Pramulani Mulya dan Kori Yati, 2015, Pemanfaatan Pektin dari Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) sebagai Pengikat dalam Pasta Gigi. Magra, Jurnal Lembaga Penelitian dan Pengembangan UHAMKA, Jakarta. 66-71.

Lieberman H.A., 1996, Pharmaceutical Dosage From Dispers System, Marcel Dekker Inc, New York, (I): 217.

Martin, A., James Swarbrick., Arthur Cammarata, 1990, Farmasi Fisik, Terjemahan Yoshita. UI Press.

Mokhtar, F., 2013, Synthesis and Characterization of pH Sensitive Hydrogel using Extracted Pectin from Dragon Fruit Peel. The Malaysian Journal of Analytical Science. Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia.

Ranganna, S., 1977, Handbook of Analysis and Quality Controlfor Fruit Vegetable Product, Second Edition. McGraw-Hill PublishingCompany Limited. New Delhi, 35.

Rieger, M., 2000, Harry’s Cosmetology: 8th Edition, USA.SNI 01-3524-1994. Pasta gigi. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta, (1):1-15.

SNI 12-3524-1995., 1995, Pasta gig, Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta: 1-16.

Silverstein, Robert M., Webser,F.X., Kiemle, D.J., Bryce, D.L, 2005, Spectrometric Identification of Organic Compounds, 7th Edition. John Wiley & sons. Inc.

Tang, P.Y., 2011, Optimization of Pectin Extraction from Peel Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus), Asian Journal of Biological Science. Universiti Tuanku Abdul Rahman, Malaysia.

Downloads

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology