FORMULASI SABUN CAIR WANITA EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP Candida albicans

Authors

  • Trilestari Trilestari Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta
  • Ismiyati Ismiyati Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta
  • Deddy Groho Suwardjo Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v13i2.7767

Abstract

Infeksi candida terjadi pada sebagian besar wanita. Jamur ini merupakan flora normal tubuh. Namun pada saat kondisi tubuh menurun infeksi candida menjadi sangat berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas anti jamur dari ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum  L) terhadap Candida albicans dan memformulasinya menjadi sediaan sabun cair untuk wanita. Penelitian ini menggunakan metode rancangan posttest only control groups. Penelitian dilakukan dengan cara remaserasi daun kemangi menggunakan etanol 96%. Ekstrak etanol daun kemangi (EEK) dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, 60% diuji aktivitasnya sebagai anti candida. Kontrol negatif digunakan DMSO dan kontrol positif nystatin 100 UI. Kemudian dibuat sabun cair dengan konsentrasi 1%, 5%, 10 %. Aktivitas anti candidanya diuji dengan menggunakan kontrol negatif basis krim dan kontrol positif sabun cair lactacid. Uji aktivitas anti candida menggunakan metode difusi padat. Aktivitas anti candida EEK dan sabun cair EEK dinyatakan dengan diameter zona hambat. Hasil yang diperoleh yaitu EEK dengan kadar 10%, 20%, 40%, dan 60% sensitif terhadap Candida albicans. Sediaan sabun cair wanita yang mengandung EEK dalam kadar 1%, 5%, dan 10% memiliki aktivitas anti jamur dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sabun cair EEK kadar 1%, 5%, dan 10% potensial sebagai anti jamur terhadap Candida albicans.

References

Depkes RI., 1986, Sediaan Galenik, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ganiswara, G.S., 1995, Farmakologi dan Terapi, Gaya Baru, Jakarta.

Sapoetra, K., 2004, Pengertian Sel, http://www.biologycell.com/Kartosapoetra, diakses 29 Juli 2016, jam 21.00.

Panglinan, R.F., Kojong, N., dan Paulina V.Y., 2012, Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Kulit Batang Rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap Jamur Candida albicans Secara In Vitro, e-Jurnal FMIPA UNSRAT, Manado.

Pratiwi, Slyvia T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Jakarta, Erlangga.

Puspawati, N., 2007, Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Soxhletasi Daun Kaki Kuda (Centella Asiatica, Urb.) terhadap Candida Albicans Atcc 10231 dan Candida Albicans Hasil Isolasi Penderita Sariawan, e-Jurnal Fakultas Biologi, Universitas Setia Budi, Surakarta.

Sulistyawati, D. dan Mulyati, S., 2009, Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu Mete (Anacardium ocidentale L.) terhadap Candida albicans, Jp Kesmas.

Tjay, H.T. dan Rahardja K., 2007, Obat-obat Penting, Edisi VI, Flex Media Komputindo, Jakarta.

Downloads

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology