UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SPF (Sun Protection Factor) LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Authors

  • Iin Suhesti Politeknik Indonusa Surakarta
  • Riyan Setiyanto Politeknik Indonusa Surakarta
  • Nabila Nurhaliza Islami Politeknik Indonusa Surakarta
  • Cinti Anggia Politeknik Indonusa Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v18i2.21849

Keywords:

Lendir bekicot, antioksidan, tabir surya

Abstract

Hewan bekicot (Achatina fulica) banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional dan kosmetik karena mengandung protein achasin, acharan sulfat, zat beta aglutinin, asam hialuronat, enzim glikoprotein, proteoglycan, glycosaminoglycan dan allantoin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan tabir surya pada lendir bekicot menggunakan spektrofotometer uv-vis. Metode penelitian ini adalah eksperimental, menggunakan sampel lendir bekicot dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Hasil skrining fitokimia diperoleh bahwa lendir bekicot mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, fenol, saponin, dan tanin. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas antioksidan lendir bekicot pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% memiliki nilai IC50 berturut-turut yaitu 83,63 ± 0,57 ppm; 57,93 ± 0,82 ppm; dan 31,59 ± 0,59 ppm dengan kategori kuat (IC50 50-100 ppm) dan kategori sangat kuat (IC50 < 50 ppm). Nilai SPF diperoleh berturut-turut yaitu 14,77 ± 0,42; 21,67 ± 0,06 dan 27,67± 0,59 dengan tipe proteksi maksimal (SPF 8-15) dan tipe proteksi ultra (SPF > 15). Berdasarkan analisis SPSS menggunakan One Way Anova diketahui bahwa variasi konsentrasi lendir bekicot berpengaruh signifikan terhadap hasil aktivitas antioksidan dan tabir surya sehingga dapat disimpulkan bahwa lendir bekicot memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas pada kulit dari dalam dan aktivitas tabir surya yang dapat melindungi kulit dari luar akibat radiasi sinar UV yang dipaparkan pada kulit setiap hari.

References

Aghnia, Y., Gadri, A., & Mulyanti, D. (2015). Formulasi masker gel peel-Off lendir bekicot (Achatina fulica) dengan variasi konsentrasi bahan pembentuk gel. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015, 246-253.

Ammar, H. O., Ghorab, M., El-Nahhas, S. A., & Kamel, R. (2009). Polymeric matrix system for prologed delivery of tramadol hydrochloride, part 1: physichochemical evaluation. AAPS PharmSciTech, 10(1), 7-20.

Azizah, D. N., Kumolowati, E., & Faramayuda, F. (2014). Penetapan kadar flavonoid metode AlCl3 pada ekstrak metanol kulit buah Kakao (Theobroma cacao L.),. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(2), 45-49.

Damianus Listyanta Edhi Sambada. (2011). Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal bebas 1,1-Difenil 2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak daun selasih (Ocimum sanctum L). Universitas Sanata Dharma.

Ergina, E., Nuryanti, S., & Pursitasari, I. D. (2014). Uji kualitatif senyawa metabolit sekunder pada daun Palado (Agave angustifolia) yang diekstraksi dengan pelarut air dan etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 165-172.

Fox, L. T., Gerber, M., Plessis, J. Du, & Hamman, J. H. (2011). Transdermal drug delivery enhancement by compounds of natural origin. Molecules, 16(12), 10507-10540.

Goldsmith, L. A., Katz, S. I., Gilchrest, B. A., Paller, A. S., Leffell, D. J., & Wolff, K. (2008). Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. McGraw Hill Co: New York.

Hery Winarsi. (2007). Antioksidan alami dan radikal bebas. Kanisius : Yogyakarta.

Kristanti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M., & Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Kullavanijaya, P., & Lim, H. W. (2005). Photoprotection. The Journal of the American Academy of Dermatology, 52(6), 937-958.

Kusmiyati, K., Aznam, N., & Handayani, S. (2011). Isolasi dan identifikasi zat aktif ekstrak metanol rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) fraksi etil asetat. Pharmaciana, 1(2), 1-10.

Levy, S. B. (2018). Sunscreen and Photoprotection. Medscape.

Mansur, J. ., Breder, M. N. ., Mansur, M. C. A., & Azulay, R. . (1986). Determination of sun protecting factor by spectrophotometry. An Bras Dermatol, 6, 121-124.

Mardiana, & Hilma, Z. (2015). Formulasi Gel yang Mengandung Lendir Bekicot (Achatina fulica) Serta Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Propionibacterium acne. Prosiding Penelitian SPeSIA UNISBA, Gelombang 2, 223-230.

Marliana, S. D., Suryanti, V., & Suyono. (2005). Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis komponen kimia buah labu siam (Sechium edule Jacq . Swartz .) dalam ekstrak etanol. Biofarmasi, 3(1), 26-31.

Molyneux. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for estimating anti-oxidant activity. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 26(May), 211-219.

Nichols, J. A., & Katiyar, S. K. (2010). Skin photoprotection by natural polyphenols: anti-inflammatory, antioxidant and DNA repair mechanisms. Archives of Dermatological Research, 30(2), 71-83.

Ningsih, D. R., Zusfahair, & Kartika, D. (2016). Identifikasi senyawa metabolit sekunder serta uji aktivitas ekstrak daun sirsak sebagai antibakteri. Molekul, 11(1), 101-111.

Nofianty, T. (2008). Pengaruh formulasi sediaan losio terhadap efektifitas minyak buah merah sebagai tabir surya dibandingkan terhadap sediaan tabir turya yang mengandung oktinoksat. Universitas Indonesia.

Prakash, A. (2001). Antioxidant activity. Medallion Laboratories Analytical Progress, 19(2).

Pramitasari, Y. R. (2011). Efek penyembuhan luka bakar oleh lendir Bekicot (Achatina fulica) pada kulit punggung Kelinci Jantan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Purba, D. A., & Susianti. (2016). Efektivitas pemberian Lendir Bekicot (Achatina fulica) secara topikal terhadap luka. Majority, 5(4), 55-59.

Sangi, M., Runtuwene, M. R. J., Simbala, H. E. I., & Makang, V. M. A. (2008). Analisis fitokimia tumbuhan obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chemistry Pogress, 1(1), 47-53.

Sovia Lenny. (2006). Senyawa flavanoid, fenil propanoid dan alkaloida. Universitas Sumatera Utara.

Sudarma, I. M. (2010). Uji fitokimia, ekstraksi, isolasi dan transformasi senyawa bahan alam. Universitas Mataram.

Svobodová, A., Psotová, J., & Walterová, D. (2003). Natural Phenolics In The Prevention Of UV-Induced Skin Demage. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc Czech Repub, 147(2), 137-145.

Wahyuningsih, R. (2017). Uji aktivitas antibakteri Lendir Bekicot (Achatina fulica) terhadap Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat. Akfar Bina Husada: Kendari.

Wilkinson, J. B. (1982). Harry's Cosmeticology 7th edition. New York: Chemical Publishing Company, Inc.

Zakaria, F. R., Susanto, H., & Hartoyo, A. (2000). Pengaruh konsumsi Jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap kadar malonaldehida dan vitamin E Plasma pada mahasiswa pesantren Ulil Albaab Kedung Badak, Bogor. Bul. Teknol. Dun Industri Pangan, 11(1), 36-40.

Zetra, Y., & Prasetya, P. (2007). Isolasi senyawa A-Mirin dari tumbuhan Beilchmiedia Roxburgiana (Medang) dan uji Bioaktivitasnya. Akta Kimindo, 3(1), 27-32.

Downloads

Published

2021-11-18

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology