ANALISIS HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN DAN USIA AKSEPTOR SUNTIK DMPA TERHADAP RISIKO OBESITAS DI PUSKESMAS PERUMNAS II PONTIANAK

Authors

  • Nurmainah Nurmainah Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak
  • Syaazaratul Qamelia Innas Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v18i2.15903

Keywords:

Lama penggunaan, kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA, usia, risiko obesitas

Abstract

Kontrasepsi suntik adalah obat hormonal yang digunakan untuk mencegah kehamilan  dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada wanita subur. Kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan berat badan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisis hubungan antara lama penggunaan dan usia akseptor terhadap kejadian risiko obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) bersifat analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor baru kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA di Puskesmas Perumnas II Pontianak pada bulan Januari 2018 hingga Maret 2019. Variabel dari penelitian ini adalah usia, pekerjaan, paritas, dan lama penggunaan. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis chi square.  Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling, dengan sampel sebanyak 81 akseptor. Hasil yang didapatkan ialah sebagian besar akseptor berusia 20-35 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai lebih dari 2 anak. Tidak terdapat hubungan antara usia akseptor terhadap kejadian risiko obesitas (p=0,806; OR=1,133; CI 95%= 0,419-3,060). Namun, terdapat hubungan antara lama penggunaan terhadap kejadian risiko obesitas (p=0,001; OR=26,3; CI 95%= 6,828-101,36). Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin lama kontrasepsi suntik digunakan akan meningkatkan kejadian risiko obesitas.

References

Aktar, N., Qureshi, N. K., & Ferdous, H. S. (2017). A review of pathogenesis and management strategies in adult. Delta Medical College Journal, 5(1), 35-48.

Ambarwati,W.N., & Sukarsi, N. (2012). Pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap berat badan dan lapisan lemak pada akseptor kontrasepsi suntik DMPA di polindes Mengger Karanganyar Ngawi. Jurnal Kesehatan, 5(2), 93-102.

Amran, Y., & Damayanti, R. (2018). Hubungan antara motivasi keluarga berencana dan persepsi terhadap alat kontrasepsi dengan pola penggantian metode kontrasepsi di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 9(1), 59-67.

BKKBN. (2018). Survey demografi dan kesehatan Indonesia. BPS BKKBN DepKes: Jakarta.

Cunningham. (2005). Obstetri Williams. EGC: Jakarta.

Fitriani, D. (2018). Peran estrogen dan leptin dalam Homeostasis energi. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 5(2), 123-131.

Glacier, A. (2006). Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. EGC: Jakarta.

Hadina, Hadriani, Kartini, & Putri Nurul Sakinah. (2020). Waktu penggunaan depo medroxy progesterone acetate terhadap peningkatan indeks massa tubuh (IMT) ibu. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(2), 76-80.

Hasan, M., Nelly Mayulu, & Kawengian, S. (2013). Hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan obesitas pada wanita usia subur(WUS) di puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. Jurnal E-Biomedik, 1(2), 946-950.

Hidayati, H., & Lorenza, N. (2019). Lama penggunaan kontrasepsi depo medroxy progesterone acetate dengan citra tubuh. Jurnal Kesehatan, 10(2), 70-75.

Maria, P., & Evagelia, S. (2009). Obesity Disease. Health Science Journal, 3(3), 132-139.

Moloku, M., Hutagaol, E., & Masi, G. (2016). Hubungan lama pemakaian lama kontrasepsi suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan di Puskesmas Ranomuut Manado. Jurnal Keperawatan, 4(1), 1-8.

Novitasary, M. D., Mayulu, N., & Kawengian, S. E. (2013). Hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada wanita usia subur peserta Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. EBiomedilk, 1(2), 1040-1046.

Nurcahyo, F. (2011). Kaitan antara obesitas dan aktifitas fisik, medikora. Medikora, 7(1), 87-96.

Pratiwi, D., Syahredi, S., & Erkadius, E. (2004). Hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA dengan peningkatan berat badan di Puskesmas Lapai Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3), 365-369.

Purnamasari, D. (2009). Hubungan lama pemakaian KB suntik depo medroksi progesteron asetat (DMPA) dengan perubahan berat badan di BPS (Bidan Praktek Swasta) Yossi Trihana Jogonalan Klaten. Universitas Sebelas Maret.

Rahayu, T. B., & Wijanarko, N. (2017). Efek samping akseptor KB suntik depo Medroksi Progesterone Acetate (DMPA) setelah 2 tahun pemakaian. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 8(1), 32-38.

Septianingrum, Y., Wardani, E. M., & Kartini, Y. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya akseptor KB suntik 3 bulan. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 5(1), 15-19.

Sikalak, W., Widajanti, L., & Aruben, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada karyawati perusahaan di bidang telekomunikasi Jakarta Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(3), 193-201.

Speroff, L., & Fritz, M. A. (2011). Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility, Lippincott Williams & Wilkins.

Suratun. (2013). Pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsi. Trans Info Media.

Zerihun, M. F., Malik, T., Ferede, Y. M., Bekele, T., & Yeshaw, Y. (2019). Changes in body weight and blood pressure among women using depo-provera injection in northwest Ethiopia. BMC Research Notes, 12(512), 1-5.

Downloads

Published

2021-11-18

Issue

Section

Clinical Pharmacy