POTENSI INFUSA DAUN OKRA (Abelmoschus esculentus L. Moench) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT-INDUKSI ALOKSAN

Authors

  • Eva Nor Diana Lestari Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor
  • Rahmat A Hi Wahid Program Sarjana Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta
  • Nurul Marfu'ah Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v17i1.14397

Keywords:

Aloksan, daun okra, glukosa darah, infusa, mencit

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Kandungan kimia pada tanaman okra di antaranya 67,50% α-selulosa, 15,40% hemiselulosa dan flavonoid yang berefek antidiabetes. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi infusa daun okra terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) yang diinduksi aloksan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit jantan berusia tiga bulan yang diinduksi diabetes menggunakan aloksan dan dibagi ke dalam lima kelompok. (1) Kelompok kontrol negatif, diberi aquades, (2) Kelompok kontrol positif, diberi glibenklamide dosis 3 mg/KgBB, dan kelompok (3-5) diberi infusa daun okra dengan dosis 0,2, 0,4, dan 0,6 mL/hari selama 14 hari. Pengukuran kadar glukosa dilakukan setelah 14 hari perlakuan menggunakan glukometer (Easy Touch® GCU). Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat signifikansi 95% (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan infusa daun okra dosis 0,2, 0,4, dan 0,6 mL/hari menurunkan kadar glukosa darah namun tidak bermakna secara statistik p=0,990 (p>0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun okra dosis 0,2, 0,4, dan 0,6 mL/hari berpotensi menurunkan kadar glukosa darah mencit terinduksi aloksan tetapi tidak signifikan.

References

A, Strak., Z, Madar., & Fibre, D. (1994). In: Goldberg, I (ed). Functional Foods: Designer Foods, Pharmafoods, and Nutraceuticals. Chapman & Hall. New York.

Aditama. (2019). Antidiabetic activities of 96% ethanol extract of abelmoschus esculentus on Balb-c Mice Strain. Farmasains, 4(2), 21-25.

Anjani, P. P. D., & Rimbawan, E. (2018). Potensi antidiabetes ekstrak okra ungu (Abelmoschus esculentus L.) pada tikus model diabetes yang diinduksi Streptozotosin. Insitut Pertanian Bogor.

DAT, Southgate. (1995). ietary fibre analysis. norwich: the royal society of chemistry.

Delviana. (2017). Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun Okra (Abelmoschus esculentus Moench. Skirpsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Desthia, U., Mita, Yuniarni, Umi, Choesrina, & Ratu. (2015). Uji Aktivitas Hipoglikemik Ekstrak Etanol Daun Okra (Abelmoschus esculentus (L). Moench) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Dengan Metode Toleransi Glukosa Oral. Prosiding Penelitian SpeSIA.

Dharmayudha, A. A. G. O., & Anthara, M. S. (2013). Identifikasi golongan senyawa kimia dan pengaruh ekstrak etanol buah naga daging putih (Hlocereus undatus) terhadap penurunan kadar glukosa darah serta bobot berat badan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Buletin Veternier Undayana, 5(1), 31-40.

Dornadula, B., Ramkumar, & Mohanram, E. S. P. R. R. P. K. (2015). The emerging role of redox-sensitive Nrf2-Keap1 pathway in diabetes. Pharmacol Research, 91, 104-114.

Federation, I. diabetes. (2019). International diabetes federation diabetes atlas 9th edition. International Diabetes Federation.

GJ, Posted. (2002). Makalah Falsafah Sains. Institut Pertanian Bogor.

Harland, B. F., & Oberleas, D. (2001). Effect of dietary fiber and phytate on the homeostasis and biovaibility of minerals. Boca Raton: CRC Press.

Heilbronn, L. K., Noakes, M., & Clifton, P. M. (2002). The effect of high and low glycemic index energy restricted diet on plasma lipid and glucose profile in type 2 diabetic subject with varying glycemic control. Journal American College of Nutrition, 21(2), 120-127.

Jain, N., Jain, R., Jain, V., & Jain, S. (2012). A Review on: Abelmoschus esculentus. Pharmacia, 1(3), 84-89.

Karau, M. G., Njagi, E. N. M., Machocho, A., & Wangai, L. N. (2012). Hypoglycemic activity of aqueous and Ethylacetate leaf and stem bark extracts of pappea capensis (L.) in alloxan induced diabetic BALB/c mice. British Journal of Pharmacology and Toxicology, 3(5), 251-258.

Katiyar, D., Singh, B., Lall, A., & Haldar, C. (2011). Evaluation of antidiabetic and hypolipidemic activity of chitooligosaccharides in alloxan induced diabetes mellitus in mice. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 2(1), 407-416.

Kemenkes. (2019). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khomsug, P., Thongjaroe, W., Pakdeenaro, N., & Suttajit, M.-. (2010). Antioxidative activities and phenolic content of extracts from Okra (Abelmoschus esculentus L.). Research Journal of Biological Sciences, 5(4), 310-313.

Lestari, N. W. (2015). Pengaruh ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) terhadap kadar gula darah pada mencit (Mus musculus L.) jantan. In Skirpsi. Universitas Lampung. Lampung.

Li, Z., Zhang, J., Liu, B., Yan, T., Xu, F., Xiao, F., Wu, B., Bi, K., & Ying Jia. (2019). Polysaccharide from Okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) improves antioxidant capacity via PI3K/AKT pathways and Nrf2 translocation in a type 2 diabetes model. Molecules, 24(10), 1-17.

Permatasari, A. A. (2008). Uji efek penurunan kadar glukosa darah ekstrak etanol 70% buah jambu biji pada kelinci jantan lokal. In Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putri, O. B. (2012). Pengaruh pemberian ekstrak buah labu siam (Sechium edule) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistas yang diinduksi aloksan. In Skripsi. Fakultas Kedokteran , Universitas Diponegoro.

Sabitha, V., Ramachandran, S., Naveen, K. R., & Panneerselvam, K. (2011). Antidiabetic and antihyperlipidemic potential of abelmoschus esculentus (L.) Moench. in Streptozotocin-Induced diabetic Rats. Journal of Pharmacy and Bioallied Scienced, 3(3), 397-402.

Safitri, N. (2015). Uji potensi antidiabetes ekstrak etanol buah okra (Albelmoschus Esculentus L) pada mencit putih jantan (Mus Musculus) yang diinduksi glukosa. Skirpsi. Universitas Alauddin Makassar.

Siti, Z. (2017). Penggunaan berbagai dosis infus buah okra (Abelmoschus esculentus) untuk penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) hiperglikemia. Jurnal Seminar Nasional Dan Gelar Produk.

T.Dipiro, J., Tarbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., & Michael Posey, L. (2015). Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach (9th Editio). Mc Graw Hill. New York. USA.

Wijayanti, A. W. (2008). Uji aktivitas mukolitik infusa daun pare (Momordica charantia L.) pada muskus usus sapi secara in vitro. In Skirpsi. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Zaenab. (2018). Pengaruh pemberian air infus buad okra (Abelmoschus esculentus) dengan frekuensi yang berbeda terhadap kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) hiperglikemia. Prosiding Seminar Nasional IV 2018.

Downloads

Published

2021-01-21

Issue

Section

Pharmacology & Biology