TINGKAT PENGETAHUAN CIVITAS AKADEMIKA KESEHATAN DIBANDINGKAN NON KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN VAKSINASI HPV DI SLEMAN

Authors

  • Ndaru Setyaningrum Universitas Islam Indonesia
  • Uzlah Fawati Zuar Universitas Islam Indonesia
  • Ninisita Sri Hadi

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v16i2.14296

Keywords:

Pengetahuan, kanker serviks, vaksinasi HPV, kesehatan, non kesehatan

Abstract

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang menimbulkan kematian tertinggi pada wanita. Tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai kanker serviks dan vaksinasi HPV masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan civitas akademika kesehatan dibandingkan non kesehatan tentang kanker serviks dan vaksinasi HPV di Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan jurusan dan perguruan tinggi di Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pada bulan Agustus - September 2016. Subjek penelitian terdiri dari civitas akedemika kesehatan 120 responden dan non kesehatan 80 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Tingkat pengetahuan diolah secara deskriptif sedangkan perbedaan tingkat pengetahuan antara civitas akademika kesehatan dan non kesehatan dilakukan uji Mann Whitney. Sejumlah 8 (6,67%) responden kesehatan sudah melakukan vaksinasi HPV. Rata - rata tingkat pengetahuan civitas akademika bidang kesehatan lebih baik dibandingkan non kesehatan. Tingkat pengetahuan kategori baik terkait kanker serviks dan vaksinasi HPV untuk responden kesehatan berturut - turut 90(74,69%) dan 87 (72,22%) sedangkan non kesehatan berturut - turut 53 (66,41%) dan 52 (64,79%). Sebagian besar responden kesehatan (90,28%) dan non kesehatan (88,75%) memiliki persepsi positif terhadap vaksinasi HPV. Tingkat pengetahuan responden kesehatan mengenai kanker serviks dan vaksinasi HPV lebih baik dibandingkan responden non kesehatan, namun tidak berbeda signifikan secara statistik (p>0,05).

References

CDC. 2016. United States Cancer Statistics: 1999–2013 Incidence and Mortality Web-based Report. U.S. Cancer Statistics Working Group. Atlanta (GA): Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, and National Cancer Institute; Available at: http://www.cdc.gov/uscs.

Zimet, Gregory D. Weiss, Thomas W. Rosenthal, Susan L. Good, Margaret B. Vichnin, Michelle D. 2010. Reason for non-Vaccinating Against HPV and Future Vaccination Intention Among 19-26 Year Old Women.BioMed Central Women’s Health:10(27).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Pusat data dan informasi, Bulletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Penyakit Kanker;.pp.4.

Rasjidi. 2009. Epidemilogi kanker serviks. Indonesian Journal of Cancer:III(3).

World Health Organization. 2007. Human Papilloma Virus and HPV Vaccine.. Diakses melalui: http://whqlibdoc.who.int/hq/2007/ WHO_IVB_07.05_eng.pdf.

Arbyn M. & Oyen H.V. 2000. Cervical Cancer Screening in Belgium, Eur. J. Cancer;: 36:2191–2197.

Sulistiowati E. Sirait A.M. 2014. Pengetahuan Tentang Faktor Risiko, Perilaku dan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Bulletin Penelitian Kesehatan:42(3);193-202.

Dethan C.M. & Suariyani N.L.P. 2017. Pengetahuan dan Sikap tentang Perilaku Vaksinasi HPV pada Siswi SMA Swasta, Media Kesehatan Masyarakat Indonesia:13(2).

Rachmani B. Shaluhiyah Z. Cahyo K. 2012. Sikap Remaja Perempuan terhadap Pencegahan Kanker Serviks Melalui Vaksinasi HPV di Kota Semarang. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia.

Safitry, R. 2016. Gambaran Pengetahuan Mahasiswi tentang Pemberian Vaksin HPV untuk Pencegahan Kanker Serviks di Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tahun 2016, Karya Tulis Ilmiah, Makasar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Joeharno. 2011. Analisis Faktor Risiko Kejadian Kanker Servik di Badan Layanan Umum Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar tahun 2001 – 2004.

Handayani D.T. Sudarso, Kusuma, A.M. 2013. Swamedikasi pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi; 3(3).

Rohmawati A. 2016. Swamedikasi di Kalangan Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di Universitas Jember, Skripsi, Jawa Timur: Universitas Jember.

CDC. 2017. Genital HPV Infection - Fact Sheet. Diakses tanggal 5 Oktober 2017 melalui https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv.htm.

Westra T.A. Rozenbaum M.H. Rogoza R.M. Nijman H.W. Daemen T. Postma M.J. Wilschut J.C. 2011. Until Which Age Should Women Be Vaccinated Against HPV Infection? Recommendation Based on Cost-effectiveness Analyses. The Journal of Infectious Diseases;204:377–84.

Sari A.P. Syahrul F. 2014. Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Vaksinasi HPV pada Wanita Usia Dewasa. Jurnal Berkala Epidemiologi; 2(3):321–330.

Shafei, M. N., Zainon, N., Zulkifli, N. F., & Ibrahim, M. I. 2014. Knowledge and perception on human papilloma virus infection and vaccination among medical students of a university in Malaysia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2707 – 2710.

Yassine, Z., Samira, D., Salsabil, H., & Abdelaaziz, A. 2016. Knowledge of Human Papillomavirus and Acceptability to Vaccinate in Adolescents and Young Adults of the Moroccan Population. J Pediatr Adolesc Gynecol, 292-298.

Downloads

Published

2019-12-31

Issue

Section

Clinical Pharmacy