PERBANDINGAN DISPENSING TIME DAN PENGETAHUAN PASIEN BERDASARKAN INDIKATOR WHO DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN
DOI:
https://doi.org/10.12928/mf.v16i2.13988Keywords:
dispensing time, indikator WHO, pengetahuan pasien, karakteristik pasien, PuskesmasAbstract
Pengetahuan pasien yang tidak memadai tentang obat yang diserahkan adalah hasil dari buruknya proses dispensing, misalnya seperti pemberian etiket, pemberian informasi obat dan dispensing time. Pengetahuan pasien yang memadai tentang obat saat mereka keluar dari fasilitas kesehatan adalah hal kritis dalam penerimaan kualitas informasi selama interaksi pasien dengan dokter dan apoteker. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan dispensing time dan tingkat pengetahuan pasien tentang obat di Puskesmas Ngemplak 1 dan Ngemplak 2 Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode cross-sectional. Populasi adalah pasien atau keluarga pasien yang mendapatkan obat di Unit Farmasi Puskesmas Ngemplak 1 dan 2 Kabupaten Sleman. Sampel dipilih menggunakan teknik systematic random sampling. Sumber data primer yaitu menghitung dispensing time dan wawancara terstruktur terkait pengetahuan serta karakteristik pasien dan petugas. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pasien Puskesmas Ngemplak 1 mempunyai persentase pengetahuan obat benar lebih banyak dibandingkan Ngemplak 2 terdiri dari nama obat, dosis obat, aturan pakai dan durasi atau lama penggunaan obat. Kesimpulan penelitian adalah rata-rata dispensing time di Puskesmas Ngemplak 1 adalah 62,58 detik dan Ngemplak 2 adalah 63,38 detik. Persentase tingkat pengetahuan pasien tentang obat pada kategori baik di Puskesmas Ngemplak 1 sebesar 65,38% dan Ngemplak 2 sebesar 43,08%.
References
Akl, O.A., El Mahalli, A.A., Elkahky, A.A. and Salem, A.M., 2014. WHO/INRUD drug use indicators at primary healthcare centers in Alexandria, Egypt. Journal of Taibah University Medical Sciences, 9(1), pp.54-64.
Ameha, A.W.D. and Mackenzie, G., 2014. Patient knowledge of their dispensed drugs in rural Gambia. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research, 16(2), pp.61-85.
Atif, M., Sarwar, M.R., Azeem, M., Umer, D., Rauf, A., Rasool, A., Ahsan, M. and Scahill, S., 2016. Assessment of WHO/INRUD core drug use indicators in two tertiary care hospitals of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. Journal of pharmaceutical policy and practice, 9(1), p.27.
Boonstra, E., Lindbaek, M., Ngome, E., Tshukudu, K. and Fugelli, P., 2003. Labelling and patient knowledge of dispensed drugs as quality indicators in primary care in Botswana. BMJ Quality & Safety, 12(3), pp.168-175.
Einurkhayatun, B., Suryoputro, A. and Fatmasari, E.Y., 2017. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Duren dan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 5(4), pp.33-42.
El Mahalli, A.A., 2012. WHO/INRUD drug prescribing indicators at primary health care centres in Eastern province, Saudi Arabia. EMHJ-Eastern Mediterranean Health Journal, 18 (11), 1091-1096, 2012.
Handayani, S., 2016. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baturetno. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 14(1), pp.42-48.
Herliany, I., Rijanta, R. and Rachmawati, R., Perbandingan Preferensi Pelayanan Ekonomi Penduduk Rural dan Urban Di Kabupaten Sleman. Majalah Geografi Indonesia, 23(1), pp.58-76.
Hirko, N. and Edessa, D., 2017. Factors influencing the exit knowledge of patients for dispensed drugs at outpatient pharmacy of Hiwot Fana Specialized University Hospital, eastern Ethiopia. Patient preference and adherence, 11, p.205.
Ihsan, S., Rezkya, R. and Akib, N.I., 2014. Evaluasi mutu pelayanan di apotek komunitas kota Kendari berdasarkan standar pelayanan kefarmasian. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 1(2), pp.30-35.
Kardela, W., Andrajati, R. and Supardi, S., 2014. Perbandingan penggunaan obat rasional berdasarkan indikator WHO di puskesmas kecamatan antara kota Depok dan Jakarta Selatan. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 4(2), pp.91-102.
Kementrian Kesehatan, R.I., 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Mathew, B.I.N.U., Gadde, R.A.J.A.S.R.E.E., Nutakki, P.R.A.T.Y.U.S.H.A. and Doddayya, H.I.R.E.M.A.T.H., 2013. Assessment of drug dispensing practices using who patient care and health facility indicators in a private tertiary care teaching hospital. Int J Pharm Pharm Sci, 5(4), pp.368-71.
Noverdiany, A., 2016. Evaluasi Pelayanan Obat Berdasarkan Indikator WHO di Puskesmas Mlati 2 Kabupaten Sleman (Skripsi). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Rahmayanti, S.N. and Ariguntar, T., 2017. Karakteristik Responden dalam Penggunaan Jaminan Kesehatan Pada Era BPJS di Puskesmas Cisoka Kabupaten Tangerang Januari-Agustus 2015. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1), pp.61-65.
Sisay, M., Mengistu, G., Molla, B., Amare, F. and Gabriel, T., 2017. Evaluation of rational drug use based on World Health Organization core drug use indicators in selected public hospitals of eastern Ethiopia: a cross sectional study. BMC health services research, 17(1), p.161.
Suratman, D.R. and Widiyanto, I., 2016. Pengaruh Diskualitas Pelayanan Terhadap Negative Word of Mouth (Wom) Dengan Ketidakpuasan Pasien Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Puskesmas Ngesrep Di Kota Semarang). Diponegoro Journal of Management, 5(2), pp.119-132.
Swastinitya, A., 2013. Pengetahuan dan Perilaku Pengunjung Puskesmas dan Tenaga Kesehatan terhadap Penggunaan Antibiotik pada ISPA. eJournal Kedokteran Indonesia, pp.124-129.
Yuliastuty, F., Achmad, P. and Riswaka, S., 2013. Analisis penggunaan obat pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta periode April 2009. Media Farmasi, 10(2), pp.104-113.
World Health Organization, 1993. How to investigate drug use in health facilities: selected drug use indicators (No. WHO/DAP/93.1 Unpublished). Geneva: World Health Organization.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Media Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License