PENETAPAN KADAR KALIUM, KALSIUM, NATRIUM DAN MAGNESIUM DALAM BUNGA NANGKA (Artocarpus eterophyllus Lam.) JANTAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Authors

  • Masfria Masfria
  • Nanda Putri Maulidar
  • Ginda Haro

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v15i2.12659

Keywords:

bunga nangka jantan, kalium, kalsium, natrium, magnesium, spektrofotometri serapan atom

Abstract

Nangka merupakan salah satu buah tropis yang keberadaannya tidak mengenal
musim. Tanaman nangka adalah tanaman berumah satu, artinya dalam satu
tanaman dapat dijumpai bunga jantan dan bunga betina. Mineral memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral
digolongkan dalalm mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah 100 mg sehari
dan mineral mikro kurang dari 100 mg sehari. Bunga nangka kurang populer
dikalangan masyarakat dan belum ada penelitian terdahulu yang meneliti tentang
kandungan dalam sampel tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kandungan mineral kalium, kalsium, natrium dan magnesium dalam bunga
nangka jantan. Preparasi sampel dilakukan dengan proses dekstruksi kering.
Penentuan kadar kalium, kalsium, natrium dan magnesium dilakukan dengan
metode spektrofotometri serapan atom (SSA) masing-masing pada panjang
gelombang 766,5 nm; 422,7 nm; 589,0 nm dan 285,2 nm dengan nyala udaraasetilen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kalium, kalsium, natrium dan
magnesium pada bunga nangka jantan yaitu [530,810] ± 2,760 mg/100g; [54,928]
± 0,519 mg/100g; [16,087] ± 1,208 mg/100g dan [16,653]± 0,205 mg/100g

References

Almatsier, S., 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, Hal. 228.

Antanasopoulos, N., 1996, Flame Methods Manual For Atomic Absorption, GBC

Science Eq, Pty Ltd, Dandenong, Australia.

Devi, N,. 2010, Nutrition and Food Gizi Untuk Keluarga, Jakarta: Buku Kompas,

Hal. 94.

Dirjen POM., 1979, Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Hal.412, 650 dan 745.

Ermer, J., John, H. M., 2005, Analytical Validation Within the Pharmaceutical

Environment, Dalam: Ermer, J., dan Miller, J. H. McB., Editors. Method

Validation in Pharmaceutical Analysis. Weinheim: Wiley-VCH Verlag

GmbH & Co. Hal. 3-5.

Fatmah, 2010, Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal.133-134.

Gandjar, I. G., Abdul, R., 2012, Kimia Farmasi Analisis, Cetakan Kesepuluh.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Hal. 298-322; 456; 463-473.

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya,

Review Artikel, Majalah Ilmu Kefarmasian. 1 (3): 117-135.

Isaac, R. A., 1990, Metal in Plants: Atomic Absorption Spectrophotometric

Method. Disunting Oleh: Helrich, K.,1990, Official Methods Of the

Association Of Official Analytical Chemist, Edisi Kelimabelas. Virginia:

AOAC International. Hal. 42.

Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerjemah: Saptoraharjo,

Jakarta: UI Press. Hal. 283.

Madruga,D 2014. Chemical, Morphological and Functional Properties of

Brazilian Jackfruit (Artocarpus heterophyllus L.) Seeds Starch.Hal. 1.

Rosmarkam, A., Nasih, W. Y., 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta:

Kanisius. Hal. 29.

Sudjana, 2005, Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Hal. 168-254.

Vogel, 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.

Edisi Kelima. Bagian Kedua. Penerjemah: Setiono dan Hadyana. Jakarta:

Kalman Media Pustaka. Hal. 300; 302-311

Downloads

Published

2018-09-01

Issue

Section

Chemistry