EVALUASI SEDIAAN FISIK EMULGEL MENGANDUNG MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria, (Berg.) Roscoe)

Authors

  • Nur Mahdi
  • Diky Mudhakir
  • Dolih Gozali

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v15i2.12657

Keywords:

emulgel, minyak atsiri, rimpang temu putih, evaluasi

Abstract

Temu putih atau disebut juga kunir putih merupakan salah satu spesies dari famili
Zingiberaceae yang telah dikomersilkan penggunaan rimpangnya sebagai tanaman obat.
Komponen terbesar dari rimpang temu putih, yaitu minyak atsiri yang mempunyai efek
antiinflamasi. Penggunaan rimpang temu putih sebagai antiinflamasi di masyarakat
masih secara empiris, dengan mengoleskan air perahan rimpang temu putih pada kulit.
Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan minyak atsiri yang terkandung dalam temu
putih, dilakukan formulasi emulgel yang mengandung minyak atsiri dengan
penambahan PEG 8 beeswax agar didapat sediaan emulgel yang stabil, baik dan aman
digunakan. Tahap penelitian yang dilakukan meliputi penyiapan bahan, determinasi
bahan, skrining fitokimia, destilasi menggunakan uap-air, analisis komponen kimia
dengan GC-MS, serta uji kualitatif minyak atsiri dengan sediaan emulgel yang
mengandung minyak atsiri, formulasi emulgel mengandung minyak atsiri dengan
menggunakan emulsifying wax konsentrasi 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8%. Evaluasi sediaan
meliputi pengamatan organoleptik, pH, viskositas, sentrifugasi, serta uji hedonik
sediaan. Berdasarkan hasil evaluasi pengamatan organoleptik, pH, viskositas,
sentrifugasi, serta uji hedonik sediaan menunjukkan bahwa kestabilan dalam batas
rentang yang dibolehkan. Formulasi emulgel yang terbaik ditunjukkan pada formula ke-
4 pada konsentrasi PEG 8 beeswax 8%.

References

Fruijtier-Pölloth, C., 2005, Safety assessment on polyethylene glycols (PEGs) and their

derivatives as used in cosmetic products. Toxicology, 214(1–2), 1–38.

https://doi.org/10.1016/j.tox.2005.06.001

Guenter, E.,1987, Minyak Atsiri. Jakarta: UI-Press.

J.Sinko, P., & N.Martin, A., 2006, Martins Physical pharmacy and pharmaceutical

sciences. Lippincott williams & Wilkins,wolter kluwer.

https://doi.org/10.1097/00000441-196101000-00040

Ketaren., 1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. PN Balai Pustaka. Jakarta.

Mansjoer, S., 1997, Efek Antiradang Minyak Atsiri Temu Putih (Curcuma zedoaria

Rosc., Zingiberaceae) terhadap Udem Buatan pada Tikus Putih Betina Galur

Wistar: The Antiinflammatory Effect Of The Essential Oil Of “Temu Putih.â€

Jurnal i-lib UGM. Majalah Farmasi Indonesia. Retrieved from

https://repository.ugm.ac.id/24549/

Meenakshi, D., 2013, Emulgel A novel approach to topical drug delivery. International

Journal of Pharma and Bio Sciences, 4(1), 847–856.

Rita, W. S., 2010, Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan

Triterpenoid Pada Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe).

Jurnal Kimia, 4(1), 20–26.

Rosyad, P. G. Y., 2009, Formulasi Gel Obat Jerawat Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis

(Citrus aurantifolia, Swingle) dan Daya Antibakteri (Propionibacterium acne)

Secara In Vitro. Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah.

Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/3378/1/K100040233.pdf

Singla, V., Saini, S., Joshi, B., & Rana, A. C. , 2012, Emulgel: A new platform for

topical drug delivery. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 3(1),

P485–P498.

Wasitaatmadja, S. M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press

Downloads

Published

2018-09-01

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology