EFEK KEMOPREVENTIF DAN ANTIHEMATOTOKSIK MINYAK BIJI JINTEN HITAM (MBJH)

Authors

  • Akrom Akrom Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
  • Mustofa Mustofa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Marstyawan Marstyawan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Mubarika Mubarika Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v10i2.1173

Keywords:

immunoprotective, kemopreventif, limfosit, monosit, netrofil, maserat heksan biji jinten hitam

Abstract

Senyawa 7,12-DMBA-3,4-diol-1,2 epoksida (DMBA-DE) disamping bersifat  karsinogenik juga terbukti menekan aktivitas sumsum tulang dan spleenosit sehingga diduga dapat menurunkan jumlah netrofil, monosit dan limfosit darah tepi. Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah digunakan sebagai komponen jamu dengan berbagai macam indikasi, namun mekanisme kerja kandungan zat aktif BJH belum semua diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian 0,25, 2,5 dan 5 ml/kgbb/hari MBJH selama dan sebelum induksi 10x20 mg/kgbb DMBA terhadap persentase monosit & netrofil darah tepi tikus Sprague dauley. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor tikus SD. Hewan uji dibagi dalam 8 kelompok yang masing -masing terdiri dari 10 ekor. Kelompok I (kontrol normal) diberi akuabides dan makanan standar, kelompok II , III dan IV sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian MBJH 0.25, 2.5 dan 5 ml/kgbb/hari dan diinduksi DMBA. Kelompok V dan VI sebagai kontrol positif I (diberi timokuinon 50 mg/kgBB) dan sebagai kontrol II (diberi tamoksifen). Kelompok VII sebagai kelompok sakit hanya diinduksi DMBA 10x20mg/kgbb selama 5 pekan. Pada minggu ketiga kelompok I - VII mulai di induksi dengan 20 mg/kgBB DMBA, 2x/pekan selama lima pekan. Kelompok VIII sebagai kelompok kontrol pelarut, hewan uji mendapatkan makan minum standar dan larutan minyak jagung yang diberikan sebagaimana pemberian DMBA Dilakukan  analisis statistik perbedaan rata-rata antar kelompok dengan ANAVA dan post  hoc dengan tingkat kepercayaan p<0,05 untuk persentase komponen lekosit. Hasil penelitian menunjukkan MBJH bersifat kemopreventif dan hematoprotektor. Pada kelompok yang mendapatkan MHBJH memiliki per sentase jumlah monosit, netrofil dan limfosit lebih tinggi dari kelompok DMBA. Persentase limfosit, netrofil, dan monosit kelompok MBJH setara dengan kelompok timokuinon (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa MBJH terbukti bersifat kemopreventif dan dapat berlaku sebagai hematoprotektor terhadap karsinogen DMBA.

Downloads

Published

2013-09-30

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology