Studi Kurikulum Ilmu Sosial (IPS) di Sekolah Dasar di Indonesia, Malaysia dan Hongkong

Authors

  • Sriyanto Sriyanto Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.26555/jpsd.v2i2.a4946

Keywords:

perbandingan, ilmu sosial (IPS), sekolah dasar, Indonesia, Malaysia, Hong Kong.

Abstract

Berdasarkan asumsi filosofis, studi banding subyektif tidak memandang realitas sebagai objek tunggal. Masalah epistemologis dan aksiologi menjadi pertimbangan penting dalam pendidikan komparatif. Mengetahui perbedaan dan perbandingan sistem eduational antara negara-negara ini dimaksudkan untuk mengetahui beberapa isu yang harus dipertimbangkan untuk sistem pendidikan. Sadar atau tidak sadar perbandingan yang dilakukan oleh manusia dalam hidup dan pengembangan pribadi, melalui citra diri dengan merefleksikan aspek kehidupan yang sama dari orang lain. Studi perbandingan pendidikan sebagai bagian dari bidang pendidikan memiliki manfaat faktual, terutama sebagai pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Dengan mempertimbangkan dan mempelajari keuntungan dari sistem pendidikan di negara-negara lain, seseorang dapat belajar banyak hal dari negara dan menggunakannya untuk kemajuan pendidikan di negara ini. Tujuan dari makalah ini adalah untuk melakukan studi banding ilmu sosial (IPS) di sekolah-sekolah dasar di Indonesia, Malaysia dan Hong Kong. Berdasarkan sejarah-sosiologi, tiga negara memiliki kemajuan yang berbeda dalam pendidikan, Indonesia dulunya collony Belanda, Malaysia dan Hong Kong yang sebelumnya koloni Inggris. Melalui pendekatan komparatif antara negara-negara, peningkatan pendidikan langsung atau tidak langsung akan memberikan manfaat untuk meningkatkan pendidikan nasional dan mudah-mudahan akan mengambil nilai positif dari negara-negara tertentu untuk mendukung upaya dalam meningkatkan kualitas edutaion nasional.

References

Assegaf, A. R., (2003). Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Barat, Yogyakarta: Gama Media.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, (2007). Naskah Akademik Kajian Kabijakan Kurukulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Barr, R., et.al., (1978). Hakekat Studi Sosial (The Natural of Social Studies), Saduran oleh Buchori Alma & M. Haslasgunawan Ap., Bandung: ALFABETA.

Belen, S., (2010). Sejarah Kurikulum SD di Indonesia, Jakarta: Puskur Kementrian Pendidikan Nasional.

Chapin, June R., & Messick, Rosemary G., (1989). Elementary Social Studies, A Practic al Guide, New York & London: Longman.

Depdikbud, (1976). Kerangka Program dan Dasar Metodik Pendidikan Moral Pancasila dalam Rangka Kurikulum 1975.

Embong, A.R., “The Role of Social Sciences in Malaysian National Development”, Akademika 70 (Januari), 2007: 145 -151.

Hasan, S. H., (2011). Pendidikan Sejarah: Orientasi dan Strategi Pedagogis, Makalah disampaikan pada Konferensi Nasional Sejarah IX, Hotel Bidakara Jakarta, 5 – 7 Juli 2011.

Hasan, S. Hamid, (tt.). Perkembangan Kurikulum: Perkembangan Ideologis dan Teoritik Pedagogis (1950 – 2005), Makalah, Online, www.geocities.ws/konferensinasionalsejarah/s_hamid_hasan.pdf. [diunduh 16/07/2013].

http://f4iqun.wordpress.com/2007/05/08/mengintip-malaysia-membangun-pendidikan-dasarnya/, Diunduh 16/07/2013.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Malaysia, diunduh 16/07/2013.

(http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Malaysia, diunduh 16/07/2013).

Downloads

Published

2016-10-12

Issue

Section

Articles