KEMATANGAN KARIER SISWA SMK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN JURUSAN

Authors

  • Ika Zenita Ratnaningsih Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Erin Ratna Kustanti Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Anggun Resdasari Prasetyo Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Nailul Fauziah Universitas Diponegoro, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26555/humanitas.v13i2.6067

Keywords:

jenis kelamin, kematangan karier, smk

Abstract

Tingginya angka pengangguran pada lulusan SMK salah satunya dilatarbelakangi oleh belum adanya kesiapan kerja yang disebabkan karena kurangnya kematangan karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin, jurusan dan status sekolah pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang. Kematangan karier adalah keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas di setiap tahap perkembangan yang ditunjukkan dengan kesesuaian perilaku karir individu dengan perilaku karir yang diharapkan. Subjek penelitian berjumlah 339 siswa kelas XI SMK dari enam SMK di Kota Semarang yang terdiri dari tiga SMK Negeri dan tiga SMK Swasta yang terdiri dari 101 laki-laki dan 238 perempuan dengan usia subjek berkisar antara 15-19 tahun. Terdapat sepuluh jurusan peminatan yang terlibat dalam penelitian ini Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kematangan Karier dan kuesioner data demografi. Hasil pengujian hipotesis menggunakan ANAVA dua jalur menujukkan tidak ada perbedaan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin dan tidak ada perbedaan kematangan karier ditinjau dari jurusan. Diskusi dan rekomendasi di bahas selanjutnya.

References

Amadi, C. C., Joshua, M. T.,& Asagwara, C. G. (2007). Assesment of the vocational maturity of adolescent students in owerri education zone of Imo State, Nigeria. Journal of Human Ecology, 21, 257-263.

Ariyanti, N. (2007). Perbedaan kematangan karier siswa berdasarkan jenis kelamin, kemampuan skolastik dan inteligensi di SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang. Program Bimbingan Konseling Universitas Negeri Malang.

Bardick, A., Kerry B. B. , Magnusson, K. C., & Kim D.W. (2006). Junior high school student’s career plans for the future : A Canadian perspective. Journal of Career Development, 32, 250-271.

Birol, C. & Kiralp, Y. (2016). A comparative analysis of the career maturity level and grade high school students. Procedia Social and Behavioral Sciences, 5 (2010) 2359–2365. doi:10.1016/j.sbspro.2010.07.464

Brown, S. D., & Lent, R. W. (2005). Career development and counseling. Putting theory and research to work. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Busacca, L. A., & Taber, B. J. (2002). The Career Maturity Inventory – Revised : A Preliminary Psychometric Investigation. Journal of Career Assesment, 10(4), 441–455. doi:10.1177/1069072702238406

Dhillon, U., & Kaur, R. (2005). Career maturity of school children. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 31, 71-76

Gonzales, M. A. (2008). Career maturity : A priority for secondary education. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 6, 749-772

Hughes, C. (2011). A Cross-Cultural Study of Career Maturity in Australia and Thailand. Unpublished Dissertation. School of Health Sciences College of Science, Engineering and Health RMIT University.

Hurlock, E. B. (2012). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Karningsih. (2013). Analisis penciptaan lapangan kerja di kota Semarang. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 11(50)

Jefriando, M. (2016). Banyak lulusan SMK j adi pengangguran, ini analisa BPS. Diunduh dari http:// finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3203960/banyak-lulusan- smk-jadi-pengangguran-ini-analisa- bps pada 8 Agustus 2016

Luzzo, D. A. (1995). Gender differences in college students’ career maturity and perceived barriers in career development. Journal of Counseling & Development, 73, 319-322

Marpaung, D. N. (2016). Kematangan karir siswa SMU di Banda Aceh ditinjau dari jenis kelamin dan jenis sekolah. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Banda Aceh. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

Osipow, S.H. (1996). Theories of career development. 3rd ed. New Jersey : Prentice Hall

Ottu, I. F. A., & Idowu, O. O. (2014). Openness to experience , conscientiousness and gender as personality indicators of career maturity of in-school adolescents in Ibadan, Nigeria. European Journal of Educational Studies, 6(1), 1–12.

Patton, W., Creed, P., Spooner-lane, R., Patton, W., & Spooner-lane, R. (2005). Validation of the Short Form of the Career Development Inventory - Australian Version with a Sample of University Students. Australian Journal of Career Development, 14(3).

Patton, W., & Lokan. (2001). Perspectives on Donald Super ’s construct of career maturity. International Journal for Educational and Vocational Guidance 1: 31-48. Doi: 10.1023/A:1016964629452

Powell, D.F., & Luzzo, D.A. (1998). Evaluating factors associated with the career maturity in high school students. The Career Development Quarterly, 47,145-158 PP No 29 th 1990 tentang Pendidikan Menengah

Prahesty, I. D., & Mulyana, O.P. (2013). Perbedaan kematangan karir siswa ditinjau dari jenis sekolah. Character, 2(2), 1-7

Prideaux, L.A., & Creed, P.A. (2001). Career maturity, career decision making self-efficacy and career indecision : A review of the accrued evidence. Australian Journal of Career Development, 10(3), 7-12

Salami, S.O. (2004). Relationship between problem-solving ability and career maturity among high school students in Nigeria. IFE PsychologIA: An International Journal. 12(2), 162-179

Sirohi, V. (2013). Vocational guidance and career maturity among secondary school students: An Indian experience. Proceedings 1st Annual International Interdisciplinary Conference, AIIC 2013, 24-26 April 2013, Azores, Portugal. 381-389

Salami, S. O. (2008). Gender , Identity Status and Career Maturity of Adolescents in Southwest Nigeria. Journal of Social Science, 16(1), 35–49.

Sudjani. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karir siswa sekolah menengah kejuruan negeri di kota Bandung. Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7. FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 13 sd.14 November 2014. ISBN : 978-602-72004-0-1

Sugiyono. (2005). Statistika untuk penelitian. Bandung. Alfabeta.

Suherman. (2008). Konsep dan aplikasi bimbingan dan konseling. Bandung. Madani Production

Tjalla, A., Herdi, & Kustandi, C. (2015). Green education-based model online career counseling “ ACIS-Q ” to enhance career maturity of vocational schools students. International Journal of Research Studies in Psychology, 4(January), 36 – 42. doi:10.5861/ ijrsp.2015.993

Winkel, W.S. (2012). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Jakarta : Grasindo

Winkel, & Hastuti, S. (2004). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Downloads

Published

2016-08-02