KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI BEKERJA

Authors

  • Latifatunnikmah Latifatunnikmah Muhammadiyah Surakarta University, Indonesia
  • Sri Lestari Muhammadiyah Surakarta University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26555/humanitas.v14i2.5343

Keywords:

dual career family, marital commitment, phenomenological qualitative

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komitmen pernikahan pada pasangan suami istri bekerja. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur pada 6 pasang suami istri bekerja, lama waktu pernikahan kurang dari 10 tahun, mempunyai anak berusia kurang dari 6 tahun, dan tinggal di Karesidenan Surakarta. Analisis data menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen pada pasangan mulai terbentuk sebelum menikah yang dibangun melalui tahap ketertarikan pada pasangan, membuat kesepakatan untuk menikah, dan menghadapi tantangan menuju pernikahan. Setelah menikah komitmen pasangan suami istri diwujudkan melalui pembagian peran, pengambilan keputusan, ijin suami bagi istri yang bekerja, evaluasi pada istri untuk bekerja atau berhenti kerja, mengatasi dampak dari sama-sama bekerja, dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Bentuk perilaku untuk menjaga komitmen diwujudkan dengan sikap bertanggung jawab, setia pada pasangan, saling percaya, mau bekerja sama, saling memahami dan menghargai, serta taat terhadap ajaran agama memegang peran yang penting.

References

Baron, & Byrne. (2005). psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Bakker, A. (2010). Commitment, Rituals, and Initiator Tendency in Married Couples. Utah State University. Utah: Utah State University.

Burgoyne, C. B., Reibstein, J., Edmunds, A. M., & Routh, D. A. (2010).

Marital Commitment, Money and Marriage Preparation: What Changes after the Wedding? Journal of Community & Applied TSocial Psychology , 390-403.

Clements, R., & Swensen, C. H. (2000). Commitment to One's Spouse as a Predictor of Marital Quality among Older Couples. Current Psychology , 110-119.

Cresswell, J. W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Duffy, K. G., & Atwater, E. (2007). Psychology for Living: Adjusment, Growth, and Behavior Today ( 9 ed) . New Jersey: Prentice Hall.

Jansen, M.C. (2013). Meaningfulness As A Predictor of Intergenerational Commitment. Tesis. Faculty of Education University of Pretoria, Pretoria.

Johnson, M. P., Caughlin, J. P., & Huston, T. L. (1999). The Tripartite Nature of Marital Commitment: Personal, Moral, and Structural Reasons to Stay Married. Journal of Marriage and the Family , 180-177.

Junaidi. (2009). Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah dalam Keluarga Karir (Studi pada Dosen Wanita Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Tesis. Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Kamadi, M. (2012) Angka Perceraian di Solo meningkat. Artikel. online, http://WWW.solopos.com/2012/09/03/angka- perceraian- di- solo-meningkat-328252. Diakses pada 26 Desember 2014 pukul 22.20 WIB.

Kiong, Melly. (2008). Wanita Sekarang Harus Lebih Tanguh. (http//: www.wikimu.com, 23 April 2009).

Lambert, N. M., & Dollahite, D. C. (2008). The Threefold Cord: Marital Commitment in Religious Couple. Journal of Family Issues, 29, 592-614.

Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: kencana Pernada Media Group.

Monk, J. K. (2010). Commitmen and Sacrifice in Emerging Adult Cyclical and Non-Cyclical Romantic Relationships. Thesis. Kansas State University, Manhattan

Neault, R. A., & Pickerell, D. A. (2005). Dual-Career Couples: The Juggling Act. Canadian Journal of Counselling , 187-198.

Paputungan, Faradila., Akhrani, A. L., Pratiwi, A. (2013). Kepuasan Pernikahan Suami yang Memiliki Istri Berkarir. Jurnal Mahasiswa Angkatan 2008. Universitas Brawijaya.

Putri, Dyah P.K. (2013). Penerapan Nilai Rukun dalam Penyesuaian Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri Jawa. Skrips. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Surakarta, Surakarta.

Saputra, A. (2016, Oktober 03). www.republika.co.id. Retrieved November 1, 2016, from Ini Penyebab Banyaknya Kasus Perceraian di Surakarta: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/10/03/oeh864349-ini-penyebab-banyaknya-kasus-perceraian-di-surakarta.

Saraceno, C. (2007). Introduction to The Special Issue: Dual-Career Couples. Zeitschrift für Familienforschung , 19, 255-262.

Sears, D. O., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (2009). Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Takariawan, C. (2015, Desember 31). www.kompasiana.com. Retrieved November 1, 2016, from Catatan Akhir 2015 Perceraian Masih Terus Meningkat: http://www. kompasiana.com/pakcah/catatan-akhir-2015-perceraian-masih-terus-meningkat_56833835c2afbdec04d9e0ee, 31 desember 2015.

Takariawan, C. (2015, Juni 17). www.kompasiana.com. Retrieved 11 1, 2016, from 40 Perceraian Setiap Jam!: http://www. kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-perceraian-setiap-jam_54f357c07455137a2b6c7115, 17 juni 2015.

Thompson-Hayes, M., & Webb, L. M. (2004). Commitment Under Construction: A Dyadic and Communicative Model of Marital Commitment. The Journal of Family Communication , 249-260.

Waite, L. J., & Gallagher, M. (2000). The case for marriage: Why married people are happier, healthier, and better off financially. New York: Broadway.

Zakiah, A. (2012). Hubungan Antara Komponen Komitmen dari Cinta dengan Kesiapan Menikah pada Dewasa Muda. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok.

Downloads

Published

2017-08-25

Issue

Section

Articles