KESIAPAN PSIKOLOGIS MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN MENGHADAPI DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK

Authors

  • Nurul Hidayah Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26555/humanitas.v8i1.456

Keywords:

Diversifikasi Pangan, Kesiapan Psikologis, MasyarakatPedesaan dan Perkotaan.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjajagi kesiapan masyarakat pedesaandan perkotaan terhadap program diversifikasi pangan pokok. Subjekpenelitian adalah masyarakat Kecamatan Gedang Sari KabupatenGunungkidul dan masyarakat Kecamatan Gedongtengen Kota Yogyakarta.Data diperoleh dari hasil pengisian angket, observasi dan wawancara. Analisis dilakukan menggunakan analisis kualitatif dan statistik deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat pengetahuan yang dimilikitentang diversifikasi pangan pokok pada masyarakat perkotaan lebih tinggidaripada masyarakat pedesaan; (2) masyarakat perkotaan dan pedesaansama-sama memiliki sikap positif terhadap diversifikasi pangan pokok;(3) masyarakat pedesaan sudah menerapkan diversifikasi pangan pokok,namun motivasinya masih bersifat ekstrinsik. (4) masyarakat perkotaanbelum siap menerapkan diversifikasi pangan pokok secara total; (5)terdapat perbedaan jenis pangan pokok non beras yang dipilih antaramasyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan; masyarakat pedesaanmemilih ketela (umbi-umbian) sedangkan masyarakat perkotaan memilihmakanan olahan berbasis gandum.

References

Angel, J.F., Blackwell, R.D., dan Miniard., P.W. (1992). Consumer Behavior.Chicago: The Dryden Press.

Anonim. (2006). Pedoman Umum Pengembangan Konsumsi Pangan.www.iptek.apjii.or.id.

Azwar, S. (1988). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Bauman. (1996). Sosiologi, Pengertian dan Masalah. Yogyakarta: Kanisius.

Business News. (2010). Dorong Diversifikasi Pangan, 2.000 Desa Jadi TargetP2KP.bataviase.co.id/node/390688, diakses tanggal 21 September2011.

Djuwardi, A. (2010). Cassava: Solusi Membangun Kemandirian Pangan. Jakarta:Grasindo.

Firmanzah. (2006). Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor.

Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., Arab, L. (2005). Gii KesehatanMasyarakat. (Terj. Andry Hartono). Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.

LPIST-YASIN. (1992). Panduan Telaah Cepat Situasi bersama Rakyat. Tidakditerbitkan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2002 tentang KetahananPangan.(2002).

Sarwono, S.W. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

Sears, D.O., Freedman, J.L., dan Peplau, L.A. (1985). Social Psychology. FifthEdition. Prentice-Hall, Inc.

Soekanto, S. (1998). Sosiologi, Suatu Pengantar Psikologi. Edisi baru keempat.Jakarta: Pegrankindo Persada.

Subandriyo, T. (2006). Mengukuhkan Kedaulatan Pangan. Suara Merdeka, Sabtu,16 September 2006.

Suparlan, P. (1995). Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor.

Suryabrata, S. (2003). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.

Downloads

Published

2011-01-25

Issue

Section

Articles