Hardiness personality dan burnout pada guru SLB di Kalimantan Selatan
Feny Aulia, Dyta Setiawati Hariono
Abstract
Seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kerelaan agar dapat memaklumi alam pikiran dan perasaan siswanya. Guru harus bersedia menerima siswa apa adanya, termasuk harus bersikap sabar, ramah, menunjukkan pengertian, mudah memberikan kepercayaan diri dan dapat menciptakan suasana aman. Terkhusus untuk Guru SLB, guru dituntut untuk profesional, mampu mengontrol diri dan memiliki kesabaran yang tinggi karena menghadapi anak-anak yang berbeda dengan anak pada umumnya, terlebih ada kalanya anak berkebutuhan khusus tidak suka dipaksa Dengan demikian, hal tersebut dapat membuat Guru SLB berada dalam suasana negatif, merasa bersalah, tertekan dan merasa jenuh dengan pekerjaan hingga menimbulkan burnout. Oleh karena itu, sebagai guru SLB harus memiliki hardiness personality agar dapat bersikap sabar dalam mengajari anak didik. Guru juga mampu memiliki kendali atas pekerjaan mereka dan mampu menemukan solusi untuk setiap masalah, menekankan pada tanggung jawab, dan tidak menyalahkan kekurangan orang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness personality terhadap burnout pada guru SLB. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah guru yang mengajar di sekolah luar biasa di Provisi Kalimantan Selatan. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 103 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala burnout dengan nilai reabilitas Cronbach-Alpha sebesar 0,982 dan skala hardiness personality dengan nilai reabilitas Cronbach-Alpha sebesar 0,978. Hasil Perhitungan statistik menunjukkan nilai korelasi (r=-0,824; p=0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara hardiness personality dengan burnout pada guru SLB.