KONSELING FARMASIS MERUBAH PERILAKU PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL, INDONESIA

Authors

  • Riza Alfian Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, Indonesia
  • Akrom Akrom Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Indonesia
  • Endang Darmawan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.12928/mf.v11i1.1399

Keywords:

Hipertensi, konseling farmasis, perilaku, kognitif, afektif

Abstract

Hipertensi  merupakan  salah satu  faktor  resiko  utama  penyakit  jantung  koroner, gagal  ginjal,  dan  stroke.  Prevalensi  hipertensi  di  Indonesia  pada  tahun  2007 mencapai  angka  32,2%.  Perilaku  adalah  merupakan  faktor  kunci  yang menghalangi pengontrolan tekanan darah sehingga membutuhkan intervensi untuk mencapai keberhasilan  terapi.Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui pengaruh  konseling  farmasis  secara  oral terhadap  perubahan  perilaku  pasien hipertensi  rawat  jalan  di  Poliklinik  Penyakit  Dalam  Rumah  Sakit  PKU Muhammadiyah  Bantul. Penelitian  ini  menggunakan  rancangan  kuasi eksperimental  dengan  pengambilan  data  secara  prospektif  pasien  rawat  jalan selama periode Januari-April 2013. Kuesioner pengukuran tingkat perilaku yang terdiri dari  9  pertanyaan  dan  sudah  divalidasi  digunakan  untuk  mengambil  data
awal  pasien  sebelum  diberi  konseling  dan  data  akhir  pasien  setelah  diberikan konseling. Penelitian ini melibatkan 60 pasien yang dibagi rata menjadi 30 pasien kelompok  kontrol  dan  30  pasien  kelompok  perlakuan. Hasil  penelitian  ini
menunjukkan  konseling  yang  diberikan farmasis meningkatkan  skor  domain kognitif,  afektif,  dan  psikomotorik  kelompok perlakuan  secara  signifikan (p<0,05).  Rata-rata  peningkatan  skor  domain  kognitif  antara  kelompok  kontrol 0,33± 0,61 dan kelompok perlakuan 0,60 ± 0,96 tidak berbeda signifikan (p=0,39). Rata-rata  peningkatan  skor  domain afektif  dan  psikomotorik  pasien  hipertensi kelompok kontrol berturut-turut 0,03 ± 0,61, 0,20 ± 0,41 dan kelompok perlakuan berturut-turut 0,67 ± 0,55, 0,83 ± 0,83 berbeda signifikan (p=0,00). Berdasarkan hasil  penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa intervensi  konseling  yang diberikan farmasis dapat merubah perilaku pasien hipertensi ke arah positif yang menunjang untuk tercapainya keberhasilan terapi psikomotorik

Downloads

Published

2014-03-01

Issue

Section

Pharmaceutical & Technology