FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI LOTION MINYAK ATSIRI BUAH ADAS (Foeniculum vulgare Mill)
Abstract
Buah adas mengandung minyak atsiri antara lain anethole, fenchone dan metil chavicol. Senyawa anethole dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri
Gram Positif dan Gram Negatif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat lotion minyak atsiri dari buah adas dan menentukan aktivitas antibakterinya terhadap
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilakukan untuk membuat lotion menggunakan minyak atsiri buah adas yang diperoleh dari destilasi uap air dengan konsentrasi 1, 5, dan 10% (Formula I, II dan III). Kemudian lotion tersebut diuji parameter fisik dan ditentukan aktivitas antibakterinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
minyak atsiri, sediaan lotion yang dibuat memiliki daya lekat dan viskositas semakin rendah. Variasi konsentrasi minyak atsiri tidak memberikan pengaruh pada sifat organoleptis, pH dan kestabilan lotion. Diketahui pula bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri pada sediaan lotion maka semakin tinggi daya sebar dan diameter zona hambatnya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
dan Pseudomonas aeruginosa. Minyak atsiri buah adas memiliki aktifitas antibakteri setelah dibuat dalam sediaan lotion meskipun lemah. Formula yang menunjukkan aktivitas antibakteri yang paling tinggi adalah formula III dengan konsentrasi 10% minyak atsiri.
Gram Positif dan Gram Negatif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat lotion minyak atsiri dari buah adas dan menentukan aktivitas antibakterinya terhadap
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilakukan untuk membuat lotion menggunakan minyak atsiri buah adas yang diperoleh dari destilasi uap air dengan konsentrasi 1, 5, dan 10% (Formula I, II dan III). Kemudian lotion tersebut diuji parameter fisik dan ditentukan aktivitas antibakterinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
minyak atsiri, sediaan lotion yang dibuat memiliki daya lekat dan viskositas semakin rendah. Variasi konsentrasi minyak atsiri tidak memberikan pengaruh pada sifat organoleptis, pH dan kestabilan lotion. Diketahui pula bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri pada sediaan lotion maka semakin tinggi daya sebar dan diameter zona hambatnya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
dan Pseudomonas aeruginosa. Minyak atsiri buah adas memiliki aktifitas antibakteri setelah dibuat dalam sediaan lotion meskipun lemah. Formula yang menunjukkan aktivitas antibakteri yang paling tinggi adalah formula III dengan konsentrasi 10% minyak atsiri.
Keywords
Foeniculum vulgare Mill; lotion; antibakteri
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.12928/mf.v11i1.1396
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Universitas Ahmad Dahlan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Media Farmasi
p-ISSN 1412-7946 | e-ISSN 2503-5223
Published by Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Indonesia
Website: http://journal.uad.ac.id/index.php/Media-Farmasi/index
Email: mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
View Media Farmasi Stats