TERAPI TAWA UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA GURU PENDAMPING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Risna Hayati, Rahma Widyana, Mutingatu Sholichah

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tawa dalam menurunkan kecenderungan burnout pada guru pendamping anak berkebutuhan khusus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang mengalami kecenderungan burnout. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecenderungan burnout dengan Skala Kecenderungan Burnout. Rancangan eksperimen menggunakan quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Intervensi yang diberikan kepada subjek dalam kelompok eksperimen berupa terapi tawa sebanyak 8 kali pertemuan dalam dua minggu. Analisis kuantitatif menggunakan non parametric test dengan uji Mann Whitney pada gain score pre-post kelompok eksperimen dan kontrol, yang menghasilkan nilai Z -2,009 dengan taraf signifikansi p = 0,045 (p<0,05). Analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara, dan observasi. Hasil yang didapat memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan pada tingkat kecenderungan burnout antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami penurunan kecenderungan burnout sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami penurunan.


Keywords


burnout, kecenderungan burnout, terapi tawa.

Full Text:

PDF

References


Anna, L., K. (2012). Burnout, ketika hidup tanpa variasi. http://health.kompas.com . Senin 10 Desember 2012, 12 : 07.

Alimin, Zaenal (2004) Reorientasi Pemahaman Konsep Pendidikan Khusus Pendidikan Kebutuhan Khusus dan Implikasinya terhadap Layanan Pendidikan. Jurnal Asesmen dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus. Vol.3 No 1 (52-63).

Ayu, A. (2009). Terapi Tertawa untuk Hidup Lebih Sehat, Bahagia dan Ceria. Yogyakarta: Pustaka Larasati.

Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barker, C., Pistrang, N., & Elliot, R., (2002). Research Methods in Clinical Psychology. Second Edition. England: John Wiley & Sons, Ltd.

Bennet, M.P. Zeller, J.M. & McCann, J. (2003). The Effect of Mirthfull Laugther on Stress and Natural Killer Cell Activity. Alternative Therapies. 9 (2), 28-43.

Beckman, H., Regier, N., & Young, J. (2007). Effect of Workplace Laughter Groups on Personal Efficacy Beliefs. The Journal of Primary Prevention. 28, 167-182.

Butler, B. (2005). Laughter The Best Medicine?. Oregon Institute of Marine University of Oregon Biology. Spring. Vol 11 No 1.

Carolina. (2006). Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta : PT. Rafika Aditama.

Carrel, R.M., Jennings, F.D., & Heavrin, C. (1997). Fundamentals of Organizational Behavior. Prentice- Hall, inc. United States of America.

Cho, E., A & Oh, H., E. (2011). Effects of laughter therapy on depression, quality of life, resilience and immune responses in breast cancer survivors. Journal of Korean Academic of Nursing. 41 (3) : 285-293. www.researchgate.net/ publication/51535599_Effects_of_ laughter_therapy_on_depression_ quality_of_life_resilience_and_ immune_responses_in_breast_ cancer_survivors. (diunduh 17 Desember 2012).

Damayanti, A. (2008). Hubungan Antara Burnout Dengan Kepuasan Kerja Pada Anggota Kepolisian Poltabes Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan) Universitas Ahmad Dahlan.

Demirel, Y., Toktamis, A., Ozdemir, D., & Sezer, E. (2005). Burnout Among High School Teachers in Turkey. Middle East Journal of Family Medicine. Vol 3 (3).

Desinta, S. (2011). Terapi Tawa Untuk Menurunkan Stres Pada Penderita Hipertensi. Tesis (tidak diterbitkan). Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Dorman, J. (2003). Testing A Model For Teacher Burnout. Australian Journal of Educational & Developmental Psychology. Vol 3, Hal 35-47.

Erdman, L. (2009). Laugther Therapy For Patients With Cancer. Journal of Psychosocial Oncology. 11 : 4, 55-67.

Fathoni, I. D. (2003). Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Kecenderungan Burnout Perawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tesis. (tidak diterbitkan). Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Freudenberger, H.J., & Richelson, G. (2003). Burnout: How to Beat The High Cost of Succes. New York: Bantam Book.

Hasanat, N., U. (1997). Anda Sedang Bersedih? Cobalah Tersenyum Atau Tertawa. Suatu Bukti Dari Facial Feedback Hypothesis. Buletin Psikologi. Tahun V. No. 2

Kaur, L. & Walia, I. (2008). Effect Of Laughter Therapy On Level Of Stress: A Study Among Nursing Students. Nursing And Midwifery Research Journal, Vol-4, No. 1.

Kataria, M. (2012). An Update On Laughter yoga. www.Vsplugins.com//Laughter- Yoga-Dr-Gita-S-N .

Kataria, M. (2004). Laugh for No Reason (Terapi Tawa). Penerjemah: PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ko, H., J & Youn, C., H. (2011). Effect of laughter therapy on depression .Jepang Geriatrics Society.

Kreitner, R. & Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi. Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat.

Latipun. (2004). Psikologi Eksperimen. Malang : UMM Press. Edisi 2.

Mahavidyalaya, A., A. (2012). Laughter Therapy (World Laughter Day- First Sunday Of Mei). Journal Of Pharmaceutical and Scientific Innovation. JPSI 1 (3), May-June, 23-24.

Maslach, C., & Leiter, M.P. (2008). Early predictor of job burnout and engagement. Journal of Applied Psychology, Vol.93, No. 3, 498-512.

Mathew, F., M.(2003). Laughter Is The Best Medicine : The Value Of Humor In Current Nursing Practice. Nursing Journal Of India. Vol.7. 252-255.

Mathofani, W. S. & Wahyuni, S. E. (2011). Terapi Tertawa dan Kecemasan Mahasiswa Program Ekstensi Dalam Menghadapi Skripsi Di Fakultas Keperawatan USU. Jurnal Keperawatan Usu. (diunduh tanggal 29 januari 2014).

Mommersteeg, P. M. C. (2006). The psychophysiology of burnout. Netherlands. Chapter 1. Halaman 15.

Muhammad, A. (2011). Tertawalah Biar Sehat !. Yogyakarta: Diva Press.

Nasution, S. (2010). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Edisi Kedua. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Palma, J.R.D (2002). Laughter as medicine. www.hemodialysis-inc.com/readings/laughter.pdf.

Pallant, J. (2005). SPSS Survival Manual : A Step By Step Guide To Data Analysis Using SPSS. Australia : Allen & Unwin.

Pamangsah, A. (2008). Penanggulangan Stres Kerja. Yogyakarta: STIE.

Prasetyo, A. R & Nurtjahjanti, H. (2011). Pengaruh Penerapan Terapi Tawa Terhadap Penurunan Tingkat Stres Kerja Pada Pegawai Kereta Api. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 10, No.2.

Rahman, U. (2007). Mengenal Burnout Pada Guru. Lentera Pendidikan. Edisi X. No.2. Halaman 216-227.

Rosyid, H. F & Farhati, F. (1996) Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial dan Tingkat Burnout Pada Non Human Service Corporation. Jurnal Psikologi, 1: 1-12.

Savitri, I., G., A., Y. (2010). Pengaruh Koping Fokus Emosi Terhadap Kecenderungan Burnout pada Perawat. Tesis (tidak diterbitkan). Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Safaria, T. & Saputra, N. E. (2009). Manajemen Emosi Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara.

Schaufeli, W., B., Martinez, I., M., Pinto, A., M., Salanova, M., & Bakker, A., B. (2002) Burnout And Engagement In University Students : a Cross-National Study. Journal of Cross-Cultural Psychology, Vol 33 No.5, 464-481.

Septianto, T. (2011). Pengaruh Positif Tertawa Untuk Kesehatan. Diunduh pada tanggal 3 Januari 2014 dari http://suaramerdeka.com/v1 /index.php/read/sehat/2011/06/19/605/Pengaruh-Positif-Tertawa-untuk-Kesehatan.

Shahidi, M., Mojtahed, A & Honari, H. (2010). Laughter Yoga Versus Group Exercise Program In Elderly Depressed Women: A Randomized Controlled Trial. International Journal Of Geriatric Psychiatry. (editor). Chichester: John Wiley dan Sons, Ltd.

Shin, H. S., Ryu, K. H., & Song, Y. A. (2011). Effect Of Laughter Therapy On Postpartum Fatigue And Stress Responses Of Postpartum Women. 41 (3):294-301. Journal Of Korea Academic Of Nusing. w w w. r e s e a r c h g a t e . n e t / publication/51535600_Effects_of_ laughter_therapy_on_postpartum_ and_stress_responses_of_postpartum. (diakses 17 Desember 2012).

Simamora, H. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE.

Sokang, Y., A. (2012). Intervenís Harapan Terhadap Burnout pada Perangkat Desa Penyintas Lahar Dingin Merapi. Tesis (tidak diterbitkan). Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Sujarweni, W. (2008). Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Umum. Yogyakarta : Global Media Informasi.

Sukmaninggrum, E. (2005). Secondary Traumatic Stress, Vicarious Trauma, Dan Burnout Pada Pendamping Yang Menangani Kekerasan Anak Dan Perempuan. Jurnal Psikologi. Vol. 15. No. 1.

Sukamto, M.E., Setiasih., Setiawan, J. L. (1998). Hubungan Antara Kebiasaan Proaktivitas (the habit of proactivity) dan Masa Kerja Dengan Gejala Burnout Pada Guru Sekolah Dasar. Indonesian Psychological Journal. Anima. Vol XIII. No. 52. Edisi Juli- September. 354-373.

Sutjipto. (2001). Apakah anda mengalami kelelahan. Makalah. Badan penelitian dan pengembangan departemen pendidikan nasional.

Tarigan, I. (2009). Sehat Dengan Terapi Tertawa. Diakses pada tanggal 3 Januari 2014 dari http://www.mediaindonesia. com /mediahidupsehat /index.php/ read/2009/06/25/1325/13/Sehat-dengan-Terapi-Tertawa.

Tsigilis, N. (2011). Burnout Among Physical Education Teachers in Primary and Secondary Schools. International Journal Of Humanities and Social Science. Vol. 1 No. 7 : 53-58.

Ubaydillah, A., N. (2008) Menangani Masalah Burnout di Tempat Kerja. Kategori Organisasi Industri. Jakarta, 21 Februari. http://www.e-psikologi. com (Diakses tanggal 23 November 2012).

Ulfa, M. (2008). Pengaruh Musik Shalawat Terhadap Burnout Karyawan. Skripsi. ( tidak diterbitkan). Universitas Islam Negeri Malang.

Undang-Undang Guru dan Dosen. (2009). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.




DOI: http://dx.doi.org/10.26555/humanitas.v12i1.3832

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal
ISSN 1693-7236 (print), 2598-6368 (online)
Email : humanitas@psy.uad.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
 

View My Stats