PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA JAWA (KETOPRAK)

Ariesty Fujiastuti

Abstract


Kebudayaan ketoprak merupakan salah satu kesenian yang melekat dalam kehidupan masyarakat selain wayang kulit dan wayang orang. Ketoprak adalah suatu bentuk seni pertunjukan tradisional yang mengangkat cerita sehari-hari, cerita-cerita rakyat yang ada di Jawa dalam bentuk sajian drama dengan dialog bahasa Jawa dan diiringi gamelan. Cerita yang dibawakan seperti cerita babad, sejarah, dan cerita-cerita asing yang berasal dari Arab (seribu satu malam) dan cina. Ketoprak digunakan sebagai wahana pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembalikan roh budaya Jawa di antara generasi muda yang saat ini dinilai semakin pudar. Mayoritas remaja lebih menggemari budaya praktis atau instan. Remaja semakin tidak mengenal sopan-santun dan tata karma. Ketoprak perlu dikenalkan kepada generasi muda untuk membentuk karakter karena kaya akan nilai budaya Jawa seperti tata krama, sopan santun, dan hormat kepada orang tua. Oleh sebab itu, budaya ketoprak mempunyai peran penting dalam penanaman pendidikan karakter. Ketoprak sebagai media pendidikan karakter dapat dilihat dari dialog-dialog (bahasa) yang digunakan dalam ketoprak dan dilihat dari cerita yang terkandung dalam ketoprak.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26555/bahastra.v34i1.3970

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ariesty Fujiastuti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

BAHASTRA

ISSN : 0215-4994 (Print)

ISSN : 2548-4583 (Online)

Published by Universitas Ahmad Dahlan

 

 

Bahastra is licensed under  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View Bahastra Stats