KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SIAPA YANG LEBIH TINGGI: GURU KELAS VERSUS GURU MATAPELAJARAN?
DOI:
https://doi.org/10.12928/admathedu.v9i2.15157Abstract
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru yang mengajarkan matematika pada kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) adalah dengan mengaitkan atau mengkoneksikan matematika. Koneksi matematis adalah keterkaitan antara topik matematika, keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain, dan keterkaitan matematika dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Pada penelitian ini dikaji kemampuan koneksi matematis yang dimiliki guru kelas tinggi pada topik aljabar yang diukur dengan soal kontekstual serta faktor yang mempengaruhinya. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah guru madrasah ibtidaiyah se-karesidenan Surakarta, baik negeri maupun swasta yang mengajar matematika pada kelas tinggi. Sedangkan sampel sejumlah 65 diambil secara acak dari populasi dengan menggunakan teknik penarikan sampel kluster. Teknik analisis statistika yang digunakan adalah statistika deskriptif dan eksploratif serta analisis regresi logistik ordinal. Pada kemampuan koneksi matematis dengan disiplin ilmu lain hampir separuh (43,6%) guru kelas mampu menjawab pada level tertinggi (jawaban lengkap). Jumlah yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan banyaknya guru matapelajaran/ mapel yang hanya kurang dari seperlimanya saja (17,4%). Peubah penjelas yang dimasukkan kedalam model, yaitu peubah status guru (guru kelas dan guru mapel) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap level jawaban guru pada soal kemampuan koneksi matematis antar topik dan pada soal kemampuan koneksi matematis dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Namun peubah penjelas status guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap level jawaban guru pada soal kemampuan koneksi matematis dengan disiplin ilmu lain. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ordinal diperoleh besar penduga rasio odds sebesar 0,275. Penduga odds bahwa jawaban guru kelas pada arah jawaban level rendah daripada arah jawaban level tinggi sebesar 0,275 kali penduga odds untuk guru mapel. Dengan demikian, jawaban guru kelas pada level rendah lebih sedikit jika dibandingkan jawaban guru mapel. Selanjutnya, berdasarkan selang kepercayaan 95% dari nilai rasio odds, dapat dijelaskan bahwa guru yang berstatus guru kelas mempunyai peluang lebih kecil (sebesar 0,103- 0,734 kali), jika dibandingkan dengan guru berstatus guru mapel untuk menjawab pada level rendah, pada soal yang mengukur kemampuan koneksi matematis dengan disiplin ilmu lain.
References
Ahmad Nizar Rangkuti. 2017. Kesiapan Guru Matematika Dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 649-654 p-ISSN: 2580-4596; e-ISSN: 2580-460X 324-13-1079-1-10-20180205.pdf
Andi Gusmaulia Eka Putri. 2018. Kemampuan Koneksi Matematika : Why and How? Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (sendika) 2018 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Agresti, A. 2007. An Introduction to Categorical Data Analysis. John Wiley & sons Inc.
Agresti, A. 2002. Categorical Data Analysis Second Edition. New Jersey : John
[Mendikbud] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
[NCTM] National Council of Teachers of Mathematic. 2000. Principle and Standards for School Mathematic
Downloads
Published
Issue
Section
License
License and Copyright Agreement
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal. Please also carefully read the AdmathEdu Author Guidelines at http://journal.uad.ac.id/index.php/admathedu/about/submissions#onlineSubmissions
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities “tacitly or explicitly“ of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
Copyright
Authors who publish with the AdmathEdu agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.