PERBEDAAN RISK PRIORITY NUMBER DALAM FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS FMEA SISTEM ALAT BERAT HEAVY DUTY TRUCK HD 785-7

Authors

  • M. Syafwansyah Effendi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin
  • M. Khafizd Arifin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.12928/si.v13i1.1843

Abstract

Failure Mode and Efect Analysis (FMEA) adalah jenis desain dan teknologi untuk menganalisis keandalan pencegahan, yang merupakan formula yang sistematis terstruktur untuk mengidentifikasi modus kerusakan yang potensial dalam desain atau manufaktur, kemudian mempelajari pengaruh kerusakan pada sistem, kemudian mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengkoreksi dan sebagai metode pencegahan sementara yang mengarah pada masalah dalam sistam keandalan. Secara tradisional, menggunakan teknologi dari FMEA adalah untuk memperbaiki keputusan dalam urutan dari besar Risk Priority Number (RPN) ke yang lebih kecil State of art permasalahan yang mendasar dari RPN Failure and Efect Analysis adalah bagaimana menerapkannya dalam cakupan cukup luas dalam berbagai bidang sebagai alat atau metode yang bermanfaat untuk membantu menjustifikasi pengambilan suatu keputusan dalam menentukan keandalan suatu sistem. Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan penerapan Model ini banyak dilakukan di lingkungan industri, dan belum ada yang mengapilikasikannya dalam menganalisa mode kegagalan sistem pada peralatan Berat terutama yang dioperasikan disektor pertambangan. Sehingga pada penelitian ini, adalah perlu untuk menguji apakah ada Perbedaan Dalam Risk Priority Number Failure Mode and Effects Analysis Pada Unit Sistem Alat Berat Heavy Duty Truck HD 785-7. Data diambil dari data History Preventive Maintanance pada sebuah perusahaan tambang di Kalimantan Selatan, selama periode 5 tahun. Unit yang diuji nilai RPN dan sistem adalah Mine Truck Heavy Duty Truck HD 785-7 sebagai sampel diambil 10 unit. Dari data tersebut nilai RPN dihitung masing-masing sistem. Selanjutnya data olahan tersebut di uji dengan uji ANOVA, dengan menggunakan uji F selanjutnya ilakukan analisis untuk setiap kelompok rata-rata atau pasangan rata-rata. Pengujian data dengan menggunakan uji Posteriori (Post Hoc) uji Tukey HSD dan Duncan untuk melihat sistem yang mana dari 15 sistem yang rata-ratanya nilai RPN nya adalah paling kuat berbeda. Dari hasil pengujian secara statistik, dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai RPN masingmasing sistem adalah berbeda secara signifikan. Dan dari hasil uji Tukey HSD maupun Duncan terlihat bahwa ada tiga sampai empat kelompok rata-rata nilai RPN yang berbeda, dan yang terbesar adalah pada Electric System yaitu rata-rata nilai RPN 197,7 Kata Kunci : Failure and Efect Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN), Sistem, Alat Berat

Downloads

Published

2015-04-09

Issue

Section

Article