Identifikasi sebaran awan konvektif menggunakan metode RGB dan CCO pada data satelit himawari-8 (studi kasus hujan lebat Putussibau 10 september 2020)
DOI:
https://doi.org/10.26555/konvergensi.v8i1.21457Keywords:
Curah Hujan, CCO, RGB-NMAbstract
Putussibau merupakan daerah dengan pola curah hujan ekuatorial yang mempunyai dua puncak curah hujan tertinggi dalam satu tahun. Curah hujan yang tinggi disebabkan oleh adanya awan konvektif. Satelit Himawari-8 merupakan salah satu alat yang dapat mengidentifikasi sebaran awan konvektif. Pada tanggal 10 September 2020 terjadi hujan lebat di wilayah Putussibau dengan total curah hujan tercatat mencapai 78.6 mm dalam satu hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran awan konvektif menggunakan metode Night Microphysics Red Green Blue (RGB-NM) dan Cloud Convective Overlays (CCO) pada data satelit Himawari-8. Metode RGB-NM menampilkan citra satelit sebaran awan menggunakan tiga komposit warna Red, Green dan Blue. Metode CCO merupakan teknik overlay awan dengan menggunakan dua algoritma yaitu Split Windows (SP=BTD[IR1-IR2]) dan Dual Channel Difference (S3=BTD[IR1-WV]). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode RGB-NM dan CCO mampu mengidentifikasi dengan baik sebaran awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan lebat di Putussibau.References
R. K. Apriadi, R. T. Januarti, T. Winugroho, S. Yulianto, W. Kurniawan, and I. D. K. K. Widana, “Kajian Risiko Bencana Berdasarkan Jumlah Kejadian dan Dampak Bencana di Indonesia Periode Tahun 2010–2020,†PENDIPA J. Sci. Educ., vol. 6, no. 1, pp. 35–40, 2022.
S. Wirjohamidjojo and S. Sugarin, “Praktek Meteorologi Kelautan,†Jakarta Badan Meteorol. dan Geofis., 2008.
D. Y. Maisarah and Sugiyarto, “Implementasi Fuzzy Neural Network untuk Peramalan Penjualan Sepeda Motor,†J. Ilm. Mat., vol. 7, no. 2, pp. 65–72, 2020, doi: 10.26555/konvergensi.v7i2.19604.
A. Zakir, W. Sulistya, and M. K. Khotimah, “Perspektif Operasional Cuaca Tropis,†Pus. Penelit. dan Pengemb. Badan Meteorol. Klimatologi dan Geofis., 2010.
D. C. Siregar, S. Kharisma, B. E. A. Haq, and R. D. Ninggar, “Identifikasi Kejadian Kecelakaan Kapal Berbasis Analisis Faktor Cuaca dan Citra Satelit (Studi Kasus Tanggal 18 Juni 2018 di Danau Toba),†J. Fis. Indones., vol. 23, no. 2, p. 8, 2019, doi: 10.22146/jfi.43775.
K. Bessho et al., “An introduction to Himawari-8/9—Japan’s new-generation geostationary meteorological satellites,†J. Meteorol. Soc. Japan. Ser. II, vol. 94, no. 2, pp. 151–183, 2016.
M. I. Hastuti and A. Mulsandi, “Pemantauan Sebaran Awan Konvektif Menggunakan Metode Cloud Convective Overlays dan Red Green Blue Convective Storms pada Satelit Himawari-8 ( Studi Kasus : Hujan Ekstrim Bima 21 Desember 2016 ) Monitoring Convective Cloud Dispersion Using Cloud Convective,†Semin. Nas. Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 2017, vol. 8, pp. 477–483, 2017, [Online]. Available: http://sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2017/prosiding/56_PEMANTAUAN SEBARAN AWAN KONVEKTIF MENGGUNAKAN METODE CLOUD CONVECTIVE OVERLAYS DAN RED GREEN BLUE CONVECTIVE STROMS PADA SATELIT HIMAWARI-8 (HUJAN EKSTRIM BIMA 21 DES 2016).pdf.
E. Diniyati, D. Q. Syofyan, and A. Mulya, “Pemanfaatan Satelit Himawari-8 dengan Metode NWP dan RGB untuk Menganalisis Kondisi Atmosfer Saat Banjir di Sidoarjo Tanggal 28 Mei,†J. Pendidik. dan Ilmu Geogr., vol. 6, no. 1, pp. 1–14, 2021.
F. M. J. Abay, “Analisis Dinamika Atmosfer Dan Distribusi Awan Konvektif Menggunakan Teknik Red Green Blue (RGB) Pada Citra Satelit Himawari-8: Studi Kasus Banjir Jakarta 30 Desember 2019 - 1 Januari 2020,†Megasains, vol. 12, no. 1, pp. 34–39, 2021, doi: 10.46824/megasains.v12i1.42.
M. Ryan and K. R. Pratama, “Identifikasi trajektori debu vulkanik letusan gunung gamalama dengan hysplit dan metode rgb pada citra satelit himawari 8,†J. Meteorol. Klimatologi dan Geofis., vol. 4, no. 2, pp. 29–34, 2017.
M. D. Syifulllah and S. Nuryanto, “Pemanfaatan Data Satelit GMS Multikanal untuk Informasi Perawanan dalam Rangka Mendukung Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca,†J. Sains dan Teknol. Modif. Cuaca, vol. 17, no. 2, pp. 49–57, 2016.
BMKG, “Prosedur standar operasional pelaksanaan peringatan dini, pelaporan, dan diseminasi informasi cuaca ekstrim,†Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor: Kep. 009 tahun 2010. 2010.
B. I. Abadi and R. Sumiharto, “Klasifikasi Curah Hujan Menggunakan Neuro-Fuzzy System Melalui Citra Radar Cuaca,†vol. 11, no. 1, 2021, doi: 10.22146/ijeis.57980.
J. A. I. Paski, A. Sepriando, and D. A. S. Pertiwi, “Pemanfaatan Teknik Rgb Pada Citra Satelit Himawari-8 Untuk Analisis Dinamika Atmosfer Kejadian Banjir Lampung 20 - 21 Februari 2017,†J. Meteorol. Klimatologi dan Geofis., vol. 4, no. 3, pp. 8–15, 2019, doi: 10.36754/jmkg.v4i3.48.
M. I. Hastuti and A. Mulsandi, “Pemantauan Sebaran Awan Konvektif Menggunakan Metode Cloud Convective Overlays dan Red Green Blue Convective Storms pada Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Hujan Ekstrim Bima 21 Desember 2016),†in Seminar Nasional Pengindraan Jauh ke-4 Tahun, 2017, pp. 477–483.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 Generic License.