Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang
DOI:
https://doi.org/10.12928/kesmas.v11i2.7139Keywords:
diarrhea, infant diarrhea, risk factor, Kota SemarangAbstract
Background: Diarrhea is still being a global health problem especially in developing countries. In Indonesia diarrhea is still one of the major public health problems. It is often affects infants and toddlers, if not be treatment further will lead to dehydration and resulting death. Many factors cause diarrhea in infants, either directly or indirectly. Method: This study was an observational analytic using cross sectional design, there were 84 respondents of mothers who have children under five who are live in surround the work area of Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang. The data was collected using a questionnaire. Primary data were obtained from direct interviews to re respondents. Data analysis was done by using Chi-Square test (univariat and bivariate). Results: Based on statistic test, this study found that factors related to diarrhea at Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang were Exclusive Breast Milk (p-value=0.018), existence of Flies (p-value=0.043), and restroom ownership (p-value=0.031). While the factors that are not related to the incidence of diarrhea in Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang are knowledge (p-value=0.705) and clean water (p-value=1.000). Conclusion: The result of this study can be concluded that there is a relationship between exclusive breast milk, the existence of flies, and the ownership of restroom with the incidence of diarrhea at the Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang.References
Irianto K. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta; 2013.
The United Nations Children’s Fund. Sekitar 35 juta balita masih beresiko jika target angka kematian anak tidak tercapai. UNICEF; 2013.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survey Kesehatan Nasional 2001, Laporan Studi Mortalitas 2001: Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2002.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2007.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2003. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2003.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2003.
Profil Puskesmas Bulu Lor. Kota Semarang: Puskesmas Bulu Lor; 2015.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pemberantasan Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2002.
Muthmainnah T, Utomo M, Mifbakhuddin M. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Status Imunisasi Campak dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang. J Kesehat Masy Indones. 2013;8(1):47–62.
Mulyani HNS, Kuscithawati S. Faktor Risiko Diare Akut pada Balita. Ber Kedokt Masy. 2012 Jun 4;27(1):10.
Adisasmito W. Faktor Risiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia: Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Makara Kesehat. 2010 Jan 1;11(1):1–10.
Black RE, Brown KH, Becker S. Malnutrition is a determining factor in diarrheal duration, but not incidence, among young children in a longitudinal study in rural Bangladesh. Am J Clin Nutr. 1984 Jan 1;39(1):87–94.
Tumbelaka AR, Karyanti MR. Air Susu Ibu dan Pengendalian Infeksi In : IDAI. Bedah ASI : Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008. 83-97 p.
Tamimi MA, Jurnalis YD, Sulastri D. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare pada Bayi di Wilayah Puskesmas Nanggalo Padang. J Kesehat Andalas. 2016 Jan 1;5(1):149–53.
Soetjiningsih S. ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC; 2001.
Aisyah A, Budiarti LY, Wahid A. Perbandingan Angka Kejadian Diare antara Bayi Usia 0 - 6 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan diberi ASI dengan Makanan Tambahan Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Pasayangan Kabupaten Banjar. J Keperawatan Dan Kesehat. 2017 Apr 1;1(2):43–51.
Maki F, Umboh A, Ismanto AY. Perbedaan Pemberian ASI Eksklusif dan Susu Formula terhadap Kejadian Diare pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru. J Keperawatan. 2017;5(1).
Manalu M, Marsaulina I, Ashar T. Hubungan Tingkat Kepadatan Lalat (Musca Domestica) Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Pemukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. J Lingkung Dan Kesehat Kerja. 2013 Feb 4;2(1):1–10.
Godana W, Mengiste B. Environmental Factors Associated with Acute Diarrhea among Children Under Five Years of Age in Derashe District, Southern Ethiopia. Sci J Public Health. 2014 Jan 1;1(3):119.
Kusnoputranto H. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2000.
Putranti DCM, Sulistyorini L. Hubungan Antara Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. J Kesehat Lingkung. 2013;7(1).
Hartini H, Munandar K. Sikap dan Perilaku Keluarga tentang Manfaat Jamban dengan Kejadian Diare di Bondowoso. J Biol Dan Pembelajaran Biol. 2016;1(1):1–13.
Pebriani RA, Dharma S, Naria E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga dan Kejadian Diare di Desa Tualang Sembilar Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggata Tahun 2012. J Lingkung Dan Kesehat Kerja. 2013;2(3):1–5.
Wardani NS, Astuti D, Rusnady N. Hubungan Pengetahuan tentang Cuci Tangan yang Benar dengan Tingkat kejadian Diare pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kebu Raya. J Keperawatan Dan Kesehat. 2015;6(1):1–6.
Sidhi AN, Raharjo M, Dewanti NAY. Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan dan Bakteriologis Air Bersih terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. J Kesehat Masy. 2016;4(3):665–76.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat agree to the following terms:Â
Authors transfer the copyright and grant the Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.