Hubungan Pendidikan dan Status Kawin dengan Infeksi Menular Seksual pada Wanita Usia Subur di Layanan Klinik IMS

Authors

  • Suci Musvita Ayu Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
  • Iwan Susanto Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.12928/kesmas.v13i2.12039

Keywords:

Education, Marital status, Sexually transmitted disease, Women fertile age

Abstract

Background: Sexually Transmitted Infections (STIs) becomes still the main problem of public health in the world. Sexually Transmitted Infections (STIs) are infections that are transmitted through sexual intercourse (vaginal, anal, and oral). The highest of number visited and illnesses of Sexually Transmitted Infections (STIs) in clinics Sexually Transmitted Infections (STIs) Cangkringan Public Health Center will have to appear to affect public health in the district area. This research purpose to determine the relation of level education and marital status with the incidence of STIs on fertile women in clinic IMS. Method: This research was observational analytic research with quantitative methods and cross-sectional design. The population in this study every patient fertile women were examined on clinic Sexually Transmitted Infections (STIs) Cangkringan Public Health Center from January 2016 to July 2016. Samples were 107 respondents taken using a probability sampling technique in which samples using secondary data from inform concent in Public Health Center. Data were analyzed by chi-square test. Result: The result study showed that none significant between level education (RP = 0,796; CI = 0,458-1,382; p-value 0,533) and mental status (RP = 0, 846; CI = 0,168 - 4,264; p-value 1,000) with STIs. Conclusions: It can be concluded that the incidence Sexually Transmitted Infections (STIs) on fertile women in clinic Sexually Transmitted Infections (STIs) Cangkringan Public Health Center not caused by the variable education level and marital status.

References

Kemenkes RI. Laporan HIV/AIDS Triwulan IV. Jakarta: Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. 2017.

Sridana ME, Indrayani AW. Karakteristik Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Puskesmas Ii Denpasar Selatan Periode Januari – Juni Tahun 2012. Jurnal Medika Udayana.2014:3(12): 1-9

Nari J, Shaluhiyah Z, Nugraha P. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian IMS pada Remaja di Klinik IMS Puskesmas Rijali dan Passo Kota Ambon. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2015;10(2):131–43.

Dinkes. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinkes Provinsi DIY; 2017.

Kemenkes. Laporan HIV/AIDS Triwulan IV. Jakarta: Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit; 2017.

Tuntun M. Faktor Resiko Penyakit Infeksi Menular Seksual ( IMS ). Jurnal Kesehatan Poltekkes. 2018;9 (November):419–26.

Naully PG, Romlah S. Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja. Jurnal Kesehatan Poltekkes. 2018;9(2):280–8.

Puskesmas, Cangkringan. Data Infeksi Menular Seksual (IMS). Yogyakarta: Puskesmas Cangkringan; 2016.

Dany N. Perilaku Seksual Berisiko Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Kelompok Lesbi Di Kota Semarang. Jurnal of Health Education. 2017;2(2):122–9.

Dyna, Rasmaliah, Jemadi. Karakteristik Penderita Infeksi Menular Seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru Tahun 2013. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 2014;1(2):1–9.

Desi NM, Shaluhiyah Z, Patriajati S. Perilaku Seksual Berisiko pada Pedagang Bawang Merah di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2018;13(1):1–16.

Dyna S, Rasmallah, Jemadi. Karakteristik Penderita Infeksi Menular Seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru Tahun 2013. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 2014;1(2):1–9.

Suci A, Rihiantoro T, Astuti T. Hubungan pengetahuan wanita pekerja seksual dengan kejadian infeksi menular seksual. Jurnal Keperawatan. 2014;X(2):197–202.

Astuti T. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ims (Infeksi Menular Seksual) pada Psk (Pekerja Seks Komersial) Di Puskesmas Prambanan Sleman D.I. Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga. 2018;2(2): 1-8

Rompas S, Karundeng M, Mamonto SF. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual Di SMK Fajar Bolaang Mongondow Timur. Jurnal Keperawatan. 2014;2(2):1–9.

Tutik A. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian IMS (Infeksi Menular Seksual) Pada PSK (Pekerja Seks Komersial) di Puskesmas Prambanan Sleman D.I. Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga. 2018;2(2):1–8.

Masni, Lante N, Arsin AA. Faktor Risiko Kejadian Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Kalumata Kota Ternate Risk Factors of Sexually Trasmitted Infection at Kalumata Public Health Centre , Ternate City. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2016;12(4):224–31.

Puspita L. Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seksual. Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2017;2(1):31–44.

Downloads

Published

2019-09-30