Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret

Authors

  • Eliska Preliana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.12928/jrkpf.v2i1.3128

Abstract

Sampai saat ini pelajaran IPA (fisika) masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan karena banyak materi yang abstrak. Materi listrik statis pada pokok bahasan teori atom merupakan materi yang abstrak dimana atom dan contoh-contoh pemodelan atom masih dalam bentuk gambar  tidak dapat dilihat langsung oleh manusia. Oleh karena itu pemahaman materi listrik statis pada pokok bahasan teori atom perlu diadakan model riil.Untuk itu, peneliti mengembangkan alat peraga sains fisika berbasis lingkungan. Peran peraga salah satunya adalah menjadikan konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alat peraga sains fisika berbasis lingkungan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran fisika yang menarik dan bermakna, serta mengetahui kelayakan media pembelajaran tersebut dalam pembelajaran fisika pada materi listrik statis untuk siswa SMP kelas IX.

Subjek penelitian ini adalah siswa di kelas IX SMP Negeri 3 Pleret.Desain penelitian ini menggunakan desain ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket respon untuk ahli materi dan ahli media (dosen dan guru fisika), angket respon untuk siswa dan nilai hasil belajar dari pretest dan posttest. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.

Berdasarkan analisis penilaian oleh ahli materi dan ahli media, alat peraga sains fisika berbasis lingkungan untuk siswa SMP kelas IX, jika di rata-rata diperoleh hasil 87,50% yang berada pada kategori sangat layak. Kemudian untuk angket respon siswa terhadap penggunaan alat peraga sains fisika diperoleh rata-rata sebesar 90,92% yang berada pada kategori sangat layak. Untuk hasil pretest sebelum menggunakan alat peraga diperoleh nilai rata-rata 56,89. Sedangkan dari analisis terhadap hasil posttest setelah menggunakan alat peraga diperoleh rata-rata 85,86. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga yang dirancang, dibuat dan dikembangkan layak digunakan sebagai alat peraga dalam pembelajaran.

Downloads

Published

2015-04-22