Revitalisasi peran perguruan tinggi dalam menangani gerak radikalisme dan fenomena melemahnya bela negara di kalangan mahasiswa

Authors

  • Leni Anggraeni Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Cecep Darmawan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Sri Wahyuni Tanshzil Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.12928/citizenship.v2i1.15957

Keywords:

perguruan tinggi, penanganan gerak radikalisme, mahasiswa

Abstract

Paham radikal semakin merisaukan karena berkembang pada kelompok strategis yaitu pemuda. Penyebaran melalui media sosial dengan kemunculan hoax serta beberapa situs web radikal menjadi tren baru serta andalan kaum teroris dalam menyebarkan pahamnya. Gerakan radikalisme sangat masif, terorganisir dan berbahaya. Hal ini diperparah dengan lemahnya semangat bela negara dikalangan mahasiswa. Oleh karenanya penanganannya pun harus dilaksanakan secara komprehensif yang salah satunya melalui revitalisasi peran perguruan tinggi di Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian adalah dosen, pimpinan bidang kemahasiswaan dan mahasiswa pada beberapa Universitas di Jawa Barat (UPI, Unpad, UIN Bandung, ITB, dan IPB).  Tujuan penelitian adalah mengetahui peran Perguruan Tinggi di Jawa Barat dalam menangani gerak radikalisme dan fenomena melemahnya bela negara dikalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa peran perguruan tinggi dalam menangani gerak radikalisme dan fenomena melemahnya bela negara dapat dilaksanakan melalui tiga jalur utama, yaitu melalui pembelajaran Mata Kuliah Umum (MKU), lembaga kemahasiswaan, dan organisasi kemahasiswaan.

Kata kunci: perguruan tinggi, penanganan gerak radikalisme, mahasiswa

 

ABSTRACT

Radicalism is increasingly troubling because it develops in strategic groups, namely youth. Spreading through social media with the emergence of hoaxes and several radical websites has become a new trend and a mainstay of terrorists in spreading their understanding. The radicalism movement is very massive, organized, and dangerous. It compounded by the weak spirit of defending the country among students. Therefore, the handling must carried out comprehensively, one of which is through revitalizing the role of universities in West Java. The approach used in this research is qualitative with descriptive methods. Respondents in the study were lecturers, student leaders, and students at several universities in West Java (UPI, Unpad, UIN Bandung, ITB, and IPB). The purpose of the study to determine role of universities in West Java in dealing with the movement of radicalism and the phenomenon of weakening the national defense among students. Based on the results of the study, it can seen that the role of Higher Education in dealing with the movement of radicalism and the phenomenon of weakening state defense can carried out through three main channels, namely through General Courses (MKU), Student Institutions, and Student Organizations.

References

Apriliana, D. P., Raharjanti, A. I., Sulastri, A., Noviana, D., & Nur, N. (2017). Respons mahasiswa terhadap kebijakan deradikalisasi pemerintah. Academica, 1(1), 96–109.

Arifuddin. (2016). Pandangan dan pengalaman dosen UIN Alauddin Makassar dalam upaya mengantisipasi gerakan islam radikal di kalangan mahasiswa. Al-Ulum, 16(2), 435. https://doi.org/10.30603/au.v16i2.160

Azca, M. N. (2013). Yang muda yang radikal: refleksi sosiologis terhadap fenomena radikalsime pemuda muslim pasca orde baru di Indonesia. Ma’Arif, 8(1), 14–44.

Azra, A. (1996). Pergolakan politik Islam: dari fundamentalisme hingga post-modermins. Jakarta: Paramadina.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. (2016). Strategi menghadapi paham radikalisme terorisme - ISIS. Diambil dari http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Strategi-Menghadapi-Paham-Radikalisme-Terorisme.pdf

BBC. (2011). Survei: hampir 50% pelajar setuju tindakan radikal - BBC News Indonesia. Diambil 1 Maret 2020, dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2011/04/110426_surveiradikalisme

Capalbo, R. (2011). Global education brief. In Globalization. Diambil dari http://www.globalization101.com/uploads/File/Education/Education.pdf

Hanani, A. F. (2013). Fenomena radikalisme pada kaum muda. Ma’Arif, 8(1), 4–13.

Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Kebijakan nasional: pembangunan karakter bangsa tahun 2010-2025. In Pemerintah Republik Indonesia.

Rakhmawati, R. (2012). Pola pengasuhan santri di pondok pesantren dalam mengantisipasi radikalisme agama (studi perbandingan pondok pesantren ummul mukminin dan pesantren pondok madinah). Univeritas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Ramadhan, H. (2016). Deradikalisasi paham keagamaan melalui pendidikan Islam rahmatan lil’alamin: Studi pemikiran Pendidikan Islam KH. Abdurrahman Wahid. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sholeh, M. (2007). Perencanaan pembelajaran mata pelajaran geografi tingkat SMA dalam konteks KTSP. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 4(2).

Susanti, R. (2013). Penerapan Pendidikan Karakter Di Kalangan Mahasiswa. AL-Ta lim, 1(6), 480–487. https://doi.org/10.15548/jt.v20i3.46

Takwin, B., Mudzakkir, A., Salim, H., Ahnaf, M. I., & Hamdi, A. Z. (2016). Studi tentang toleransi dan radikalisme di Indonesia: pembelajaran dari 4 daerah, Tasikmalaya, Jogyakarta, Bojonegoro Dan Kupang. Jakarta: Infid.

Ummah, S. C. (2012). Akar radikalisme di Indonesia. Humanika, 12(1), 112–124.

Wiktorowicz, Q. (2004). Introduction: Islamic activism and social movement theory (Q. Wiktorowicz, Ed.). Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press.

Downloads

Issue

Section

Articles