Kemanusiaan dalam falsafah hidup masyarakat Batak Toba

Authors

  • Yakobus Ndona Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.12928/citizenship.v1i1.10441

Keywords:

kemanusiaan, martabat rajawi, Batak, Toba, falsafah hidup

Abstract

Kemanusiaan, zaman sekarang telah menjadi prinsip universal dalam membangun peradaban dunia. Indonesia telah menetapkan kemanusiaan sebagai salah satu sila dalam dasar negara. Kemanusiaan dalam Pancasila tidak bersumber dari pemikiran spekulatif filosofis tetapi dari nilai-nilai yang telah hidup dalam kebudayaan nusantara sejak ribuan tahun lalu. Kajian tentang kemanusiaan dalam berbagai kebudayaan nusantara akan membuat pemahaman terhadap prinsip kemanusiaan dalam sila kedua akan komprehensif dan mendalam. Tulisan ini hendak mengungkapkan pemikiran tentang kemanusiaan dalam budaya Batak Toba. Orang Toba memiliki prinsip kemanusiaan yang bersumber dari pemahaman tentang manusia yang bermartabat rajawi. Martabat luhur ini menuntut setiap orang diperlakukan secara adil dan bermartabat.

References

Antono, Y. S., & Purnomo, A. B. (2003). Pengaruh kekristenan pada kebudayaan Simalungun: Etnografi dan refleksi teologis kontekstual. Pematangsiantar: Kolportase GKPS bekerja sama dengan Panitia Bolon Seratus Tahun Injil di Simalungun.

Darmaputra, E. (1992). Pancasila, identitas dan modernitas: Tinjauan etis dan budaya. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Jansen, A. D. (2003). Gondang Simalungun: Struktur dan fungsinya dalam masyarakat Simalungun. Medan: Bina Media Perintis.

Kaelan. (2002). Filsafat Pancasila: Pandangan hidup bangsa Indonesia. Yogyakarta: Paradigma.

Kurris, R. (2010). Pelangi di Bukit Barisan: Gereja katolik memasuki Tapanuli. Yogyakarta: Kanisius.

Latif, Y. (2011). Negara Paripurna: Historisitas, rasionalitas, dan aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nainggolan, T. (2014). Batak Toba: Sejarah dan transformasi religi. Medan: Bina Media Perintis.

Notonagoro. (1975). Pancasila secara ilmiah populer. Jakarta: Pantjuran.

Sihombing, T. M. (2000). Filsafat Batak. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumbayak, J. (2001). Refleksi Habonaron do Bona dalam Adat Budaya Simalungun. Pematangsiantar: Partuha Maujana Simalungun.

Tubing, P. L. (1956). The structure of the Batak Toba belief in the high God. Jakarta: South and Southeast Celebes Institute For Culture.

Zoetmulder, P. J. (1990). Manunggaling Kawulo Gusti: Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2018-01-31

Issue

Section

Articles