MITOS KEBUDAYAAN DALAM FILM JAWARA KIDUL, TINUK DAN KTP: ANALISIS SEMIOLOGI BARTHESIAN
DOI:
https://doi.org/10.12928/channel.v6i1.10211Abstract
AbstrakFilm Jawara Kidul, Tinuk dan KTP adalah tiga pemenang kategori umum Festival Video Edukasi (FVE) 2016. Ketiga film tersebut dikaji dengan teori semiologi Roland Barthes untuk mengungkap perihal mitos atau wacana yang berusaha dibangun oleh film tersebut melalui tanda-tanda kebudayaan. Dalam hal ini, film dianggap sebagai produk budaya karena memproduksi dan mereproduksi tanda maupun wacana kebudayaan. Selain itu juga, film dianggap sebagai alat komunikasi publik dalam menyampaikan pesan melalui tanda-tanda kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitataif yang berusaha mengungkap makna dalam fenomena kebudayaan, serta memahami pengalaman dan pemikiran manusia. Selain itu, penelitian ini menggunakan sudut pandang konstruktivisme budaya, yang menganggap bahwa budaya merupakan bentukan secara sosial dan politik. Maka dari itu, budaya kerap diandaikan sebagai wacana dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film Jawara Kidul berusaha untuk membangun mitos kesaktian dan kejantanan yang menunjukkan adanya wacana dominasi laki-laki. Film ini membangun wacana Jawara yang laki-laki, jantan, sakti sekaligus relijius. Sedangkan film Tinuk berusaha membangun mitos kelas sosial, yang menyajikan wacana kelas sosial bawah dan kelas sosial atas. Masyarakat kelas sosial bawah kemudian tak sanggup untuk membeli barang kelas menengah atas. Terakhir yakni film KTP, yang berusaha untuk membangun mitos negara. Dalam film tersebut, negara diwacanakan sebagai pihak pengayom yang berusaha membantu persoalan masyarakat, khususnya kelas sosial bawah. Negara juga diwacanakan ikut terlibat aktif dalam bermusyawarah bersama warga masyarakat.
Kata Kunci: Budaya, Mitos, Dominasi, Kelas Sosial dan Negara
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the article's copyright shall be assigned to Channel Jurnal Komunikasi.
Authors should sign the Copyright Transfer Agreement when they have approved the final proofs sent by Channel Jurnal Komunikasi before the publication. Channel Jurnal Komunikasi strives to ensure that no errors occur in the articles that have been published, both data errors and statements in the article.
Channel Jurnal Komunikasi keeps the rights to articles that have been published. Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the Channel Jurnal Komunikasi website link. Authors are allowed to use their works for any purposes deemed necessary without written permission from Channel Jurnal Komunikasi to acknowledge initial publication in this journal.
All articles published in Channel Jurnal Komunikasi are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA) license.