RANCANGAN SHELTER/HALTE BRT MEBIDANG (BUS RAPID TRANSIT MEDAN-BINJAI-DELISERDANG) UNTUK MEMPERMUDAH AKSESBILITAS MASYARAKAT KEBUTUHAN KHUSUS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

Authors

  • Chalis Fajri Hasibuan Program Studi Teknik Industri, Universitas Medan Area
  • Sutrisno Sutrisno Program Studi Teknik Industri, Universitas Medan Area

DOI:

https://doi.org/10.12928/si.v16i2.11538

Keywords:

BRT MEBIDANG SHELTER, Difable, Ergonomi, Aksesbilitas, Anthropometri

Abstract

Desain shelter yang tersedia saat ini jika dilihat masih jauh dari kemudahan aksesbilitas bagi penyandang cacat sedangkan jumlah penyandang cacat yang terdapat dikota Medan untuk cacat tubuh sebayak 2364 jiwa, Deliserdang 2795 jiwa dan Kota Binjai 280 jiwa banyaknya jumlah penyandang cacat yang terdapat di tiga kota dan kabupaten tersebut mengakibatkan perlunya pelayanan publik berupa kemudahan dalam mengakses fasilitas publik ada di ketiga kabupaten kota tersebut dalam hal ini adalah shelter BRT MEBIDANG. Kemudahan dalam mengakses fasilitas sudah diatur dalam keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.468/KPTS/1998 yang telah direvisi melalui peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 tentang persyaratan teknik fasilitas dan aksesbilitas pada bangunan umum dan lingkungan. Dimensi tubuh yang diukur untuk mendapatkan shelter yang sesuai dimensi tubuh yaitu D Diameter Genggaman, Tinggi Siku Duduk, Lebar Bahu, Tinggi Siku Posisi Tegak, Tinggi Badan Tegak, Panjang Telapak Kaki, Panjang Lengan Bawah, Tinggi Polipteal. Hasil perhitungan kecukupan, keseragaman dan kenormalan diperoleh, data yang diperoleh sudah memnuhi kecukupan data, keseragaman data dan kenormalan data. Hasil pengukuran shelter aktual antara lain Tinggi tangga 0.47 m, Panjang 5.06 m, Lebar 2,02 m, Tinggi awalan 0.47 m, Tinggi tempat naik ke Bus 1,11 m, Hasil  pengukuran dimensi tubuh yang dikonversi menjadi data dalam perancangan shelter dengan data yang diperoleh Diameter Genggaman Halte : 3.406 cm, Tinggi Pegangan Tingkat 1 Jalur Masuk Halte : 17,99, Tinggi Pegangan Tingkat 2 Jalur Masuk Halte : 90,07 cm, Lebar Ramp : 104 cm, Lebar Tangga Masuk : 65 cm, Lebar Pintu Masuk : 169 cm, Tinggi Pintu Masuk : 229.32 cm, Tinggi Anak Tangga : 20 cm, Lebar Anak Tangga : 20.94 cm, Tinggi Tempat Duduk : 37.5 cm

References

Lubis, Herry, Julaihi Wahid, 2005, Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap Pelayanan Angkutan Umum Di Kota Medan, Jurnal Arsitektur “ATRIUM†vol. 02 no. 03

Nevala-Puranen, Nina; Markku Seuri; Ahti Simola; and Jyrki Elo. 1999. Physically Disabled at Work: Need for Ergonomic Interventions. Journal of Occupational Rehabilitation. Vol. 9, No. 4

Pratiwi, Intan. 2012. Aksesibilitas Masih Setengah-Setengah. Majalah Pledoi. JuliAgustus 2012, hal. 4-10.

Suhardi, B, Laksono, P.W. 2013, Redesain Shelter Bus Trans Jogja Dengan Pendekatan Anthropometri Dan Aksesibilitas, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 12, No. 2

Suhardi, Bambang; dan Sudadi. 2013. Perancangan Tempat Tidur Periksa Untuk

Orang Lanjut Usia. Prosiding Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri. Malang: Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya.

Suhardi, Bambang; dan Fitri Yulianti Suryono. 2013. Perancangan Kursi Bus Untuk Wanita Hamil Berdasarkan Aspek Ergonomi. Prosiding Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri. Malang: Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya.

Downloads

Published

2018-10-25

Issue

Section

Article