Uji Perbandingan Aktivitas Antijamur Pityrosporum ovale dari Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Sirih (Piper betle) dengan Ketokonazol 2%
Abstract
Pityrosporum ovale adalah mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab utama ketombe. Daun sirih mengandung minyak atsiri dimana komponen utamanya terdiri atas fenol dan senyawa turunannya seperti kavikol, kavibetol, karvakrol, eugenol, estragol, metileugenol, terpinen, seskuiterpen, fenilpropan, dan tanin. Daun sirih juga mengandung karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, gula, pati, dan asam amino. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas antijamur dari buah belimbing wuluh terhadap Pityrosporum ovale. Ekstrak buah belimbing wuluh mengandung flavonoid dan triterpen saponin. Dilakukan penelitian untuk meningkatkan efek antijamur dari
bahan alam tersebut dengan mengkombinasikan ekstrak daun sirih dan buah belimbing wuluh terhadap Pityrosporum ovale. Jenis penelitian ini mengikuti rancangan penelitian eksperimen dengan menggunakan subjek Pityrosporum ovale dan ekstrak etanol Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Sirih (Piper betle). Metode yang digunakan dengan potensi antibiotik metode difusi penentuan zona hambat pada perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dibandingkan dengan Ketokonazol 2%. Tahapan penelitian dimulai dengan determinasi tanaman, pembuatan ekstrak belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) dan daun sirih (Piper betle) secara maserasi, identifikasi senyawa metabolit sekunder dengan cara pengujian alkaloid, tannin dan flavonoid, dilakukan pengenceran ekstrak berbagai konsentrasi, lalu dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dibandingan dengan ketoconazole 2%. Hasil zona hambat paling besar terdapat pada konsentrasi 5% dengan zona hambat 12,0 mm, namun masih kecil dibandingkan dengan ketokonazol 2%.
bahan alam tersebut dengan mengkombinasikan ekstrak daun sirih dan buah belimbing wuluh terhadap Pityrosporum ovale. Jenis penelitian ini mengikuti rancangan penelitian eksperimen dengan menggunakan subjek Pityrosporum ovale dan ekstrak etanol Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Sirih (Piper betle). Metode yang digunakan dengan potensi antibiotik metode difusi penentuan zona hambat pada perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dibandingkan dengan Ketokonazol 2%. Tahapan penelitian dimulai dengan determinasi tanaman, pembuatan ekstrak belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) dan daun sirih (Piper betle) secara maserasi, identifikasi senyawa metabolit sekunder dengan cara pengujian alkaloid, tannin dan flavonoid, dilakukan pengenceran ekstrak berbagai konsentrasi, lalu dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dibandingan dengan ketoconazole 2%. Hasil zona hambat paling besar terdapat pada konsentrasi 5% dengan zona hambat 12,0 mm, namun masih kecil dibandingkan dengan ketokonazol 2%.
Keywords
buah belimbing wuluh; daun sirih; antijamur; ketokonazole 2%; Pityrosporum ovale
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.12928/mf.v12i1.3018
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Universitas Ahmad Dahlan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Media Farmasi
p-ISSN 1412-7946 | e-ISSN 2503-5223
Published by Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Indonesia
Website: http://journal.uad.ac.id/index.php/Media-Farmasi/index
Email: mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
View Media Farmasi Stats