IDENTIFIKASI RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA BAWANG MERAH DI KABUPATEN KULON PROGO

Dian Prasasti, Dyah Aryani Perwitasari

Abstract


Di Indonesia pestisida organofosfat banyak digunakan pada tanaman buah dan sayuran seperti bawang merah. Pestisida organofosfat mengalami translokasi ke seluruh bagian tanaman sehingga residu pestisida organofosfat dapat tertinggal di umbi bawang merah yang dikonsumsi oleh masyarakat. Di Kabupaten Kulon Progo Provinsi DIY, pestisida organofosfat banyak digunakan terutama oleh petani bawang merah. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional dan experimental. Sampel bawang merah diambil dari 10 petani yang tersebar di Kabupaten Kulonprogo. Kuisioner dibagikan kepada petani mengenai jenis pestisida yang digunakan dan waktu diaplikasikan oleh petani serta frekuensi penggunaan pestisida. Penentuan kadar organofosfat dilakukan dengan melakukan proses ekstraksi bawang merah dengan aseton, diklorometan, dan petroleum benzena kemudian dianalisis menggunakan kromatografi gas. Pestisida organofosfat yang diuji residunya adalah diazinon, parathion, ethion, profenofos, malation, dan klorpirifos. Hasil dari kuisioner kepada petani bawang merah, pestisida organofosfat yang digunakan adalah pestisida dengan bahan aktif profenofos dan klorpirifos dengan rata-rata penggunaan 0,5% (v/v) sekali penyemprotan. Hasil analisis residu pestisida organofosfat menunjukkan bahwa sampel bawang merah dari 1 petani mengandung diazinon dengan kadar rata-rata 1,97 ppb. Residu pestisida pada bawang merah dari 9 petani menunjukkan hasil tidak terdeteksi untuk pestisida diazinon, parathion, ethion, profenofos, malation dan klorpirifos. Batas deteksi  (LOD) untuk metode analisis pestisida organofosfat yang digunakan adalah diazinon 3,7 ppb, parathion 6,4 ppb, ethion 4,3 ppb, profenofos 4,8 ppb, malathion 1,24 ppb, dan klorpirifos 0,83 ppb.


Keywords


organofosfat, bawang merah, Kulon Progo

Full Text:

PDF

References


Atmawidjaja, S., D.H. Tjahjono, Rudiyanto, 2004, Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Residu Pestisida Metidation pada Tomat. Acta Pharmaceutica Indonesia. Vol. 29 No. 2 :1-9.

Badrudin, U., Jazilah, S., 2013, Analisis Residu Pestisida Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kabupaten Brebes, Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Vol. 24 No.1, : 75-86.

Davanzo F, Settimi L, Faraoni L, Maiozzi P, Travaglia A, Marcello I. 2004. Agricultural pesticide-related poisonings in Italy: cases reported to the Poison Control Centre of Milan in 2000-2001. Epidemiol Prev. Vol. 28, No.6:330-7.

Dong X, Simon MA, 2001, The epidemiology of organophosphate poisoning in urban Zimbabwe from 1995 to 2000. Int J Occup Environ Health. Vol. 7, No.4:333-8.

Eddleston, M, Phillips, MR, 2004, Self poisoning with pesticides. BMJ .Vol. 328:42.

Ekadewi, P., 2007, Bioindikator Pencemaran Insektisida Organofosfat pada Tanah Pertanian. Skripsi, Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Eyer, P. 2003, The role of oximes in the management of organophosphorus pesticide poisoning. Toxicol Rev. Vol. 22:165.

FAO, 2001, http://www.fao.org/agriculture/crops/obsolete-pesticides/what-dealing/obs-pes/en/, diakses tanggal 26 Nov. 15

Fenske RA, Lu C, Curl CL, Shirai JH, Kissel JC., 2005, Biologic monitoring to characterize organophosphorus pesticide exposure among children and workers: an analysis of recent studies in Washington State. Environ Health Perspect. Vol.113, No.11:1651-7.

Gilan, S.T., 2011, Klorpirifos Degradation in Soil and Its Effect on Soil Microorganisms. The Journal of Animal & Plant Sciences.

Kara IH, Güloğlu C, Karabulut A, Orak M., 2002, Sociodemographic, clinical, and laboratory features of cases of organic phosphorus intoxication who attended the Emergency Department in the Southeast Anatolian Region of Turkey. Environ Res. Vol. 88, No.2:82-8.

Komisi Pestisida, 1997, Metode Pengujian Residu Pestisida dalam Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, 377.

Lestari, 2011, Metode Kromatografi Gas Untuk Analisis Pestisida Organopospat, Sainmatika, Vol. 3 No. 1.

Nagami H, Nishigaki Y, Matsushima S, Matsushita T, Asanuma S, Yajima N, Usuda M, Hirosawa M., 2005, Hospital-based survey of pesticide poisoning in Japan 1998—2002. Int J Occup Environ Health. Vol. 11, No.2:180-4.

Narwanti, I., Sugiharto, E., Anwar, C., 2013, Residu Pestisida Aldrin Dan Dieldrin Pada Sampel Tanah Dan Air Di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul, Pharmaciana, Vol. 3, No. 2 : 23-28.

Nisse P, Deveaux M, Tellart AS, Dherbecourt V, Peucelle D, Mathieu-Nolf M., 2002, Aldicarb poisoning: review of cases in the North of France between 1998 and 2001. Acta Clin Belg Suppl. Vol. 1;12-5.

Ohayo-Mitoko GT, Kromhout H, Simwa JM, Headerik D., 1999, Self reported symptoms and inhibition of acetylcholines-terase activity among Kenyan agricultural workers. Occup Environ Med; 57:195-200.

Pires DX, Caldas ED, Recena MC. 2005.Pesticide poisoning in Dourados, Mato Grosso do Sul State, Brazil, 1992/2002. Cad Saude Publica. Vol. 21, No. 3:804-14.

Priyanto. 2010. ToksikologiMekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian Risiko. Leskonfi (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi). Jabar.

Sastroutomo, S.S, 1992, Pestisida : Dasar-dasar dan Dampak Penggunaannya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Stallones L, Beseler C. 2002. Pesticide poisoning and depressive symptoms among farm residents. Ann Epidemiol. Vol. 12, No. 6:389-94.

Tarumingkeng, R. C. 2004. Inseksida: Sifat, Mekanisme Kerja dan Dampak Penggunaannya. Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.

Van der Hoek W, Konradsen F. 2006. Analysis of 8000 hospital admissions for acute poisoning in a rural area of Sri Lanka. Clin Toxicol (Phila). Vol. 44, No. 3:225-31.

Watson, WA, Litovitz, TL, Rodgers, GC, et al. 2002 Annual Report of the American Association of Poison Control Centers Toxic Exposure Surveillance System. Am J Emerg Med . Vol. 21:353.

Weissmann-Brenner A, Friedman LM, David A, Vidan A, Hourvitz A. 2002. Organophosphate poisoning: a multihospital survey. Isr Med Assoc J. Vol. 4, No. 7:573-576.

Wu, ML, Deng, JF, Tsai, WJ, et al. 2001. Food poisoning due to methamidophos-contaminated vegetables. J Toxicol Clin Toxicol Vol. 39:333.




DOI: http://dx.doi.org/10.12928/mf.v14i2.11236

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 universitas ahmad dahlan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Media Farmasi
p-ISSN 1412-7946 | e-ISSN 2503-5223
Published by Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Indonesia
Website: http://journal.uad.ac.id/index.php/Media-Farmasi/index
Email: mediafarmasi@pharm.uad.ac.id


Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License


View Media Farmasi Stats