Pengembangan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan perspektif kosmopolitanisme

Lili Halimah

Abstract


Tulisan ini mengajukan masalah utama seberapa besar dampak kosmopolitanisme dalam terhadap pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Riset ini menggunakan perspektif studi kosmopolitanisme yang didukung perspektif teori situasional dan teori relasional. Lokasi penelitian tersebar di Kota Cimahi Jawa Barat. Populasi penelitian berjumlah 20.702 orang dan sampel penelitian berjumlah 400 peserta didik.  Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey cross-sectional. Data diambil melalui kuesioner dan uji kompetensi, dianalisis dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak kosmopolitanisme terhadap pendidikan kewarganegaraan memiliki angka yang cukup signifikan (dengan R2 = 0,6971 atau 69,71%). Karena itu, perlu adanya proses harmonisasi kosmopolitanisme bagi siswa-siswi sekolah menengah dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Kosmopolitanisme memiliki efek lebih tinggi terhadap pendidikan kewarganegaraan (31,44%). Kosmopolitanisme yang dipelajari dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan memiliki efek pada siswa-siswi sekolah menengah di Cimahi, sebesar 13,42%. Kosmopolitanisme menjadi faktor krusial dalam mengembangkan kualitas pembelajaran pendidikan kewarga-negaraan di tengah proses globalisasi. Hal ini memberikan implikasi bahwa pemerintah perlu meninjau kembali kurikulum pendidikan kewarganegaraan, agar siswa tidak terpengaruh budaya global yang negatif dan pola pikir yang dapat mencabut nilai-nilai keindonesiaan.


Keywords


kosmopolitanisme; pendidikan kewarganegaraan; globalisasi; pembelajaran

Full Text:

PDF

References


Delanty, G. (2006). The cosmopolitan imagination: Critical cosmopolitanism and social theory. British Journal of Sociology, 57(1), 25–47. https://doi.org/10.1111/j.1468-4446.2006.00092.x

Giddens, A. (2004). Konsekuensi-konsekuensi modernitas. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Held, D., McGrew, A., Goldblatt, D., & Perraton, J. (1999). Introduction. In Global Transformations: Politics, Economics and Culture (hal. 1–31).

Kalidjernih, F. K. (2009). Puspa ragam konsep dan isu kewarganegaraan. Bandung: Widya Aksara Press.

Kalidjernih, F. K. (2011). Puspa ragam konsep dan isu kewarganegaraan (3 ed.). Bandung: Widya Aksara Press.

Mau, S., Mewes, J., & Zimmermann, A. (2008). Cosmopolitan attitudes through transnational social practices? Global Networks, 8(1), 1–24. https://doi.org/10.1111/j.1471-0374.2008.00183.x

Micklethwait, J., & Wooldridge, A. (2008). A future perfect: The challenge and promise of globalization. New York: Random House Publishing Group. Diambil dari https://books.google.co.id/books?id=iQUAoi2IQiwC

Oommen, T. K. (2009). Kewarganegaraan, kebangsaan, & etnisitas: mendamaikan persaingan identitas. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Diambil dari https://books.google.co.id/books?id=w06gMwEACAAJ

Tilaar, H. (2002). Perubahan sosial dan pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Winataputra, U. S. (2004). Pendidikan kewarganegaraan dalam perspektif pencerdasan kehidupan bangsa. Jakarta: Universitas Terbuka.




DOI: http://dx.doi.org/10.12928/citizenship.v1i1.9749

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Lili Halimah

Our journal indexed by:

 

Jurnal Citizenship is published by Pancasila and Civic Education Program Universitas Ahmad Dahlan in collaboration with Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

J.Citizenship Counter