Penguatan karakter bangsa pada masyarakat multikultural: Peran gerakan kepanduan Hizbul Wathan

Supriyadi Supriyadi

Abstract


Bangsa Indonesia yang multikultur memerlukan pendidikan untuk pembentukan karakter bangsa. Karakter bangsa atau kualitas dan kuantitas perilaku kolektif kebangsaan itu, hendaknya dibangun dengan bercirikan kekhasan keindonesiaan, yakni didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, keberagaman dan komitmen terhadap NKRI. Nilai-nilai tersebut diupayakan penanamannya ke dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku bermasyarakat berbangsa dan bernegara pada setiap insan Indonesia. Melalui pendidikan, nilai-nilai itu dikembangkan untuk membangun kemampuan diri dalam olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa serta olah raga, baik secara individual maupun kolektif. Sejak awal kelahirannya, pendidikan kepanduan, khususnya kepanduan Hizbul Wathan telah melakukan penanaman nlai-nilai kebangsaan, yakni sebagai gerakan pembela tanah air. Gerakan kepanduan ini berazaskan Islam, untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda menjadi manusia muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa. Program-program pendidikannya melibatkan pengembangan potensi kejiwaan individu dan mengaitkannya dengan aspek sosial kebudayaan. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan juga menetapkan kriteria persyaratan dalam setiap kenaikan jenjang. Kriteria-kriteria itu menunjukkan pendidikan capaian pendidikan karakter individu dan karakter publik, termasuk di dalamnya adalah karakter bangsa.


Keywords


pendidikan; karakter bangsa; multikultural; kepanduan; Hizbul Wathan

Full Text:

PDF

References


Arif, D.B. (2011). Optimalisasi Kepanduan Hizbul Wathan untuk Pendidikan Karakter Warga Negara Muda. Seminar Nasional Pengembangan Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Lokal (hal. 30-45). Malang: Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Echols dan Shadily. (1987). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia

Hermiyati. (2016). Pendidikan Kepanduan Hizbul Wathan. Yogyakarta: Laboratorium PPKn Universitas Ahmad Dahlan

Hizbul Wathan. www.kwarpus.netfirms.com dan http://hizbulwathan.or.id

Nasikun. (1995). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahman, Maman dan Puji Lestari. (2017). Pendidikan dan Pembinan Karakter Bangsa. Semarang: Fastindo

Suatan, Rahmat. Pimpinan Qabilah Putra HW Unismuh Makassar 2006-2008). Perbedaan Antar HW dengan Pramuka.




DOI: http://dx.doi.org/10.12928/citizenship.v1i1.9747

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Supriyadi Supriyadi

Our journal indexed by:

 

Jurnal Citizenship is published by Pancasila and Civic Education Program Universitas Ahmad Dahlan in collaboration with Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

J.Citizenship Counter