Hubungan pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dengan sikap toleransi peserta didik

Tukiran Taniredja, Dhimas Wahyu Pradana, Eko Priyanto

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan sikap toleransi peserta didik di kelas VIII SMP Bruderan Purwokerto. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2019/2020 yaitu sebanyak 40 peserta didik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan korelasi product momen. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran PPKn memiliki hubungan dalam mewujudkan sikap toleransi peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 25%. Data tersebut diperoleh karena tujuan pembelajaran, muatan materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran PPKn memiliki muatan kompetensi sikap toleransi yang harus dimiliki peserta didik. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan sikap toleransi peserta didik melalui pemebelajaran PPKN.

Keywords


Pembelajaran PPKn; Toleransi; Sikap peserta didik

Full Text:

PDF

References


Althof, W., & Berkowitz, M. W. (2006). Moral education and character education: Their relationship and roles in citizenship education. Journal of Moral Education, 35(4), 495–518. doi: 10.1080/03057240601012204

Aulia, S. S., & Arpannudin, I. (2019). Pendidikan kewarganegaraan dalam lingkup sosio-kultural pendidikan non-formal. Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 1-12.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Badan Pusat Statistik. (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Bakar, A. (2016). Konsep toleransi dan kebebasan beragama. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 7(2), 123-131.

Chotimah, U., Alfiandra, A., El Faisal, E., Sulkipani, S., Camelia, C., & Arpannudin, I. (2018). Pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal dalam pendidikan multikultural. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1), 19-25.

Gibson, J. (2006). Enigmas of Intolerance: Fifty Years after Stouffer's Communism, Conformity, and Civil Liberties. Perspectives on Politics, 4(1), 21-34. doi:10.1017/S153759270606004X

Husu, J., & Tirri, K. (2007). Developing whole school pedagogical values-A case of going through the ethos of “good schooling.†Teaching and Teacher Education, 23(4), 390–401. doi: 10.1016/j.tate.2006.12.015

Isep, I. Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Hukum Dalam Mengupayakan Internalisasi Hukum Di Kalangan Peserta Didik. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1). 13-20.

Kennedy, K. J., Jimenez, S., Mayer, D., Mellor, S., & Smith, J. (2009). Teachers ’ conversations about civic education: Policy and practice in Australian schools. Asia Pacific Education Review, 3(1), 69–82. doi: 10.1007/bf03024922

Lestari, E. Y., & Arpannudin, I. (2020). Refleksi 75 tahun Indonesia merdeka: Dinamika pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(3), 196-205.

Lickona, T. (2015). Character matters; persoalan karakter, bagaimana membantu anak mengembangkan penilaian yang baik, integritas dan kebajikan penting lainnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. (2012). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

Muharam, R. S. (2020). Membangun toleransi umat beragama di indonesia berdasarkan konsep Deklarasi Kairo. Jurnal HAM, 11(2), 269-283. doi: 10.30641/ham.2020.11.269-283

Mummendey A & Wenzel M (1999) Social discrimination and tolerance in intergroup relations: Reactions to intergroup difference. Personality and Social Psychology Review. 3 (2). 158–174.

Patterson, N., Doppen, F., & Misco, T. (2012). Beyond personally responsible: A study of teacher conceptualizations of citizenship education. Education, Citizenship and Social Justice, 7(2), 191–206.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Sikap Toleransi di Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sanger, M. N., & Osguthorpe, R. D. (2013). Modeling as moral education: Documenting, analyzing, and addressing a central belief of preservice teachers. Teaching and Teacher Education, 29, 167–176.

Thornberg, R. (2008). The lack of professional knowledge in values education. Teaching and Teacher Education, 24(7), 1791–1798. doi: 10.1016/j.tate.2008.04.004

Tillman, Diane G. (2004). Living Values Education. Genève, Switzerland: Association for Living Values Education International (ALIVE) Publishing.

Torney-Purta, J., & Barber, C. (2004). Democratic school participation and civic attitudes among European adolescents: Analysis of data from the IEA Civic Education Study. Strasborg: Council of Europe.

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. (1995). Resolution. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization Record of the General Conference. Diakses pada 16 November 2019 pada pukul 07:19 WIB. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000101803.page=75.

van Doorn, M. (2014). The nature of tolerance and the social circumstances in which it emerges. Current Sociology, 62(6), 905–927. doi: 10.1177/0011392114537281

Wibowo, A., & Wahono, M. (2017). Pendidikan Kewarganegaraan: Usaha konkret memperkuat multikulturalisme di Indonesia. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 14(2), 196-205. doi: 10.21831/civics.v14i2.16043

Wibowo, Arif Prasetyo., Wahono, Margi. (2017). Pendidikan Kewarganegaraan: Usaha konkret untuk Memperkuat Multikulturalisme di Indonesia. Jurnal Civics. Vol 14, no. 2, hal. 196-205.

Willemse, T. M., ten Dam, G., Geijsel, F., van Wessum, L., & Volman, M. (2015). Fostering teachers’ professional development for citizenship education. Teaching and Teacher Education, 49, 118–127. doi: 10.1016/j.tate.2015.03.008

Winataputra, U., & Budimansyah, D. (2012). Pendidikan kewarganegaraan dalam prespektif internasional. Bandung: Widya Aksara Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.12928/citizenship.v4i1.18017

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Tukiran Taniredja, Dhimas Wahyu Pradana, Eko Priyanto

Our journal indexed by:

 

Jurnal Citizenship is published by Pancasila and Civic Education Program Universitas Ahmad Dahlan in collaboration with Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

J.Citizenship Counter