Uji Resistensi Bakteri Escherichia Coli dari Sungai Boyong Kabupaten Sleman terhadap Antibiotik Amoksisilin, Kloramfenikol, Sulfametoxasol, dan Streptomisin

Hadi Sasongko

Abstract


Resistensi mikrobia merupakan masalah yang serius dihadapi oleh ahli-ahli mikrobiologi kesehatan. Hal ini menimbulkan masalah yang menyebabkan antibiotika menjadi tidak berkhasiat bagi penyembuhan penyakit infeksi, perawatan menjadi lebih lama, dan biaya perawatan menjadi lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui resistensi bakteri SE. Coli yang diisolasi dari air sungai dan air rumah tangga sepanjang Sungai Code wilayah Kabupaten Sleman terhadap antibiotika amoksisilin, kloramfenikol, sulfametoxasol, dan streptomisin.

Isolasi E. coli dari sumber air sungai dan air rumah tangga dilakukan dengan cara taburan menggunakan medium kromogenik TBX, sedangkan uji resistensi menggunakan metode difusi padat cara Kirby Bauer yang dimodifikasi menngunakan medium Mueller Hinton Agar (MHA). Inokulasi isolat E.coli pada medium MHA dilakukan secara apus menggunakan kapas kidi streril, selanjutnya diletakkan disk antibiotika amoksisilin, kloramfenikol, sulfametoxasol, dan eritromisin di atasnya. Inkubasi dilakukan pada 37 derajat celcius selama 24 jam. Bakteri dapat dikatakan resisten, intermediet ataupun sensitif dengan mengukur zona hambat pada media uji, kemudian membandingkannya dengan Tabel Interpretasi Zona Hambat Standar dari BSAC version 8, January 2009.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa : Isolat bakteri E.coli dari air sungai dan air rumah tangga sepanjang Sungai Code wilayah Sleman telah resisten terhadap antibiotik, khususnya amoksisilin dan streptomisin. Hasil uji resistensi memperlihatkan untuk amoksisilin 80% dan 66.7%, Kloramfenikol : 20% dan 6.7% ; Sulfametoxasol : 33.3% dan 46.7%, serta streptomisin 73.3% dan 86.7%.


Full Text:

PDF

References


Acumedia. 2009. Trypton Bile X-Glukoronide (TBX) Medium (7692). Neogen Corporation. neogeninfo@neogen.com.

Ambe, Sampath, and Modak. 2001. In Vitro Evaluation of The Risk of Developing Bacterial Resistance to Antiseptics and Antibiotics Used in Medical Device. Journal of Antimicrobial Chemoteraphy. 47, 589-598.

Anonim, 2002, Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, 131, 141-147, 161-172, Departeman Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ganiswarna. 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, 571-583, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta.

German-Fattal. 2007. Bacterial Resistance : Changing Clinical Practice. Servier International - 22, rue Garnier - 92200 Neuilly-sur-Seine France

Jawetz, E. : J. L. Melnick and E. A. Adelberg. 2001. Mikrobiologi Kedokteran,. Diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas kedokteran Universias Airlangga, 96-98, 223-235, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Lay, dan Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Penerbit Rajawali Press. Jakarta.

Tjaniadi, Lesmana, Subekti, Machpud, Komalarini, Santoso, Simanjuntak, Punjabi, Campbell, Alexander, Beecham, Corwi and Oyofo. 2003. Antimicrobial Resistance of Bacterial Pathogens Associated With Diarrheal Patients in Indonesia. Am. J. Trop. Med. Hyg., 68(6), pp. 666-670.

Wals, 2005. Antibiotics : Actions, Origins, Resistance. Nat. Prod. Rep. 22 , 304-305.




DOI: http://dx.doi.org/10.26555/bioedukatika.v2i1.4108

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View J.Bioedukatika Stats

JURNAL BIOEDUKATIKA
ISSN 2338-6630 (Print) | ISSN 2541-5646 (Online)
Organized by Department of Biology Education
Published by Universitas Ahmad Dahlan
Jl.Ringroad Selatan, dk Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia