UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA AKAR BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.) TERHADAP Shigella flexneri

Farida Nuriyatun

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa akar bayam duri (Amaranthus spinosus L) terhadap Shigella flexneri secara in vitro, untuk mengetahui Konsentarasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) infusa akar bayam duri (Amaranthus spinosus L) terhadap bakteri Shigella flexneri. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan konsentrasi infusa akar bayam duri (Amaranthus spinosus L.) yaitu 50%, 25%, 12 ,5%, 6,25%, dan 3,12 5%. Pembuatan infusa dilakukan dengan metode infundasi, sedangkan uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi cair. KHM Konsentrasi Hambat Minimum) ditentukan dengan pengamatan kekeruhan dan kejernihan dari masing masing larutan uji dan dibandingkan dengan larutan kontrol, sedangkan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) ditentukan dengan pengamatan ada tidaknya bakteri yang tumbuh pada media Mc Conkey . Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM tidak dapat ditentukan karena infusanya keruh dan KBM juga tidak dapat ditentukan karena semua ruang pada cawan petri ditumbuhi bakteri, sehingga dapat disimpulkan bahwa infusa akar bayam duri (Amaranthus spinosusL) tidak memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif sumber belajar biologi di SMA kelas X semester I untuk mencapai Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Ciri Ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan Peranannya dalam Kehidupan.

Kata kunci : antibakteri, infusa akar bayam duri (Amaranthus spinosus. L), Shigella flexneri.


Full Text:

PDF

References


Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim. 1986. Sediaan Galenika. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim. 1993. Dasar-Dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. Yogyakarta: Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM.

Anonim, 2001. Inventaris Tanaman Obat (1) Jilid 2 Bakti Husada Departemen Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia.

Anonim, 2003. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran . Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen, Dikdasmen. Jakarta.

Anonim. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen, Dikdasmen. Jakarta.

Anonim. 2007. Amaranthus spinosus http://www.realgreenlawns.com/austin_tx_texas/weedidentification_files/image005.pngVikipedi, ansiklopedi. Download tanggal 12 Mei 2007.

Anonim. 2007. Amaranthus spinosus http://cal.vet.upenn.edu/poison/plants/

slides/1050lg.jpg. Download tanggal 12 Mei 2007.

Anonim. 2007. Shigellaflexneri. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/Commons/thumb/2/29/Shigella_stool.jpg/260px-Shigella_stool.jpg. Download tanggal 12 Mei 2007.

Anonim. 2007. Pengembangan Bahan Ajar. http://www.google.co.id/searh?q=modul+pembelajaran&hl=id&start=0&sa.

Ansel, Howard, C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press.

CA dan RC.B Van den Brink. 1962. Flora of Java. Volume I Neterland.

Breed, R, S, 1957. Bergeyas Manual Of Determinative Bacteriology. The William and Wilkins Company.

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Feteriyani, R, 2004. Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Akar Bayam Duri (Amaranthus spinosus. L) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 35218 serta Profil Kromatografi Lapis Tipis, Skripsi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Ganiswarna, dan Nafrialdi, 1995. Pharmakologi Dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Harborne.J. B, 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Menganalisis Tumbuhan. Jakarta : EGC.

Kuswandi, M, Susi Iravati, Rahayu, Ratna T. D, Ani Setyaningsih. 2000. Daya Antibakteri Minyak Atsiri Adas Manis (Foeniculum vulgare) Terhadap Bakteri Yang Resisten Antibiotik, Farmasi Indonesia, Pharmacon Pharmaceutical of Indonesia, Vol no 2.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jawetz. Melnick,dan Adelberrg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.

Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Nasution S. 2000. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: PT Bina Aksara.

Pelczar and Chand., 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Sardjoko. 1989. Analisis Metabolit Sekunder. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Bioteknologi Universitas Gadjah Mada.

Shulman. 1994. Dasar Dan Klinis Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sudjoko. 2000. Pengajaran Berbasis Sekolah. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Susilo, M. J. 2004. Pondasi Bagi Calon Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Sugiman. 1989. Petunjuk Laboratorium Isolasi Dan Identifikasi Mikroorganisme. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.

Supardi, Imam. 1999. Mikrobiologi Dan Pengolahan Dan Kemasan Pangan. Bandung: Penerbit Alumni.

Suryobroto, B. 1986. Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Amarta.

Syaefoellah, L, M. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Trease, E, G dan Evans, W, C. 1989. Pharmacognosy 13th . London: ELBS.

Triadmojo, Pudjarwoto. 1996. Infeksi Bakteri Enteropatogen pada Balita Penderita Diare di Jawa Barat dan Pola Resistensinya terhadap Beberapa Antibiotik Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Voigth, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: UGM Press.

Volk dan Wheeler,1990. Mikrobiologi Dasar jilid 2 edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Wijayakusuma. H.M.H., 1994. Tanaman Obat Berkhasiat Di Indonesia jilid 1. Jakarta: Pustaka Kartini.

Winarno, Hendik. 1995. Lipid A- Pusat Aktif Endotoksin, Struktur Kimia dan Bioktivita Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta: Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi-BATAN.




DOI: http://dx.doi.org/10.26555/bioedukatika.v1i1.4089

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View J.Bioedukatika Stats

JURNAL BIOEDUKATIKA
ISSN 2338-6630 (Print) | ISSN 2541-5646 (Online)
Organized by Department of Biology Education
Published by Universitas Ahmad Dahlan
Jl.Ringroad Selatan, dk Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia